Kejuaraan Panjat Tebing KU Ditunda
DENPASAR, NusaBali
Satu per satu kejuaraan olahraga di Bali batal terlaksana. Diantaranya, kejuaraan panjat tebing, yang merupakan hasil kerjasama Perusda Bali dan Pengprov FPTI Bali.
Hal itu karena adanya peningkatkan kasus positif Covid-19 masih tinggi di Bali. Karena itu, pihak penyelenggara memilih menunda sampai batas waktu yang ditentukan. Kejuaraan panjat tebing Kelompok Umur (KU) itu rencananya digelar Oktober ini.
"Informasi terakhir, kejuaraan Panjat Tebing di Bali sudah disepakati ditunda untuk sementara waktu," ucap Waketum Pengprov FPTI Bali, Suhardi Eka Prasetya, Senin (5/10).
Pelatih kepala tim panjat tebing PON itu menegaskan, pandemi Covid-19 jadi alasan utama membatalkan kejuaraan. Padahal sebelumnya, kejuaraan ini digeber untuk menunjang upaya new normal atau tatanan kehidupan era baru di masa Pandemi Covid-19. Namun dalam perkembangan, kasus positif Covid-19 di Bali justru semakin meningkat. Ini membuat pihak Perusda Bali membatalkan kejuaraan tersebut.
Padahal waktu saja belum ditetapkan kapan pastinya. Baru ada sejumlah opsi, yakni 28 Oktober sampai 5 November dengan momen Hari Sumpah Pemuda, lalu tanggal 10-20 November momen Hari Pahlawan dan selanjutnya Hari Margarana.
"Sudah pasti ditunda, makanya kita tidak milih waktu kejuaraanya lagi. Karena kejuaraan sudah resmi ditunda," papar Suhardi Eka. Ditambahkan juga, kejuaraan dengan slogan Gotong Royong Pemulihan Ekonomi Bali itu akan menggelar sejumlah Kelompok Umur (KU) dan umum, yakni empat kelompok KU 7-9 tahun, 10-11 tahun, 12-14 tahun dan 15-17 tahun.
"Sebenarnya kejuaraan ini ditunggu dan antusias diikuti tim dari luar Bali. Daerah yang konfirmasi ambil bagian, yakni Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan. Tapi, kejuaraan ini sudah ditunda secara resmi. Untuk informasi selanjutnya nanti akan disampaikan," jelas Suhardi Eka.
Dengan ditundanya kejuaraan tersebut maka hingga akhir Desember 2020 tidak ada kejuaraan. Hal ini sekaligus menguatkan atlet untuk membatasi aktivitasnya selama pandemi Covid-19. Mereka hanya menjalani proses latihan dari rumah.
“Jadinya tidak ada kejuaraan yang dipakai untuk mengukur kemampuan dan evaluasi atlet panjat tebing selama Covid-19,”kata Suhardi Eka. *dek
Komentar