Cekcok dengan Suami, Pedagang Sayur Kabur Bersama Sopir
Ni Wayan D, 25, beralamat di Desa Pengotan, Kecamatan Bangli dan Komang W, 39, asal Desa Batur Tengah, Kecamatan Kintamani, diperiksa di Polsek Bangli, Jumat (14/10).
BANGLI, NusaBali
Keduanya diperiksa atas dugaan melakukan hubungan terlarang (perzinahan) di sebuah tempat kos di Payangan, Kabupaten Gianyar. Kejadian terungkap menyusul laporan I Nengah Paya, 34, yang mengaku kehilangan istrinya, yakni Ni Wayan D. Dari laporan itulah, polisi melakukan penyelidikan, sehingga diperoleh informasi Ni Wayan D dan Komang W berada di Payangan.
Informasi di Polsek Bangli, hubungan gelap antara Ni Wayan D dan Komang W, sudah berlangsung satu tahun. Hal itu bermula ketika Ni Wayan D dan suaminya I Nengah Paya (pelapor) menyewa kendaraan untuk mengangkut barang dagangan mereka, berupa sayur-mayur.
“Ni Wayan D dan suaminya memang pedagang sayur,” ungkap sumber di Polsek Bangli, Jumat (14/10). Karena tak punya kendaraan, mereka menyewa kendaraan kepada I Komang W, asal Desa Batur Tengah, Kintamani.
Singkatnya Komang W, menjadi langganan yang mengangkut dagangan pasutri Ni Wayan D dan I Nengah Paya. Sayur mayur itu umumnya dibeli dari petani di kawasan Kintamani, dijual ke beberapa pasar besar di Bali. Di antaranya ke Pasar Klungkung, hingga kadang sampai ke Pasar Badung di Denpasar. Rupanya karena sering ketemu dan kontak, saat mengantar dan menjual sayur itulah Ni Wayan D dan Komang W, akhirnya terlibat hubungan asmara. Tentu saja, dilakukan diam-diam tanpa sepengetahuan I Nengah Paya, suami Ni Wayan D. Padahal keduanya sudah sama-sama berumah tangga dan punya anak.
Hubungan keduanya terbongkar, setelah Ni Wayan D dan I Nengah Paya, Minggu (9/10), sekitar pukul 20.00 Wita cekcok. Percekcokan itu dipicu kerugian setelah memborong kol. Marah kepada suaminya, Ni Wayan D berpaling kepada Komang W. Senin (10/10), Ni Wayan D menghubungi Komang W . Kepada Komang W, Ni Wayan D mengutarakan pertengkarannya dengan suaminya. Sekalian meminta Komang W agar menjemput Ni Wayan D. Sekitar pukul 10.00 Wita Komang W datang menjemput Ni Wayan D di Jalan Raya Pengotan. Jaraknya sekitar 1 kilometer ke arah utara rumah Ni Wayan D. Keduanya kemudian meluncur ke Desa Pingan, membeli sayur. Dari Pingan, menuju Pasar Klungkung untuk berjualan sampai Selasa (11/10) sekitar pukul 04.00 Wita. Keduanya kemudian istirahat di dalam kendaraan, hingga pukul 09.00 Wita. Setelah itu mereka sempat jalan-jalan di Pantai Lebih, Gianyar, sebelum lanjut jualan ke Pasar Badung, menjual sisa sayur yang tak habis terjual. Usai jualan di Pasar Badung, Rabu (12/10) sekitar pukul 08.00 Wita keduanya ke Gianyar, me
ncari tempat kos di Payangan, dengan harga sewa Rp 500 per bulan. Keduanya istirahat, sampai kemudian sekitar pukul 20.00 Wita melakukan hubungan layaknya suami istri. Sebelum akhirnya dibekuk personel Buser Polsek Bangli, Jumat (14/10) pagi.
Kapolsek Bangli Kompol I Dewa Gede Mahaputra membenarkan pemeriksaan Ni Wayan D dan Komang W. “Keduanya sekarang sedang diperiksa,” ujar Kapolsek Dewa Mahaputra. Meski demikian dari pengakuan sementara, baik Ni Wayan D dan Komang W mengakui adanya hubungan tersebut. Namun hubungan badan hanya sekali saja, yakni ketika di tempat kos.
Dikatakan Kapolsek, pihaknya masih berupaya memediasi, mengingat kasusnya merupakan delik aduan. “Kan kasihan dengan anak-anak mereka. Keduanya sudah punya anak masih kecil,” ungkap Kapolsek Dewa Mahaputra. k17
Informasi di Polsek Bangli, hubungan gelap antara Ni Wayan D dan Komang W, sudah berlangsung satu tahun. Hal itu bermula ketika Ni Wayan D dan suaminya I Nengah Paya (pelapor) menyewa kendaraan untuk mengangkut barang dagangan mereka, berupa sayur-mayur.
“Ni Wayan D dan suaminya memang pedagang sayur,” ungkap sumber di Polsek Bangli, Jumat (14/10). Karena tak punya kendaraan, mereka menyewa kendaraan kepada I Komang W, asal Desa Batur Tengah, Kintamani.
Singkatnya Komang W, menjadi langganan yang mengangkut dagangan pasutri Ni Wayan D dan I Nengah Paya. Sayur mayur itu umumnya dibeli dari petani di kawasan Kintamani, dijual ke beberapa pasar besar di Bali. Di antaranya ke Pasar Klungkung, hingga kadang sampai ke Pasar Badung di Denpasar. Rupanya karena sering ketemu dan kontak, saat mengantar dan menjual sayur itulah Ni Wayan D dan Komang W, akhirnya terlibat hubungan asmara. Tentu saja, dilakukan diam-diam tanpa sepengetahuan I Nengah Paya, suami Ni Wayan D. Padahal keduanya sudah sama-sama berumah tangga dan punya anak.
Hubungan keduanya terbongkar, setelah Ni Wayan D dan I Nengah Paya, Minggu (9/10), sekitar pukul 20.00 Wita cekcok. Percekcokan itu dipicu kerugian setelah memborong kol. Marah kepada suaminya, Ni Wayan D berpaling kepada Komang W. Senin (10/10), Ni Wayan D menghubungi Komang W . Kepada Komang W, Ni Wayan D mengutarakan pertengkarannya dengan suaminya. Sekalian meminta Komang W agar menjemput Ni Wayan D. Sekitar pukul 10.00 Wita Komang W datang menjemput Ni Wayan D di Jalan Raya Pengotan. Jaraknya sekitar 1 kilometer ke arah utara rumah Ni Wayan D. Keduanya kemudian meluncur ke Desa Pingan, membeli sayur. Dari Pingan, menuju Pasar Klungkung untuk berjualan sampai Selasa (11/10) sekitar pukul 04.00 Wita. Keduanya kemudian istirahat di dalam kendaraan, hingga pukul 09.00 Wita. Setelah itu mereka sempat jalan-jalan di Pantai Lebih, Gianyar, sebelum lanjut jualan ke Pasar Badung, menjual sisa sayur yang tak habis terjual. Usai jualan di Pasar Badung, Rabu (12/10) sekitar pukul 08.00 Wita keduanya ke Gianyar, me
ncari tempat kos di Payangan, dengan harga sewa Rp 500 per bulan. Keduanya istirahat, sampai kemudian sekitar pukul 20.00 Wita melakukan hubungan layaknya suami istri. Sebelum akhirnya dibekuk personel Buser Polsek Bangli, Jumat (14/10) pagi.
Kapolsek Bangli Kompol I Dewa Gede Mahaputra membenarkan pemeriksaan Ni Wayan D dan Komang W. “Keduanya sekarang sedang diperiksa,” ujar Kapolsek Dewa Mahaputra. Meski demikian dari pengakuan sementara, baik Ni Wayan D dan Komang W mengakui adanya hubungan tersebut. Namun hubungan badan hanya sekali saja, yakni ketika di tempat kos.
Dikatakan Kapolsek, pihaknya masih berupaya memediasi, mengingat kasusnya merupakan delik aduan. “Kan kasihan dengan anak-anak mereka. Keduanya sudah punya anak masih kecil,” ungkap Kapolsek Dewa Mahaputra. k17
1
Komentar