Daha Lingsir Dievakuasi Setelah Sebulan Hidup dalam Got
Kabur dari Rumah Awal 2020, Sempat Jadi Pembantu, Lalu Menggelandang
Setelah dievakuasi dari sarangnya di got kawasan Kelurahan Banjar Tegal, Kecamatan Buleleng kemarin pagi, Erni Darmawati langsung dibawa ke Kantor Dinas Sosial untuk dimandikan dan diberi makan. Kemudian, dia diantar pulang ke Desa Temukus, Kecamatan Banjar
SINGARAJA, NusaBali
Tim Gabungan Dinas Sosial Buleleng dan Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Buleleng evakuasi seorang gelandangan, yang selama sebulan terakhir hidup di dalam got sebelah barat Taman Makan Curastana kawasan Kelurahan Banjar Tegal, Kecamatan Buleleng, Jumat (18/9) pagi. Gelandangan yang dievakuasi itu adalah Erni Darmawati, 46, perempuan asal Banjar Bingin Banyah, Desa Temukus, Kecamatan Banjar, Buleleng. Terungkap, Erni Darmawati pergi dari rumahnya, Januari 2020 lalu, kemudian sempat jadi pembantu di Singaraja, sebelum kemudian menggelandang.
Sebelum dievakuasi, Jumat pagi pukul 10.00 Wita, pihak Dinas Sosial Buleleng dan Sat Pol PP Buleleng sempat dibuat repot selama sebulan membujuk Erni Darmawati, agar mau meninggalkan got, namun tak kunjung berhasil. Sehari-harinya, gelandangan berusia 46 tahun ini berlindung dan tidur di saluran air yang mengering tanpa air itu.
Akhirnya, Erni Darmawati dievakuasi petugas, Jumat kemarin. Saat tim gabungan datang, Erni Darmawati ditemukan dalam kondisi lusuh di dalam got yang penuh dengan semak belukar. Perempuan yang mengalami beberapa luka pada kakinya ini hanya berbekal tas kresek warna merah berisikan barang bekas.
Saat akan dievakuasi tim gabungan, Erni Darmawati sempat menolak keluar dari got. Namun, setelah dilakukan pendekatan oleh petugas Sat Pol PP Buleleng, Erni Darmawati akhirnya mau keluar dari got yang selama ini manjadi sarangnya. Kondisi daha lingsir (perawan tua) ini sangat memperihatikan, di mana pakaian yang dikenakan robek-robek, tubuhnya berbau.
Setelah dievakuasi dari dalam got, Erni Darmawati kemudian dibawa ke Kantor Dinas Sosial Buleleng di Singaraja untuk diberikan makan dan dimandikan. Tim Dinas Sosial Buleleng memastikan gelandangan ini tidak mengalami gangguan kejiwaan, karena saat diajak berkomunikasi, cukup lancar dan nyambung.
Sekretaris Dinas Sosial Buleleng, Putu Gopi Supanca, mengatakan evakuasi dilakukan untuk menyelamatkan nyawa Erni Darmawati, yang oleh warga setempat sudah sebulan tinggal di dalam got. “Kami lakukan evakuasi setelah menerima laporan warga. Laporan yang kami terima, Pemuda Banjar Tegal sering memberinya makan, kadang disuapi. Tapi, saat disuruh keluar dari dalam got, dia tidak pernah mau,” papar Putu Gopi.
Sementara itu, sehabis dimandikan dan diberi makan, Jumat kemarin, Erni Darmawati dapat berkomunikasi dengan baik. Gelandangan ini mengaku pilih tinggal di dalam got karena situasinya sepi, selain juga sudah tidak ada tempat yang bisa dituju untuk tinggal.
Erni Darmawati diketahui merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Dia merupakan daha lingsir, karena tidak pernah menikah hingga usia 46 tahun. Sebelum menggelandang, dia tinggal bersama kakak dan adik kandungnya di Desa Temukus.
Erni Darmawati mengaku pergi dari rumah, Januari 2020 lalu, setelah ibunya meninggal dunia. Entah kenapa, dia mengaku takut kembali pulang. Selama 9 bulan pergi dari rumah, dia sempat bekerja sebagai pembantu rumah tangga di seputaran Singaraja. Hanya saja, sejak sebulan terakhir, dia justru hidup menggelang dalam got.
Erni Darmawati sendiri sudah langsung dipulangkan Dinas Sosial Buleleng ke rumah kakak dan adiknya di Banjar Bingin Banyah, Desa Temukus, Jumat sore. Pemulangannya diantarkan langsung oleh perugas Dinas Sosial dan Sat Pol PP Buleleng.
Putu Gopi menyebutkan, kakak dan adik Erni Darmawati menerima dengan tangan terbuka kepulangan perempuan yang sempat menghuni got ini. Terungkap, mereka sempat lama mencari Erni Darmawati, namun tak pernah ketemu.
Menurut Putu Gopi, pihaknya berpesan kepada keluarga Erni Darmawati untuk tetap menjaga dan memelihara yang bersangkutan, sehingga tidak lagi kabur dari rumah dan menggelandang di tempat yang membahayakan. Semua keluarganya diketahui sudah punya Kartu Indonesia Sehat (KIS).
“Jadi, layanan kesehatan sepenuhnya ditanggung pemerintah. Kami hanya pesan keluarganya untuk menjaga, karena ada kemungkinan Erni Darmawati depresi. Tadi kami utamakan menyelamatkan jiwanya dulu,” papar Sekretaris Dinas Sosial Buleleng ini.
Selain itu, Dinas Sosial Buleleng juga berkoordinasi dengan pemerintah Desa Temukus untuk lakukan pengawasan warganya. “Semoga pengawasan dari ujung tombak di desa selalu bisa mengawasi bersama keluarga, sehingga dia (Erni Darmawati) tidak lagi ditemukan menggelandang,” jelas mantan Kabid Persandian Dinas Kominfo dan Sandi Buleleng ini. *k23
Sebelum dievakuasi, Jumat pagi pukul 10.00 Wita, pihak Dinas Sosial Buleleng dan Sat Pol PP Buleleng sempat dibuat repot selama sebulan membujuk Erni Darmawati, agar mau meninggalkan got, namun tak kunjung berhasil. Sehari-harinya, gelandangan berusia 46 tahun ini berlindung dan tidur di saluran air yang mengering tanpa air itu.
Akhirnya, Erni Darmawati dievakuasi petugas, Jumat kemarin. Saat tim gabungan datang, Erni Darmawati ditemukan dalam kondisi lusuh di dalam got yang penuh dengan semak belukar. Perempuan yang mengalami beberapa luka pada kakinya ini hanya berbekal tas kresek warna merah berisikan barang bekas.
Saat akan dievakuasi tim gabungan, Erni Darmawati sempat menolak keluar dari got. Namun, setelah dilakukan pendekatan oleh petugas Sat Pol PP Buleleng, Erni Darmawati akhirnya mau keluar dari got yang selama ini manjadi sarangnya. Kondisi daha lingsir (perawan tua) ini sangat memperihatikan, di mana pakaian yang dikenakan robek-robek, tubuhnya berbau.
Setelah dievakuasi dari dalam got, Erni Darmawati kemudian dibawa ke Kantor Dinas Sosial Buleleng di Singaraja untuk diberikan makan dan dimandikan. Tim Dinas Sosial Buleleng memastikan gelandangan ini tidak mengalami gangguan kejiwaan, karena saat diajak berkomunikasi, cukup lancar dan nyambung.
Sekretaris Dinas Sosial Buleleng, Putu Gopi Supanca, mengatakan evakuasi dilakukan untuk menyelamatkan nyawa Erni Darmawati, yang oleh warga setempat sudah sebulan tinggal di dalam got. “Kami lakukan evakuasi setelah menerima laporan warga. Laporan yang kami terima, Pemuda Banjar Tegal sering memberinya makan, kadang disuapi. Tapi, saat disuruh keluar dari dalam got, dia tidak pernah mau,” papar Putu Gopi.
Sementara itu, sehabis dimandikan dan diberi makan, Jumat kemarin, Erni Darmawati dapat berkomunikasi dengan baik. Gelandangan ini mengaku pilih tinggal di dalam got karena situasinya sepi, selain juga sudah tidak ada tempat yang bisa dituju untuk tinggal.
Erni Darmawati diketahui merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Dia merupakan daha lingsir, karena tidak pernah menikah hingga usia 46 tahun. Sebelum menggelandang, dia tinggal bersama kakak dan adik kandungnya di Desa Temukus.
Erni Darmawati mengaku pergi dari rumah, Januari 2020 lalu, setelah ibunya meninggal dunia. Entah kenapa, dia mengaku takut kembali pulang. Selama 9 bulan pergi dari rumah, dia sempat bekerja sebagai pembantu rumah tangga di seputaran Singaraja. Hanya saja, sejak sebulan terakhir, dia justru hidup menggelang dalam got.
Erni Darmawati sendiri sudah langsung dipulangkan Dinas Sosial Buleleng ke rumah kakak dan adiknya di Banjar Bingin Banyah, Desa Temukus, Jumat sore. Pemulangannya diantarkan langsung oleh perugas Dinas Sosial dan Sat Pol PP Buleleng.
Putu Gopi menyebutkan, kakak dan adik Erni Darmawati menerima dengan tangan terbuka kepulangan perempuan yang sempat menghuni got ini. Terungkap, mereka sempat lama mencari Erni Darmawati, namun tak pernah ketemu.
Menurut Putu Gopi, pihaknya berpesan kepada keluarga Erni Darmawati untuk tetap menjaga dan memelihara yang bersangkutan, sehingga tidak lagi kabur dari rumah dan menggelandang di tempat yang membahayakan. Semua keluarganya diketahui sudah punya Kartu Indonesia Sehat (KIS).
“Jadi, layanan kesehatan sepenuhnya ditanggung pemerintah. Kami hanya pesan keluarganya untuk menjaga, karena ada kemungkinan Erni Darmawati depresi. Tadi kami utamakan menyelamatkan jiwanya dulu,” papar Sekretaris Dinas Sosial Buleleng ini.
Selain itu, Dinas Sosial Buleleng juga berkoordinasi dengan pemerintah Desa Temukus untuk lakukan pengawasan warganya. “Semoga pengawasan dari ujung tombak di desa selalu bisa mengawasi bersama keluarga, sehingga dia (Erni Darmawati) tidak lagi ditemukan menggelandang,” jelas mantan Kabid Persandian Dinas Kominfo dan Sandi Buleleng ini. *k23
Komentar