Tak Datangkan Pengunjung, GrAnaT 2020 Bakal Digelar Virtual
DENPASAR, NusaBali
Sejarah panjang Gelar Apresiasi Anak Teknik (GrAnaT) oleh Senat Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Udayana yang telah dimulai sejak tahun 1994 tak terhenti oleh situasi pandemi Covid-19.
Gelaran musik yang pada tahun ini mengusung tema ‘Gandara Gandapati’ ini disituasikan untuk digelar secara virtual agar tidak menimbulkan kerumunan.
“Awalnya dari ketua pelaksana punya konsep untuk menjalani sampai main event, buat acara besar. Tapi karena pandemi kita melihat juga event-event di luar seperti di Jakarta, Bandung, dan di luar negeri. Dia di pandemi ini masih bisalah berkontribusi,” ungkap Agus Bayu Subandi, Tim Produksi GrAnaT SMFT Unud 2020, Senin (21/9).
Dari sinilah, konsep untuk melaksanakan konser secara virtual mulai diusung. Proses persiapan konser secara virtual ini telah dimulai sejak audisi band yang akan tampil dalam gelaran musik tersebut, di mana sembilan grup akan melaksanakan audisi dari studio musik, yang kemudian disiarkan melalui kanal YouTube SMFT pada 27 September mendatang.
Kemudian, dari sembilan grup ini, bakal dipilih tiga grup yang didaulat untuk tampil di acara puncak GrAnaT 2020, yang juga akan dilakukan melalui streaming. Pemilihan ini mendatangkan empat musisi sebagai juri. Bagi tiga grup yang terpilih akan mendapatkan dua feedback dari GrAnaT. “Yang pertama itu, kita bantu untuk produce mini album. Jadi dikompilasikan lagu-lagu dari tiga band itu terus kita riliskan CD dan merchandise. Dan nanti seluruh keuntungannya itu akan kita kasih ke band-band,” lanjut mahasiswa Fakultas Teknik yang akrab disapa Gus Bayu ini.
Feedback kedua, yakni diundangnya ketiga grup ini dalam live session outdoor, yang merupakan puncak dari GrAnaT 2020. Khusus pada tahun ini, dengan digelarnya konser secara virtual, maka sajian visual menjadi hal yang disuguhkan dalam gelaran kali ini. Maka, band-band yang bakal tampil, sebelumnya akan diadakan sesi tapping yang dilakukan satu band perhari yang mengambil tempat di Hutan Pinus Kintamani, Bangli, pada Oktober 2020.
“Kita memang bikin konsep mencocokan dengan pandemi. Kita bikin lebih menonjolkan visualnya sama menonjolkan art performancenya tanpa ada penonton. Sekarang dengan adanya pandemi kita harus benar-benar putar otak, bagaimana kita tetap mewadahi band Underground di Bali biar tetap juga kita di Teknik seimbang antara kegiatan akademik dan non-akademik,” kata I Komang Gede Darmayasa, selaku Ketua Pelaksana GrAnaT 2020. *cr74
Komentar