Kerap Keluarkan Asap, Pertanda Marabahaya Mengancam
Krama Desa Pakraman Apuan percaya areal Pura Pajenengan di mana Lesung Kayu Keramat tersimpan, dijaga ancangan Ida Batara berupa macan dan naga. Karenanya, di pura ini juga dibuatkan arca naga dan singa
Bangli, NusaBali
Lesung Kayu Keramat di Pura Pajenengan, Desa Pakraman Apuan, Kecamatan Susut, Bangli tidak hanya memiliki kekuatan magis bisa membuat musih kocar-kacir mendengar raung suaranya. Lesung ini juga kerap mengeluarkan asap, yang menandakan ada maraba-haya mengancam.
Menurut kesaksikan salah seorang krama Desa Pakraman Apuan, I Ketut Negara, asap darei Lesung Kayu Keramat ini bisa muncul pada saat-saat tertentu. Kemunculannya pun tiba-tiba, tanpa sebab. Padahal, tidak ada aktivitas yang berhubungan dengan api atau kegiatan bakar membakar di sekitar Lesung Kayu Keramat, yang lokasinya berdampingan dengan Palinggih Kulkul Keramat.
Biasanya, kata Ketut Negara, munculnya asap tebal dari Lesung Kayu Keramat selalu disusul kejadian buruk, seperti serangan hama di sawah dan jenis ancaman marabahaya lainnya. “Ketika saya masih kecil, peristiwa Lesung Kayu Keramat mengeluarkan asap pernah terjadi. Kemunculan asap itu memnbuat warga sekampung heboh,” kenang Ketut Negara kepada NusaBali di kediamannyadi Desa Apuan, belum lama ini.
Tak lama setelah Lesung Kayu Keramat mengeluarkan asap, kata Negara, serangan hama merajalela hingga petani setempat terancam gagal panen. Krama Desa Pakraman Apuan kemudian menggelar upacara Peneduh di Pura Pejenangan, di mana Lesung Kayu Keramat berada. “Anehnya, setelah upacara Peneduh itu, serangan hama langsung reda. Ancaman gagal panen pun berlalu,” katanya.
Menurut Negara, Lesung Kayu Keramat di Pura Pajenengan ini juga kerap menunjukkan tanda aneh lainnya. Antara lain, Lesung tiba-tiba mengeluarkan air saat musim kemarau. Krama Desa Pakraman Apuan percaya air yang keluar dari Lesung Kayu Keramat tersebut merupakan air suci yang bisa digunakan untuk tamba (obat). “Air suci dari Lesung Kayu Keramat biasanya katunas (dimohon) krama lewat Jro Mangku,“ katanya.
SELANJUTNYA . . .
Menurut kesaksikan salah seorang krama Desa Pakraman Apuan, I Ketut Negara, asap darei Lesung Kayu Keramat ini bisa muncul pada saat-saat tertentu. Kemunculannya pun tiba-tiba, tanpa sebab. Padahal, tidak ada aktivitas yang berhubungan dengan api atau kegiatan bakar membakar di sekitar Lesung Kayu Keramat, yang lokasinya berdampingan dengan Palinggih Kulkul Keramat.
Biasanya, kata Ketut Negara, munculnya asap tebal dari Lesung Kayu Keramat selalu disusul kejadian buruk, seperti serangan hama di sawah dan jenis ancaman marabahaya lainnya. “Ketika saya masih kecil, peristiwa Lesung Kayu Keramat mengeluarkan asap pernah terjadi. Kemunculan asap itu memnbuat warga sekampung heboh,” kenang Ketut Negara kepada NusaBali di kediamannyadi Desa Apuan, belum lama ini.
Tak lama setelah Lesung Kayu Keramat mengeluarkan asap, kata Negara, serangan hama merajalela hingga petani setempat terancam gagal panen. Krama Desa Pakraman Apuan kemudian menggelar upacara Peneduh di Pura Pejenangan, di mana Lesung Kayu Keramat berada. “Anehnya, setelah upacara Peneduh itu, serangan hama langsung reda. Ancaman gagal panen pun berlalu,” katanya.
Menurut Negara, Lesung Kayu Keramat di Pura Pajenengan ini juga kerap menunjukkan tanda aneh lainnya. Antara lain, Lesung tiba-tiba mengeluarkan air saat musim kemarau. Krama Desa Pakraman Apuan percaya air yang keluar dari Lesung Kayu Keramat tersebut merupakan air suci yang bisa digunakan untuk tamba (obat). “Air suci dari Lesung Kayu Keramat biasanya katunas (dimohon) krama lewat Jro Mangku,“ katanya.
SELANJUTNYA . . .
Komentar