IGN Agus Supriadi Juga Terjaring karena Lepas Masker Saat Nyetir
Dalam Empat Hari Terakhir, Dua Anggota DPRD Gianyar Terjaring Razia Protokol Kesehatan
Empat hari sebelum I Gusti Ngurah Agus Supriadi terjaring razia protokol kesehatan cegah Covid-19, Srikandi DPRD Gianyar Ni Nyoman Etty Yuliastuti juga alami hal serupa dalam razia sebelah barat Kantor Camat Blahbatuh
GIANYAR, NusaBali
Satu lagi anggota DPRD Gianyar yang terjaring razia protokol kesehatan, gara-gara tidak mengenakan masker saat nyetir mobil. Berselang empat hari setelah Srikandi PDIP Ni Nyoman Etty Yuliastuti, Senin (5/10) giliran anggota DPRD Gianyar dari Gerindra, I Gusti Ngurah Agus Supriadi, yang terjaring razia.
I Gusti Ngurah Agus Supriadi terjaring razia protokol kesehatan saat melintas di Jalan Raya Tegallalang, Desa/Kecamatan Tegallalang, Gianyar, Senin (5/10) pagi sekitar pukul 09.40 Wita. Saat itu, kebetulan sedang digelar razia Prokes oleh tim bagungan dari Sat Pol PP Gianyar, TNI/Polri, dan Dinas Perhubungan Gianyar tepat di depan Kantor Desa Tegallalang.
Agus Supriadi sendiri saat itu dalam perjalanan menuju Kantor DPRD Gianyar, nyetir mobil Toyota Fortuner warna hitam bernopol DK 1872 KA. Agus Supriadi berangkat dari rumahnya di Banjar/Desa Bresela, Kecamatan Payangan dan hendak ke Kota Gianyar melalui Desa Keliki, Kecamatan Tegallalang.
Oleh petugas gabungan, mobil yang dikemudikan Agus Supriati seorang diri disuruh menepi. Politisi Gerindra asal Desa Bresela, Kecamatan Payangan ini juga disuruh turun, karena kedapatan melepas masker saat mengemudi. Namun, Agus Supriadi tidak mau turun dari dalam mobilnya.
Kepada petugas, Agus Supriadi kemudian menunjukkan bahwa dirinya membawa masker, tapi memang dilepas saat menyetir. Petugas gabungan pun langsung memintanya untuk memakai masker. Setelah memakai masker, anggota Fraksi Indonesia Raya (Gerindra-PKPI) DPRD Gianyar ini langsung meninggalkan petugas gabungan, pasca dikenai sanksi teguran. Selanjutnya, sang anggota Dewan menuju Kantor DPRD Gianyar.
Saat ditemui NusaBali di ruangan kerjanya, Senin siang, Agus Supriadi mengaku tidak nyaman kalau pakai masker di dalam mobil. Lagipula, saat terjaring razia kemarin, dia sendirian di dalam mobil, sementara maskernya ditaruh di atas paha.
Karena itu, Agus Supriadi merasa tidak salah, lantaran sendirian di dalam mobil. Ketika keluar dari rumah dan masuk ke dalam mobilnya, dia telah menyemprotkan hand sanitizer. "Dalam mobil itu saya sendirian. Setiap masuk mobil juga sudah disemprot hand sanitizer. Lagipula, di dalam mobil kan pakai AC, sehingga tidak nyaman kalau mengenakan masker,” papar Agus Supriadi.
Menurut Agus Supriadi, dirinya hanya melepas masker saat di dalam mobil. Jika di luar, dia taat dengan protokol kesehatan. "Tapi, terlepas siapa yang salah, kita kembalikan kepada masing-masing. Tadi saya hanya dikasi teguran. Andaikan di didenda (Rp 100.000 karena tidak pakai masker, Red), saya siap. Tapi, karena saya bawa masker, tidak didenda," papar politisi yang lolos ke DPRD Gianyar dari Gerindra Dapil Payangan-Tegallalang dengan raihan 2.871 suara dalam Pileg 2019 ini.
Ini untuk kedua kalinya kasus anggota DPRD Gianyar terjaring razia Prokes dalam kurun empat hari terakhir. Sebelumnya, anggota Fraksi PDIP DPRD Gianyar, Ni Nyoman Etty Yuliastuti, juga terjaring razia Prokes, Kamis (1/10) pagi. Ketika itu, Srikandi PDIP asal Desa Kedewa-tan, Kecamatan Ubud, Gianyar ini dihentikan petugas gabungan, karena ketahuan tidak mengenakan masker dalam mobilnya saat melintas di Jalan Raya Blahbatuh tepatnya sebelah barat Kantor Camat Blahbatuh, Gianyar.
Saat dihentikan petugas gabungan yang menggelar razia Prokes cegah Covid-19, Kamis pagi pukul 09.40 Wita, Nyoman Etty Yuliastuti mengemudikan mobil sedan Mercedes hitam bernopol DK 1841 LL. Dia nyetir seorang diri, tanpa ditemani siapa pun dalam mobilnya.
Pagi itu, Etty Yuliastuti dalam perjalanan dari rumahnya di Banjar/Desa Kedewatan, Ubud menuju Kantor DPRD Gianyar. Mobilnya melaju pelan dari arah barat. Tim gabungan yang menggelar razia protokol kesehatan melihat Etty Yuliastuti nyetir tanpa mengenakan masker, sehingga langsung menghentikan dan menepikan mobil sang anggota Dewan. Kemudian, politisi perempuan berwajah ayu ini diminta keluar dari mobilnya.
Begitu keluar dari mobil, Etty Yulisatuti langsung mengenakan masker yang memang dibawanya dari awal. Saat itulah identitasnya dicatat petugas gabungan. Kepada petugas, Etty Yuliastuti mengaku selalu membawa masker dan taat protokol kesehatan cegah Covid-19.
Hanya saja, pas saat melintas di lokasi TKP, maskernya sengaja dilepas sebentar, karena Etty Yuliastuti dalam posisi menyetir sendiri dengan AC menyala. "Di mobil saya sendirian, sesak karena pakai AC. Saya baru tahu juga kalau di mobil harus pakai masker," ujar Etty Yuliastuti yang pagi itu mengenakan busana adat Bali.
Sementara itu, Kasat Pol PP Gianyar, Made Watha, menyebutkan pihaknya memang gencar melakukan razia Prokes. Hingga Senin kemarin, sudah belasan kali digelar razia di beberapa lokasi berbesa. Dari serentetan razia tersebut, tercatat 268 warga yang tidak mengenakan masker dengan benar. “Banyak warga yang mengenakan masker di dagu atau di bawah hidung. Ini jelas pelanggaran. Mengenakan masker itu harus benar,” tegas Made Watha.
Terkait penggunaan masker dalam mobil, menurut Made Watha, sesuai aturan begitu keluar dari rumah, wajib memakai masker. Sebab ini untuk keselamatan diri sendiri. “Walaupun di dalam mobil, itu kan sudah keluar rumah,” katanya sembari menyebut setiap warga yang beraktivitas di ruang publik dan bertemu dengan orang lain, wajib mengenakan masker. *nvi
Satu lagi anggota DPRD Gianyar yang terjaring razia protokol kesehatan, gara-gara tidak mengenakan masker saat nyetir mobil. Berselang empat hari setelah Srikandi PDIP Ni Nyoman Etty Yuliastuti, Senin (5/10) giliran anggota DPRD Gianyar dari Gerindra, I Gusti Ngurah Agus Supriadi, yang terjaring razia.
I Gusti Ngurah Agus Supriadi terjaring razia protokol kesehatan saat melintas di Jalan Raya Tegallalang, Desa/Kecamatan Tegallalang, Gianyar, Senin (5/10) pagi sekitar pukul 09.40 Wita. Saat itu, kebetulan sedang digelar razia Prokes oleh tim bagungan dari Sat Pol PP Gianyar, TNI/Polri, dan Dinas Perhubungan Gianyar tepat di depan Kantor Desa Tegallalang.
Agus Supriadi sendiri saat itu dalam perjalanan menuju Kantor DPRD Gianyar, nyetir mobil Toyota Fortuner warna hitam bernopol DK 1872 KA. Agus Supriadi berangkat dari rumahnya di Banjar/Desa Bresela, Kecamatan Payangan dan hendak ke Kota Gianyar melalui Desa Keliki, Kecamatan Tegallalang.
Oleh petugas gabungan, mobil yang dikemudikan Agus Supriati seorang diri disuruh menepi. Politisi Gerindra asal Desa Bresela, Kecamatan Payangan ini juga disuruh turun, karena kedapatan melepas masker saat mengemudi. Namun, Agus Supriadi tidak mau turun dari dalam mobilnya.
Kepada petugas, Agus Supriadi kemudian menunjukkan bahwa dirinya membawa masker, tapi memang dilepas saat menyetir. Petugas gabungan pun langsung memintanya untuk memakai masker. Setelah memakai masker, anggota Fraksi Indonesia Raya (Gerindra-PKPI) DPRD Gianyar ini langsung meninggalkan petugas gabungan, pasca dikenai sanksi teguran. Selanjutnya, sang anggota Dewan menuju Kantor DPRD Gianyar.
Saat ditemui NusaBali di ruangan kerjanya, Senin siang, Agus Supriadi mengaku tidak nyaman kalau pakai masker di dalam mobil. Lagipula, saat terjaring razia kemarin, dia sendirian di dalam mobil, sementara maskernya ditaruh di atas paha.
Karena itu, Agus Supriadi merasa tidak salah, lantaran sendirian di dalam mobil. Ketika keluar dari rumah dan masuk ke dalam mobilnya, dia telah menyemprotkan hand sanitizer. "Dalam mobil itu saya sendirian. Setiap masuk mobil juga sudah disemprot hand sanitizer. Lagipula, di dalam mobil kan pakai AC, sehingga tidak nyaman kalau mengenakan masker,” papar Agus Supriadi.
Menurut Agus Supriadi, dirinya hanya melepas masker saat di dalam mobil. Jika di luar, dia taat dengan protokol kesehatan. "Tapi, terlepas siapa yang salah, kita kembalikan kepada masing-masing. Tadi saya hanya dikasi teguran. Andaikan di didenda (Rp 100.000 karena tidak pakai masker, Red), saya siap. Tapi, karena saya bawa masker, tidak didenda," papar politisi yang lolos ke DPRD Gianyar dari Gerindra Dapil Payangan-Tegallalang dengan raihan 2.871 suara dalam Pileg 2019 ini.
Ini untuk kedua kalinya kasus anggota DPRD Gianyar terjaring razia Prokes dalam kurun empat hari terakhir. Sebelumnya, anggota Fraksi PDIP DPRD Gianyar, Ni Nyoman Etty Yuliastuti, juga terjaring razia Prokes, Kamis (1/10) pagi. Ketika itu, Srikandi PDIP asal Desa Kedewa-tan, Kecamatan Ubud, Gianyar ini dihentikan petugas gabungan, karena ketahuan tidak mengenakan masker dalam mobilnya saat melintas di Jalan Raya Blahbatuh tepatnya sebelah barat Kantor Camat Blahbatuh, Gianyar.
Saat dihentikan petugas gabungan yang menggelar razia Prokes cegah Covid-19, Kamis pagi pukul 09.40 Wita, Nyoman Etty Yuliastuti mengemudikan mobil sedan Mercedes hitam bernopol DK 1841 LL. Dia nyetir seorang diri, tanpa ditemani siapa pun dalam mobilnya.
Pagi itu, Etty Yuliastuti dalam perjalanan dari rumahnya di Banjar/Desa Kedewatan, Ubud menuju Kantor DPRD Gianyar. Mobilnya melaju pelan dari arah barat. Tim gabungan yang menggelar razia protokol kesehatan melihat Etty Yuliastuti nyetir tanpa mengenakan masker, sehingga langsung menghentikan dan menepikan mobil sang anggota Dewan. Kemudian, politisi perempuan berwajah ayu ini diminta keluar dari mobilnya.
Begitu keluar dari mobil, Etty Yulisatuti langsung mengenakan masker yang memang dibawanya dari awal. Saat itulah identitasnya dicatat petugas gabungan. Kepada petugas, Etty Yuliastuti mengaku selalu membawa masker dan taat protokol kesehatan cegah Covid-19.
Hanya saja, pas saat melintas di lokasi TKP, maskernya sengaja dilepas sebentar, karena Etty Yuliastuti dalam posisi menyetir sendiri dengan AC menyala. "Di mobil saya sendirian, sesak karena pakai AC. Saya baru tahu juga kalau di mobil harus pakai masker," ujar Etty Yuliastuti yang pagi itu mengenakan busana adat Bali.
Sementara itu, Kasat Pol PP Gianyar, Made Watha, menyebutkan pihaknya memang gencar melakukan razia Prokes. Hingga Senin kemarin, sudah belasan kali digelar razia di beberapa lokasi berbesa. Dari serentetan razia tersebut, tercatat 268 warga yang tidak mengenakan masker dengan benar. “Banyak warga yang mengenakan masker di dagu atau di bawah hidung. Ini jelas pelanggaran. Mengenakan masker itu harus benar,” tegas Made Watha.
Terkait penggunaan masker dalam mobil, menurut Made Watha, sesuai aturan begitu keluar dari rumah, wajib memakai masker. Sebab ini untuk keselamatan diri sendiri. “Walaupun di dalam mobil, itu kan sudah keluar rumah,” katanya sembari menyebut setiap warga yang beraktivitas di ruang publik dan bertemu dengan orang lain, wajib mengenakan masker. *nvi
1
Komentar