Warga Mengeluh Air PDAM Sering Mati
PDAM: Ada Pipa Tergaruk Ekskavator Proyek Trotoar
Aliran air terganggu akibat bocornya pipa induk berukuran 6 inci dan 10 inci yang terkena garukan ekskavator dan perbaikan sedang berlangsung.
DENPASAR, NusaBali
Warga di kawasan Denpasar Timur (Dentim), khususnya di kawasan Jalan Gemitir, Banjar Tangguntiti, Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur kembali mengeluhkan layanan Perumda Tirta Sewakadarma Kota Denpasar, Minggu (4/10). Mereka mengeluh air sering mati bahkan sampai beberapa hari.
Salah satu warga di Jalan Gemitir, Wayan Sri, mengeluhkan air selalu mati. Bahkan menurut dia, belum sebulan air kembali mati yang menyebabkan kegiatan usaha dan rumah tangga mereka terhambat. Padahal, menurut dia tidak pernah terlambat membayar air setiap bulannya.
Wayan Sri mengatakan, jika usahanya terhambat di tengah pandemi, dipastikan tidak memiliki pemasukan bahkan untuk membayar karyawan mereka. "Saya punya usaha laundry, apa yang saya harus kerjakan kalau seperti ini terus. Padahal bayar tidak pernah telat tapi matinya berkali-kali. Bagaimana ini," ujarnya.
Warga lainnya, I Gede Setiawan juga mengaku kesal dengan kondisi tersebut. Bahkan, beberapa kali mati terus menghambat kebutuhan air di rumah dan usahanya. Dia yang memiliki warung makan tidak memungkinkan untuk mencari penampungan air karena tempatnya ngontrak. "Bagaimana seperti ini, kami disuruh bayar tepat waktu, telat denda. Tapi kalau layanannya seperti ini apa bisa kita mendapatkan kompensasi pasti tidak," ungkapnya.
Sementara dikonfirmasi terpisah, Direktur Umum Perumda Tirta Sewakadarma Kota Denpasar, Ni Luh Sri Utami, mengatakan gangguan yang terjadi di wilayah Denpasar Timur akibat pipa yang terkena garuk proyek trotoar dari PUPR Nasional di Jalan WR Supratman. Jalur yang terkena imbasnya di Jalur WR Supratman dan sekitarnya, Jalan Soka dan sekitarnya, Jalan Gandapura dan sekitarnya.
Sri Utami mengatakan, pipa yang bocor adalah pipa induk berukuran 6 inci dan 10 inci yang terkena garukan ekskavator, Minggu kemarin pukul 11.42 Wita dan perbaikan dalam sehari ditarget selesai dan pengaliran kembali pukul 22.00 Wita. "Itu kena garuk ekskavator proyek PUPR Nasional. Kami sedang masa perbaikan. Astungkara dalam satu hari ini selesai," jelasnya. *mis
Warga di kawasan Denpasar Timur (Dentim), khususnya di kawasan Jalan Gemitir, Banjar Tangguntiti, Desa Kesiman Kertalangu, Denpasar Timur kembali mengeluhkan layanan Perumda Tirta Sewakadarma Kota Denpasar, Minggu (4/10). Mereka mengeluh air sering mati bahkan sampai beberapa hari.
Salah satu warga di Jalan Gemitir, Wayan Sri, mengeluhkan air selalu mati. Bahkan menurut dia, belum sebulan air kembali mati yang menyebabkan kegiatan usaha dan rumah tangga mereka terhambat. Padahal, menurut dia tidak pernah terlambat membayar air setiap bulannya.
Wayan Sri mengatakan, jika usahanya terhambat di tengah pandemi, dipastikan tidak memiliki pemasukan bahkan untuk membayar karyawan mereka. "Saya punya usaha laundry, apa yang saya harus kerjakan kalau seperti ini terus. Padahal bayar tidak pernah telat tapi matinya berkali-kali. Bagaimana ini," ujarnya.
Warga lainnya, I Gede Setiawan juga mengaku kesal dengan kondisi tersebut. Bahkan, beberapa kali mati terus menghambat kebutuhan air di rumah dan usahanya. Dia yang memiliki warung makan tidak memungkinkan untuk mencari penampungan air karena tempatnya ngontrak. "Bagaimana seperti ini, kami disuruh bayar tepat waktu, telat denda. Tapi kalau layanannya seperti ini apa bisa kita mendapatkan kompensasi pasti tidak," ungkapnya.
Sementara dikonfirmasi terpisah, Direktur Umum Perumda Tirta Sewakadarma Kota Denpasar, Ni Luh Sri Utami, mengatakan gangguan yang terjadi di wilayah Denpasar Timur akibat pipa yang terkena garuk proyek trotoar dari PUPR Nasional di Jalan WR Supratman. Jalur yang terkena imbasnya di Jalur WR Supratman dan sekitarnya, Jalan Soka dan sekitarnya, Jalan Gandapura dan sekitarnya.
Sri Utami mengatakan, pipa yang bocor adalah pipa induk berukuran 6 inci dan 10 inci yang terkena garukan ekskavator, Minggu kemarin pukul 11.42 Wita dan perbaikan dalam sehari ditarget selesai dan pengaliran kembali pukul 22.00 Wita. "Itu kena garuk ekskavator proyek PUPR Nasional. Kami sedang masa perbaikan. Astungkara dalam satu hari ini selesai," jelasnya. *mis
Komentar