Hiu Paus 1,5 Ton Mati Terdampar di Pantai Pekutatan
Bangkainya Dikuburkan dengan Menggunakan Peralatan Ekskavator
NEGARA, NusaBali
Seekor hiu paus (Rhincondon typus) dengan panjang 7,5 meter dan berat sekitar 1,5 ton ditemukan terdampar di Pantai Pekutatan kawasan Banjar Yeh Kuning, Desa/Kecamatan Pekutatan, Jembrana, Selasa (29/9) pagi.
Sayangnya, hiu paus ini keburu mati, meskipun sempat ditolong warga dengan mendorongnya kembali ke tengah laut. Informasi di lapangan, terdamparnya hiu paus di Pantai Pekutatan ini pertama kali diketahui I Ketut Parwata, 45, seorang warga Banjar Dangin Pangkung, Desa Pekutatan, Selasa pagi pukul 05.30 Wita. Saat itu, Ketut Parwata yang sedang menjaring ikan di tepi pantai, terkejut melihat ikan ukuran super besar terdampar di pasir.
Mengetahui ada ikan yang biasa disebut hiu tutul itu masih dalam keadaan hidup, Ketut Parwata pun bergegas meminta bantuan warga lainnya untuk sama-sama mendorong hiu paus tersebut. Bukan hanya warga lokal yang berdatangan ke lokasi, tapi juga sejumlah warga negara asing.
Masyarakat dibantu sejumlah petugas Polsek Pekutatan juga sempat berusaha mengangkat hiu paus tersebut dengan menggunakan terpal guna didorong ke tengah laut. Sayangnya, hiu paus yang sudah dalam kondisi lemas, pada akhirnya mati. “Hiu paus itu sudah sempat dibawa sampai agak ke tengah laut, tapi karena kondisi sudah lemas, sulit diselamatkan,” ungkap Kapolsek Pekutatan, Kompol Gusti Agung Komang Sukasana, yang kemarin pagi sempat turun langsung ke lokasi terdamparnya hiu paus.
Sementara, petugas dari Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar bersama Satuan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Wilayah Bali Barat, juga sempat turun ke lokasi. Atas permintaan BPSPL Denpasar, bangkai hiu paus---yang termasuk salah satu hiu yang dilindungi pemerintah---itu dikubur di tepi Pantai Pekutatan, Selasa siang. Untuk mengubur hiu paus sepanjang 7,5 meter tersebut, dikerahkan bantuan ekskavator dari Pemkab Jembrana.
Kepala BPSPL Denpasar, Permana Yudiarso, mengatakan dari pengecekan timnya, hiu paus yang ditemukan terdampar di Pantai Pekutatan kemarin pagi panjangnya 7,5 meter dengan diameter 2 meter. Sedangkan beratnya diperkirakan mencapai sekitar 1,5 ton.
“Untuk penyebab sampai terdampar di Pantai Pekutatan, belum diketahui. Namun, ada beberapa dugaan penyebabnya, terutama berkaitan musim peralihan saat ini. Saat musim peralihan, banyak ikan-ikan kecil buruan hiu paus seperti ikan teri yang ke pinggir laut. Kemungkinan, hiu paus itu terseret ombak saat melakukan perburuan ikan,” jelas Permana. “Kemungkinan kedua, bisa jadi hiu paus sempat terbawa gelombang karena perubahan cuaca ekstrim,” imbuhnya.
Yang jelas, menurut Permana, dari pengecekan fisik, tidak ditemukan ada luka pada hiu paus yang terdampar ini. Artinya, tidak ada indikasi perburuan terhadap hiu paus yang dilindungi pemerintah itu. “Dari fisik luarnya tidak ada luka. Kalau kemungkinan ada penyakit, dari pengamatan fisik masih bagus. Waktu pertama ditemukan warga, juga masih hidup. Artinya, kondisi ikan ini sehat,” terang Permana.
Permana menambahkan, perairan Selat Bali, perairan selatan Bali, dan perairan Jawa adalah jalur migrasi hiu paus. Sebelumnya, juga sempat beberapa kali ditemukan hiu paus yang terdampar di pantai wilayah Kabupaten Jember, Jawa Timur. Ada pula hiu paus terdampar di pantai wilayah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. “Kalau di Bali, hiu paus yang di Pantai Pekutatan tadi itu merupakan kasus pertama,” katanya. *ode
Komentar