11 Pejabat Potensial Gantikan Rai Iswara Jadi Sekda Denpasar
DENPASAR, NusaBali
Sekretaris daerah (Sekda) Kota Denpasar, AA Ngurah Rai Iswara, akan pensiun per 1 November 2020 depan
Sebanyak 11 pejabat Eselon IIB lingkup Pemkot Denpasar disebut-sebut potensial menduduki kursi Sekda Kota Denpasar, yang akan diperebutkan melalui proses lelang (seleksi terbuka).
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Denpasar, I Wayan Sudiana, mengatakan pihaknya sudah membentuk Panitia Seleksi (Pansel) Calon Sekda. Pansel Calon Sekda Kota Denpasar itu beranggotakan 5 orang, terdiri dari 2 pejabat teras Pemprov Bali dan 3 orang akademisi.
Dua (2) pejabat Pemprov Bali tersebut masing-masing Kepala BKD Provinsi Bali I Ketut Lihadnyana (kini Pjs Bupati Badung) dan Kepala Inspektorat Provinsi Bali, I Wayan Sugiada. Sedangkan 3 akademisi semuanya dari Unud, yakni Prof Dr I Wayan Ramantha MM Ak CPA, Dr Drs Ida Bagus Jelantik Sutanegara Pidana MHum, dan Prof Dr I Ketut Mertha SH MHum.
Menurut Wayan Sudiana, rencana lelang yang dilakukan Pansel Calon Sekda sudah dibawa ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), untuk dimintakan persetujuan. “Karena proses seleksi Calon Sekda Kota Denpasar berbarengan dengan pelaksanaan Pilkada, makanya harus ada rekomendasi dari Kemendagri. Kami saat ini masih menunggu itu," jelas Sudiana saat dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, beberapa hari lalu.
Ditanya soal siapa yang paling layak menggantikan AA Rai Iswara sebagai Sekda Kota Denpasar, menurut Sudiana, semua pejabat Eselon IIB punya peluang. Pasalnya, persyaratan untuk mendaftar menjadi calon Sekda berlaku bagi semua pejabat Eselon IIB.
Menurut Sudiana, persyaratan khusus harus pernah menjabat di dua posisi jabatan Eselon IIB berbeda, sudah tidak berlaku lagi sekarang. Hanya saja, kata Sudiana, dari seluruh pejabat Eselon IIB di Pemkot Denpasar saat ini, banyak yang terkendala masalah umur dan menjelang pensiun.
Karenanya, kata Sudiana lagi, ada sejumlah pejabat Eselon IIB yang tidak masuk dalam kriteria seleksi. "Sebetulnya, semua berpotensi kalau mereka pejabat Eselon IIB. Tetapi, sekarang masalahnya umur, karena ada yang menjelang pensiun. Karenanya, yang masuk kriteria sekarang hanya beberapa pejabat Eselon IIB,” tandas Sudiana.
Sudiana sendiri enggan membeberkan siapa saja yang masuk kriteria dan bisa mendaftar ikut seleksi calon Sekda Kota Denpasar. “Kalau saya sekarang bilang, banyak yang berpotensi. Tapi, saya tidak mau sebut nama,” elak Sudiana.
Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun NusaBali, sedikitnya ada 11 pejabat Eselon IIB Pemkot Denpasar yang berpotensi maju tarung berebut jabatan Sekda untuk menggantikan Rai Iswara. Pertama, I Dewa Nyoman Semadi, 56, birokrat asal Lingkungan Sengguan Kangin, Kelurahan Gianyar, Kecamatan Gianyar yang kini menjabat Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Denpasar.
Kedua, I Made Toya, 56, birokrat Banjar Tengah, Desa Sibetan, Kecanatan Bebandem, Karangasem yang kini menjabat Asisten I (Bidang Pemerintahan dan Kera) Setda Kota Denpasar. Ketiga, I Ketut Mardika, 55, birokrat asal Banjar Kaja Kauh, Desa Tulikup, Kecamatan Gianyar yang kini menjabat Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Hukum Setda Kota Denpasar.
Keempat, Dewa Nyoman Sudarsana, 55, birokrat asal Banjar Teges, Kelurahan Gianyar, Kecamatan Gianyar yang kini menjabat Staf Ahli Bidang Kesra dan SDM Setda Kota Denpasar. Kelima, Ida Bagus Alit Wiradana, 55, birokrat asal Banjar Buruan, Desa Sanur Kaja, Kecamatan Denpasar Selatan yang kini menjabat Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kota Denpasar.
Keenam, AA Ngurah Bagus Airawata, 54, birokrat asal Banjar Blaluan, Desa Dangin Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara yang kini menjabat Staf Ahli Bidang Pembangunan dan Perekonomian Kota Denpasar. Ketujuh, I Dewa Made Agung, 54, birokrat asal Banjar Peliatan, Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar yang kini menjabat Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Kota Denpasar.
Kedelapan, AA Gde Bayu Brahmasta, 54, birokrat asal Banjar Puri Agung Bangli, Kelurahan Kawan, Kecamatan Bangli yang kini menjabat Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar. Kesembilan, I Made Pasek Mandira, 54, birokrat asal Banjar/Desa Undisan, Kecamatan Tembuku, Bangli yang kini menjabat Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Denpasar.
Kesepuluh, Ida Bagus Joni Ariwibawa, 52, birokrat asal Banjar/Desa Sawan, Kecamatan Sawan, Buleleng yang kini menjabat Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Denpasar. Kesebelas, I Gusti Ngurah Eddy Mulya, 52, birokrat asal Banjar Pandak, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan yang kini menjabat Asisten III (Bidang Administrasi Umum) Setda Kota Denpa-sar. *mis
Komentar