Jadi Orang Pertama dari Kampung Gepeng Tembus IPDN Jatinangor
I Gede Agung Wiweka Reswananda, Jebolan SMAN 2 Amlapura asal Muntigunung, Desa Tianyar Barat
I Gede Agung Wiweka Reswananda adalah pemegang gelar ‘Bagus Ka-rangasem 2019’, bersanding dengan Putu Ratih Padmarini Gantari Sari sebagai ‘Jegeg Karangasem 2019’
AMLAPURA, NusaBali
Inilah untuk kali pertama ada siswa tamatan SMA dari Kampung Gepeng (gelandangan dan pengemis) Banjar Muntigunung, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Karangasem berhasil lolos seleksi masuk Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Badung, Jawa Barat. Pemuda dari Kampung Gepeng yang berhasil ukir sejarah lolos IPDN Jatinagor ini adalah I Gede Agung Wiweka Reswananda, 18.
Gede Agung Wiweka Reswananda adalah siswa alumnus SMAN 2 Amlapura yang baru tamat tahun 2020 ini. Penyandang gelar ‘Bagus Karangasem 2019’ ini berhasil lolos ke IPDN Jatonangor bersama 24 orang loainnya sebagai utusan Provinsi Bali.
Kabupaten Karangasem sendiri kebagian jatah 4 kursi ke IPDN Jatinagor tahun ini. Selain Agung Wiweka, 3 wakil Karangasem yang juga lolos ke IPDN Jatinangor, masing-masing Ida Bagus Ari Genta Wijaya Kusuma, I Komang Ngurah Yuda Pratama, dan I Kadek Dodi Andika Pratama.
Sedangkan Kota Denpasar mendominasi 8 jatah kursi ke IPDN Jatinang. Disusul Badung yang kebagian jatah 5 orang, Gianyar (3 orang), Tabanan (2 orang), Buleleng (1 orang), Bangli (1 orang), dan Klungkung (1 orang). Dalam seleksi, Agung Wiweka berhasil menduduki peringkat 9 dari 25 orang utusan Bali yang lolos ke IPDN Jatinangor.
Ini prestasi tersendiri bagi Agung Wiweka. Sebab, pemuda kelahiran 8 April 2002 ini menjadi lulusan SMA asal Kampung Gepeng Banjar Muntigunung, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu pertama yang berhasil tembus kuliah ke IPDN Jatinangor. Agung Wiweka sendiri menamatkan pendidikan dasar di SD Negeri 6 Tianyar Barat (tahun 2014), kemudian tamat SMP Negeri 2 Amlapura (2017), dan SMA Negeri 2 Amlapura (2020).
Gede Agung Wiweka Reswananda merupakan anak bungsu dari empat bersaudara pasangan Dr I Made Regeg MSi dan Ni Made Sumerti SPd MSi. Ayahnya yangf seorang dosen berhasil meraih gelar Doktor, sementara ibunya juga seorang tenaga pendidik.
Menurut sang ayah, Made Regeg, keberhasilan Agung Wiweka tembus IPDN Jatinangor merupakan sebuah kebanggaan. "Kami semua merasa bangga, karena dari kampung Gepeng bisa mendapatkan jatah kuliah ke IPDN Jatinangor,” ujar Made Regeg kepada NusaBali saat mengantar anaknya ke Amlapura, Selasa (6/10).
Made Regeg menegaskan, lolosnya Agung Wiweka ke IPDN Jatonangor adalah cermin bahwa dari sisi kualitas pendidikan, Kampung Gepeng tidak kalah dari daerah lainnya. Pendidikan tertinggi warga kampung Gepeng Muntigunung selaam ini adalah S3, sebagaimana diraih Made Regeg sendiri.
“Kalau sarjana sudah banyak ada di kampung kami. Tapi, ini baru pertama kali lulus siswa lulkusan SMA asal Kampung Gepeng lolos ke IPDN Jatinangor,” jelas Made Regeg. “Ini akan semakin mengikis kesan Banjar Muntigunung sebagai Kampung Gepen. Sekarang saja sudah tidak ada lagi warga yang menggepeng, tetapi ingatan masa lalu masih melekat," lanjut akademisi yang kini menjadi dosen di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Hindu Amlapura, Karangasem ini.
Made Regeg berharap Agung Wiweka, yang merupakan putra bungsunya dari empat bersaudara, bisa mengikuti perkuliahan di IPDN Jatinangor tepat waktu, seperti yang dijalani kakak-kakaknya. Ketiga kakaknya, masing-masing Luh Putu Eka Resumyati Agustiani AMd Keb, Kade Restika Dewi SPd MPd, dan Komang Ayu Sri Widya Santhi (yang masih tercatat sebagai mahasiswi Fakultas Kedokteran Unud)
"Saya sendiri optimis anak saya ini mampu menyelesaikan perkuliahan tepat waktu, karena dia terbilang cerdas. Dari SD, SMP, hingga SMA, Agung Wiweka selalu tampil sebagai bintang kelas," papar Made Regeg.
Selain memiliki prestasi akademik, Agung Wiweka juga dikenal aktif di luar sekolah. Bahkan, pemuda bertubuh atletis ini sempat dinobatkan sebagai ‘Bagus Karangasem 2019’ ketika masih duduk di Kelas XII SMAN 2 Amlapura. Kala itu, dia bersanding dengan Putu Ratih Padmarini Gantari Sari, siswi Kelas XII SMAN 2 Amlaura yang dinobatkan sebagai Jegeg Karangasem 2019.
Pada bagian lain, Made Regeg berharap selama masa (orientasi studi pengenalan kampus (Ospek) di IPDN Jatinagor yang tengah dijalani Agung Wiweka, tidak sampai terjadi kekerasan fisik oleh para senior terhadap junior. “Ospek itu kan hanya uji mental dan menambah wawasan. Makanya, sebelum menjalani perkuliahan di kampus, mahasiswa telah siap secara fisik dan mental, sehingga bisa disiplin,” katanya. *k16
Inilah untuk kali pertama ada siswa tamatan SMA dari Kampung Gepeng (gelandangan dan pengemis) Banjar Muntigunung, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Karangasem berhasil lolos seleksi masuk Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Badung, Jawa Barat. Pemuda dari Kampung Gepeng yang berhasil ukir sejarah lolos IPDN Jatinagor ini adalah I Gede Agung Wiweka Reswananda, 18.
Gede Agung Wiweka Reswananda adalah siswa alumnus SMAN 2 Amlapura yang baru tamat tahun 2020 ini. Penyandang gelar ‘Bagus Karangasem 2019’ ini berhasil lolos ke IPDN Jatonangor bersama 24 orang loainnya sebagai utusan Provinsi Bali.
Kabupaten Karangasem sendiri kebagian jatah 4 kursi ke IPDN Jatinagor tahun ini. Selain Agung Wiweka, 3 wakil Karangasem yang juga lolos ke IPDN Jatinangor, masing-masing Ida Bagus Ari Genta Wijaya Kusuma, I Komang Ngurah Yuda Pratama, dan I Kadek Dodi Andika Pratama.
Sedangkan Kota Denpasar mendominasi 8 jatah kursi ke IPDN Jatinang. Disusul Badung yang kebagian jatah 5 orang, Gianyar (3 orang), Tabanan (2 orang), Buleleng (1 orang), Bangli (1 orang), dan Klungkung (1 orang). Dalam seleksi, Agung Wiweka berhasil menduduki peringkat 9 dari 25 orang utusan Bali yang lolos ke IPDN Jatinangor.
Ini prestasi tersendiri bagi Agung Wiweka. Sebab, pemuda kelahiran 8 April 2002 ini menjadi lulusan SMA asal Kampung Gepeng Banjar Muntigunung, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu pertama yang berhasil tembus kuliah ke IPDN Jatinangor. Agung Wiweka sendiri menamatkan pendidikan dasar di SD Negeri 6 Tianyar Barat (tahun 2014), kemudian tamat SMP Negeri 2 Amlapura (2017), dan SMA Negeri 2 Amlapura (2020).
Gede Agung Wiweka Reswananda merupakan anak bungsu dari empat bersaudara pasangan Dr I Made Regeg MSi dan Ni Made Sumerti SPd MSi. Ayahnya yangf seorang dosen berhasil meraih gelar Doktor, sementara ibunya juga seorang tenaga pendidik.
Menurut sang ayah, Made Regeg, keberhasilan Agung Wiweka tembus IPDN Jatinangor merupakan sebuah kebanggaan. "Kami semua merasa bangga, karena dari kampung Gepeng bisa mendapatkan jatah kuliah ke IPDN Jatinangor,” ujar Made Regeg kepada NusaBali saat mengantar anaknya ke Amlapura, Selasa (6/10).
Made Regeg menegaskan, lolosnya Agung Wiweka ke IPDN Jatonangor adalah cermin bahwa dari sisi kualitas pendidikan, Kampung Gepeng tidak kalah dari daerah lainnya. Pendidikan tertinggi warga kampung Gepeng Muntigunung selaam ini adalah S3, sebagaimana diraih Made Regeg sendiri.
“Kalau sarjana sudah banyak ada di kampung kami. Tapi, ini baru pertama kali lulus siswa lulkusan SMA asal Kampung Gepeng lolos ke IPDN Jatinangor,” jelas Made Regeg. “Ini akan semakin mengikis kesan Banjar Muntigunung sebagai Kampung Gepen. Sekarang saja sudah tidak ada lagi warga yang menggepeng, tetapi ingatan masa lalu masih melekat," lanjut akademisi yang kini menjadi dosen di Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Hindu Amlapura, Karangasem ini.
Made Regeg berharap Agung Wiweka, yang merupakan putra bungsunya dari empat bersaudara, bisa mengikuti perkuliahan di IPDN Jatinangor tepat waktu, seperti yang dijalani kakak-kakaknya. Ketiga kakaknya, masing-masing Luh Putu Eka Resumyati Agustiani AMd Keb, Kade Restika Dewi SPd MPd, dan Komang Ayu Sri Widya Santhi (yang masih tercatat sebagai mahasiswi Fakultas Kedokteran Unud)
"Saya sendiri optimis anak saya ini mampu menyelesaikan perkuliahan tepat waktu, karena dia terbilang cerdas. Dari SD, SMP, hingga SMA, Agung Wiweka selalu tampil sebagai bintang kelas," papar Made Regeg.
Selain memiliki prestasi akademik, Agung Wiweka juga dikenal aktif di luar sekolah. Bahkan, pemuda bertubuh atletis ini sempat dinobatkan sebagai ‘Bagus Karangasem 2019’ ketika masih duduk di Kelas XII SMAN 2 Amlapura. Kala itu, dia bersanding dengan Putu Ratih Padmarini Gantari Sari, siswi Kelas XII SMAN 2 Amlaura yang dinobatkan sebagai Jegeg Karangasem 2019.
Pada bagian lain, Made Regeg berharap selama masa (orientasi studi pengenalan kampus (Ospek) di IPDN Jatinagor yang tengah dijalani Agung Wiweka, tidak sampai terjadi kekerasan fisik oleh para senior terhadap junior. “Ospek itu kan hanya uji mental dan menambah wawasan. Makanya, sebelum menjalani perkuliahan di kampus, mahasiswa telah siap secara fisik dan mental, sehingga bisa disiplin,” katanya. *k16
Komentar