Dinas Sosial Tanggung Sembako Warga Karantina Mandiri
AMLAPURA, NusaBali
Dinas Sosial Karangasem menanggung sembako warga yang masih menjalani karantina mandiri Covid-19 di sejumlah tempat.
Tiap paket sembako isinya 20 kilogram beras, 30 butir telur, 30 bungkus mie, dan 1 liter minyak goreng. Bantuan dikeluarkan setelah ada rekomendasi dari perbekel atau lurah berikut jumlah KK dan jumlah anggota keluarga.
Kadis Sosial Karangasem, I Gede Basma, mengatakan sesuai ketentuan administrasi, sembako bisa dikeluarkan jika ada permohonan dari perbekel atau lurah. Dengan adanya surat tersebut, maka pertanggungjawaban mengeluarkan sembako sah. “Jadi sembako tidak bisa dimohon orang per orang, mesti dimohon perbekel atau lurah,” ungkap Gede Basma, Jumat (2/10). Diakui, belum bisa menghitung banyaknya sembako yang telah dikeluarkan. Ditegaskan, persediaan sembako masih ada. Anggaran untuk pengadaan sembako dari pos pengamanan kesehatan.
Terpisah, Perbekel Desa Muncan, Kecamatan Selat, I Wayan Tunas, mengatakan ada 35 KK menjalani karantina mandiri di Banjar Pemuhunan, Banjar Gede, dan Banjar Meranggi. Mereka telah dapat bantuan sembako dari Dinas Sosial. “Masing-masing sudah dapat satu paket untuk 15 KK,” kata Wayan Tunas. Dijelaskan, warga Desa Muncan menjalani karantina mandiri karena ada warga dari Banjar Pemuhunan dan Banjar Meranggi terkonfirmasi positif Covid-19.
Lurah Subagan, Kecamatan Karangasem, Ida Mangku Ketut Putra, juga telah mengalokasikan bantuan sembako dari Dinas Sosial untuk 1 KK berjumlah 4 orang di Lingkungan Tengah. “Sekarang yang tersisa hanya 1 KK menjalani karantina mandiri,” jelas Ida Mangku Ketut Putra. Sedangkan Perbekel Desa Bebandem, I Gede Partadana, mengatakan masih ada 3 KK berjumlah 12 orang yang jalani karantina mandiri. “Mereka telah dapat bantuan sembako dari Dinas Sosial,” jelas Gede Partadana. Sementara di Desa Purwakerti, ada satu warga jalani karantina mandiri di hotel yakni wisatawan Italia. *k16
Kadis Sosial Karangasem, I Gede Basma, mengatakan sesuai ketentuan administrasi, sembako bisa dikeluarkan jika ada permohonan dari perbekel atau lurah. Dengan adanya surat tersebut, maka pertanggungjawaban mengeluarkan sembako sah. “Jadi sembako tidak bisa dimohon orang per orang, mesti dimohon perbekel atau lurah,” ungkap Gede Basma, Jumat (2/10). Diakui, belum bisa menghitung banyaknya sembako yang telah dikeluarkan. Ditegaskan, persediaan sembako masih ada. Anggaran untuk pengadaan sembako dari pos pengamanan kesehatan.
Terpisah, Perbekel Desa Muncan, Kecamatan Selat, I Wayan Tunas, mengatakan ada 35 KK menjalani karantina mandiri di Banjar Pemuhunan, Banjar Gede, dan Banjar Meranggi. Mereka telah dapat bantuan sembako dari Dinas Sosial. “Masing-masing sudah dapat satu paket untuk 15 KK,” kata Wayan Tunas. Dijelaskan, warga Desa Muncan menjalani karantina mandiri karena ada warga dari Banjar Pemuhunan dan Banjar Meranggi terkonfirmasi positif Covid-19.
Lurah Subagan, Kecamatan Karangasem, Ida Mangku Ketut Putra, juga telah mengalokasikan bantuan sembako dari Dinas Sosial untuk 1 KK berjumlah 4 orang di Lingkungan Tengah. “Sekarang yang tersisa hanya 1 KK menjalani karantina mandiri,” jelas Ida Mangku Ketut Putra. Sedangkan Perbekel Desa Bebandem, I Gede Partadana, mengatakan masih ada 3 KK berjumlah 12 orang yang jalani karantina mandiri. “Mereka telah dapat bantuan sembako dari Dinas Sosial,” jelas Gede Partadana. Sementara di Desa Purwakerti, ada satu warga jalani karantina mandiri di hotel yakni wisatawan Italia. *k16
Komentar