Jembatan Kuning Nusa Penida Ambruk, 8 Tewas, 37 Luka-luka
Seluruh korban tewas adalah pamedek dari kawasan seberang Nusa Penida yang hendak tangkil ke Pura Bakung di Ceningan
Kepala BPBD Klungkung, I Putu Widiada, mengatakan 8 korban tewas dalam musibah ambruknya Jembatan Kuning, kemarin petang, sudah teridentifikasi. Mereka semuanya krama dari kawasan seberang Nusa Penida, Klungkung. Sebanyak 8 orang di antaranya pamedek asal Desa Jungut Batu, sementara 1 korban tewas lagi asal Desa Lembongan.
Mereka masing-masing I Wayan Sutamat, 49 (asal Banjar Jungut Batu Kelod, Desa Jungut Batu), I Putu Ardiana, 45 (asal Banjar Jungut Batu Kangin, Desa Jungut Batu), Ni Wayan Merni, 55 (asal Banjar Jungut Batu Kaja, Desa Jungut Batu), I Putu Surya, 3 (balita asal Banjar Jungut Batu Kaja, Desa Jungut Batu), I Gede Senan, 40 (asal Desa Lembongan), Ni Wayan Sunati, 56 (asal Banjar Klatak, Desa-Desa Jungut Batu), Ni Putu Krisna Dewi, 9 (asal Banjar Ancak, Desa Desa Jungut Batu), dan Ni Kadek Mustika, 6 (asal Banjar Ancak, Desa Desa Jungut Batu).
Belum diketahui pasti, apa penyebab ambruknya Jembatan Kuning hingga menelan begitu banyak korban. Namun, diduga kuat musibah terjadi karena tapi sling putus akibat beban yang melebihi batas kekuatan penyangga jembatan. Lagipula, beberapa tali sling diketahui sudah putus jauh sebelumnya, hingga dipasapi papan peringatan hati-hati!
Bupati Klungkung Nyoman Suwirta sebelumnya sempat terjun meninjau Jembatan Kuning, Selasa, 12 Oktoiber 2016 lalu, untuk menngecek kondisi jembatan penyeberangan Nusa Ceningan-Nusa Lembongan ini. Bupati Suwirta kala itu terjun, karena mendapat informasi sejumlah tali sling telah putus.
Nah, ketika terjun ke lokasi, Bupati Suwirta kala itu langsung perintahkan pasang apan peringatan berbunyi ‘Hati-hati, Jembatan Rawan Jebol’. Bupati asal Banjar Ceningan, Desa Lembongan ini pun mewanti-wanti warganya agar tidak melewati Jembatan Kuning yang menjadi objek wisata ini. “Apa yang menjadi kekhawatiran saya dan Perbekel setempat pun terbukti. Sebelum kejadian, krama naik jembatan secara bersamaan saat pujawali di Pura Bakung,” sesal Bupati Bupati Suwirta, tadi malam. “Sebelumnya, kami telah memberikan peringatan kepada warga untuk tidak menyeberang melalui Jembatan Kuning secara bersamaan,” imbuhnya.
Pasca tragedi maut kemarin petang, Bupati Suwirta berjanji akan mempercepat perbaikan Jembatan Kuning. Pihaknya juga sudah membuat perencanaan untuk jembatan baru yang menghubungkan Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan. Sedangkan Jembatan Kuning yang ambruk ini direncanakan untuk perbaikan dengan anggaran Rp 200 juta tahun 2017. * wa
Mereka masing-masing I Wayan Sutamat, 49 (asal Banjar Jungut Batu Kelod, Desa Jungut Batu), I Putu Ardiana, 45 (asal Banjar Jungut Batu Kangin, Desa Jungut Batu), Ni Wayan Merni, 55 (asal Banjar Jungut Batu Kaja, Desa Jungut Batu), I Putu Surya, 3 (balita asal Banjar Jungut Batu Kaja, Desa Jungut Batu), I Gede Senan, 40 (asal Desa Lembongan), Ni Wayan Sunati, 56 (asal Banjar Klatak, Desa-Desa Jungut Batu), Ni Putu Krisna Dewi, 9 (asal Banjar Ancak, Desa Desa Jungut Batu), dan Ni Kadek Mustika, 6 (asal Banjar Ancak, Desa Desa Jungut Batu).
Belum diketahui pasti, apa penyebab ambruknya Jembatan Kuning hingga menelan begitu banyak korban. Namun, diduga kuat musibah terjadi karena tapi sling putus akibat beban yang melebihi batas kekuatan penyangga jembatan. Lagipula, beberapa tali sling diketahui sudah putus jauh sebelumnya, hingga dipasapi papan peringatan hati-hati!
Bupati Klungkung Nyoman Suwirta sebelumnya sempat terjun meninjau Jembatan Kuning, Selasa, 12 Oktoiber 2016 lalu, untuk menngecek kondisi jembatan penyeberangan Nusa Ceningan-Nusa Lembongan ini. Bupati Suwirta kala itu terjun, karena mendapat informasi sejumlah tali sling telah putus.
Nah, ketika terjun ke lokasi, Bupati Suwirta kala itu langsung perintahkan pasang apan peringatan berbunyi ‘Hati-hati, Jembatan Rawan Jebol’. Bupati asal Banjar Ceningan, Desa Lembongan ini pun mewanti-wanti warganya agar tidak melewati Jembatan Kuning yang menjadi objek wisata ini. “Apa yang menjadi kekhawatiran saya dan Perbekel setempat pun terbukti. Sebelum kejadian, krama naik jembatan secara bersamaan saat pujawali di Pura Bakung,” sesal Bupati Bupati Suwirta, tadi malam. “Sebelumnya, kami telah memberikan peringatan kepada warga untuk tidak menyeberang melalui Jembatan Kuning secara bersamaan,” imbuhnya.
Pasca tragedi maut kemarin petang, Bupati Suwirta berjanji akan mempercepat perbaikan Jembatan Kuning. Pihaknya juga sudah membuat perencanaan untuk jembatan baru yang menghubungkan Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan. Sedangkan Jembatan Kuning yang ambruk ini direncanakan untuk perbaikan dengan anggaran Rp 200 juta tahun 2017. * wa
Komentar