Hamil 2 Bulan, Mahasiswi Nekat Gantung Diri
Seorang mahasiswi bernama Ni Wayan Yulia Surya Andari Putri,19, ditemukan tewas mengenaskan di dalam kamar rumahnya di Jalan Hayam Wuruk Gang IX, No 3, Banjar Bengkel, Kelurahan Sumerta, Denpasar, Jumat (14/10) pukul 20.00 Wita.
DENPASAR, NusaBali
Aksi ulahpati (bunuh diri) wanita berparas ayu ini diduga lantaran hubungannya dengan sang kekasih tidak direstui kedua orangtuanya. Mirisnya, korban tewas mengenaskan dalam keadaan hamil dua bulan dan sebentar lagi berencana akan menikah.
Informasi di lapangan, korban yang berstatus mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Denpasar ini nekat gantung diri menggunakan selendang dan tergantung di besi anak tangga kamarnya dilatarbelakangi hubungannya bersama pujaan hatinya Ricky Rudyanto,20, tidak direstui oleh orangtuanya. Hal inilah yang membuat korban tertekan dan mengambil jalan pintas, bunuh diri.
Bahkan, sebelum tewas gantung diri, korban masih sempat dinasehati orangtuanya perihal hubungan mereka dan anak dalam kandungan korban. "Pagi (kemarin), korban sempat ngobrol dengan ibunya. Perihal hubungan korban dengan kekasihnya ini. Tapi, tidak menemukan kabar baik. Makanya korban tertekan dan menghubungi kekasihnya untuk menceritakan semuanya," jelas sumber di kepolisian, Sabtu (15/10) siang. Sang kekasih, Ricky Rudyanto,20, kepada petugas kepolisian mengaku, dirinya sekitar pukul 12.00 Wita bersama korban berada di dalam kamar yang menjadi lokasi bunuh diri tersebut.
Selama 7 jam atau sampai pukul 19.00 Wita, sang kekasih dan korban bercerita perihal hubungan mereka yang menemukan 'jalan buntu' tidak direstui sang ibu korban. Apalagi, kondisi sang korban saat itu sudah dalam keadaan hamil 2 bulan. Pasangan yang sama-sama duduk di bangku kuliah inipun sempat cekcok. Ricky kemudian pulang, namun satu jam kemudian, sekitar pukul 20.00 Wita dia kembali dan menemukan pacarnya itu sudah tewas gantung diri.
"Saksi ini datang kembali karena HP-nya ketinggalan," jelasnya kepada polisi yang menggali keterangan. Ia juga bercerita, karena tidak direstui, ibu korban sempat menyarankan untuk menggugurkan kandungannya dan melupakan sang kekasih. Namun, korban tidak menginginkannya. Selain itu, korban juga bercerita kepada pacarnya bahwa ia sangat sayang ibunya dan berpesan. 'Aku sayang mamak, aku sayang anak kita juga, demi menjaga kehormatan dan nama baik keluarga aku ikhlas menuruti apa maunya mamak, aku bakal anter anakku nanti sendirian. kamu baik baik Ki, kamu bisa cari yang lebih baik dari aku'.
Ricky bahkan tidak menduga, jika kata yang terujar di hadapannya itu adalah pesan terakhirnya. "Ricky tidak menanggapi dengan serius soal ucapan korban ini. Sehingga, keduanya sempat cekcok," sambung anggota di kepolisian ini. Namun, semuanya terkuak setelah Ricky satu jam meninggalkannya di dalam kamar itu. Saat hendak mengambil kembali HP yang tertinggal, Ricky sempat memanggil korban, tetapi tidak ada jawaban, begitupun saat pintu diketuk tidak direspon oleh korban. Sehingga, Ricky dan adik korban memeriksa dari ventilasi dan ternyata korban sudah tergantung di besi anak tangga dengan menggunakan selendang.
"Selanjutnya saksi menurunkan korban dibantu oleh adik korban dan warga sekitar, korban saat itu langsung dilarikan ke RS Puri Raharja. Tapi, kondisinya sudah meninggal," tuturnya
Kanit Reskrim Polsek Denpasar Timur, AKP Nyoman Darsana membenarkan perihal insiden bunuh diri itu. Kata dia, pasca masuk laporan, anggota langsung dikerahkan untuk melakukan olah TKP dan identifikasi korban. "Selain itu, korban ini dulu juga sempat melakukan aksi percobaan bunuh diri menggunakan sajam, tapi dicegah oleh pacarnya," kata AKP Darsana seraya mengatakan dari hasil identifikasi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan. * dar
Informasi di lapangan, korban yang berstatus mahasiswi di salah satu perguruan tinggi di Denpasar ini nekat gantung diri menggunakan selendang dan tergantung di besi anak tangga kamarnya dilatarbelakangi hubungannya bersama pujaan hatinya Ricky Rudyanto,20, tidak direstui oleh orangtuanya. Hal inilah yang membuat korban tertekan dan mengambil jalan pintas, bunuh diri.
Bahkan, sebelum tewas gantung diri, korban masih sempat dinasehati orangtuanya perihal hubungan mereka dan anak dalam kandungan korban. "Pagi (kemarin), korban sempat ngobrol dengan ibunya. Perihal hubungan korban dengan kekasihnya ini. Tapi, tidak menemukan kabar baik. Makanya korban tertekan dan menghubungi kekasihnya untuk menceritakan semuanya," jelas sumber di kepolisian, Sabtu (15/10) siang. Sang kekasih, Ricky Rudyanto,20, kepada petugas kepolisian mengaku, dirinya sekitar pukul 12.00 Wita bersama korban berada di dalam kamar yang menjadi lokasi bunuh diri tersebut.
Selama 7 jam atau sampai pukul 19.00 Wita, sang kekasih dan korban bercerita perihal hubungan mereka yang menemukan 'jalan buntu' tidak direstui sang ibu korban. Apalagi, kondisi sang korban saat itu sudah dalam keadaan hamil 2 bulan. Pasangan yang sama-sama duduk di bangku kuliah inipun sempat cekcok. Ricky kemudian pulang, namun satu jam kemudian, sekitar pukul 20.00 Wita dia kembali dan menemukan pacarnya itu sudah tewas gantung diri.
"Saksi ini datang kembali karena HP-nya ketinggalan," jelasnya kepada polisi yang menggali keterangan. Ia juga bercerita, karena tidak direstui, ibu korban sempat menyarankan untuk menggugurkan kandungannya dan melupakan sang kekasih. Namun, korban tidak menginginkannya. Selain itu, korban juga bercerita kepada pacarnya bahwa ia sangat sayang ibunya dan berpesan. 'Aku sayang mamak, aku sayang anak kita juga, demi menjaga kehormatan dan nama baik keluarga aku ikhlas menuruti apa maunya mamak, aku bakal anter anakku nanti sendirian. kamu baik baik Ki, kamu bisa cari yang lebih baik dari aku'.
Ricky bahkan tidak menduga, jika kata yang terujar di hadapannya itu adalah pesan terakhirnya. "Ricky tidak menanggapi dengan serius soal ucapan korban ini. Sehingga, keduanya sempat cekcok," sambung anggota di kepolisian ini. Namun, semuanya terkuak setelah Ricky satu jam meninggalkannya di dalam kamar itu. Saat hendak mengambil kembali HP yang tertinggal, Ricky sempat memanggil korban, tetapi tidak ada jawaban, begitupun saat pintu diketuk tidak direspon oleh korban. Sehingga, Ricky dan adik korban memeriksa dari ventilasi dan ternyata korban sudah tergantung di besi anak tangga dengan menggunakan selendang.
"Selanjutnya saksi menurunkan korban dibantu oleh adik korban dan warga sekitar, korban saat itu langsung dilarikan ke RS Puri Raharja. Tapi, kondisinya sudah meninggal," tuturnya
Kanit Reskrim Polsek Denpasar Timur, AKP Nyoman Darsana membenarkan perihal insiden bunuh diri itu. Kata dia, pasca masuk laporan, anggota langsung dikerahkan untuk melakukan olah TKP dan identifikasi korban. "Selain itu, korban ini dulu juga sempat melakukan aksi percobaan bunuh diri menggunakan sajam, tapi dicegah oleh pacarnya," kata AKP Darsana seraya mengatakan dari hasil identifikasi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan. * dar
Komentar