Pedagang Gantung Diri di Lumbung Padi
SINGARAJA, NusaBali
Warga Banjar Dinas Paneraga, Desa Patemon, Kecamatan Seririt, Buleleng digegerkan dengan peristiwa gantung diri, Kamis (8/10) siang.
Korban diketahui merupakan Komang Mayoni, 62, warga setempat yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang. Ia ditemukan gantung diri oleh adik kandungnya sendiri, Ketut Suastika, 53.
Informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan, Ketut Suastika menemukan kakaknya sudah dalam kondisi tergantung di bawah lumbung tempat penyimpanan padi miliknya pada Kamis siang sekitar pukul 12.30 Wita. Panik, ia kemudian berteriak minta tolong kerabat dan tetangganya untuk mengevakuasi jenazah korban.
Kapolsek Seririt Kompol Gede Juli saat dikonfirmasi NusaBali membenarkan telah menerima laporan peristiwa gantung diri di Desa Patemon. "Kejadian ini pertama kali diketahui oleh adik kandung korban yang menemukan korban sudah tergantung di TKP. Kemudian kejadian ini dilaporkan oleh warga setempat ke Polsek Seririt," katanya.
Gede Juli menjelaskan, dari keterangan saksi dan hasil olah TKP, sebelum kejadian korban diduga naik ke atas lumbung padi menggunakan tangga bambu. Diduga, korban meninggal dunia akibat jeratan tali plastik/nilon berwarna biru dengan panjang sekitar 4 meter yang digunakan untuk gantung diri sebelum akhirnya ditemukan oleh saksi.
"Di TKP ada tangga kemungkinan digunakan korban untuk naik ke atas lumbung sebelum melakukan aksinya. Saat sudah atas lumbung korban mengikatkan tali di kayu dan lehernya sehingga terjadi peristiwa gantung diri," katanya.
Usai dievakuasi, jenazah korban langsung dilakukan pemeriksaan oleh petugas medis Puskemas Pembantu di Desa Patemon. Dari hasil pemeriksaan luar jenazah, tidak ditemukan bekas tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Hanya, pada leher ditemukan luka lebam dan bekas jeratan tali di leher korban. "Berdasarkan hasil pemeriksaan, korban diduga meninggal karena jeratan tali tersebut," imbuhnya.
Sementara itu, dari keterangan keluarga dan saksi di lokasi kejadian, korban diketahui menderita sakit asma. Kuat dugaan, korban putus asa karena penyakitnya tidak kunjung sembuh. "Menurut keterangan keluarga bahwa korban menderita sakit asma menahun yang tidak kunjung sembuh. Sehingga keluarga sudah mengikhlaskan kejadian ini sebagai musibah," tutupnya. *cr75
Informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan, Ketut Suastika menemukan kakaknya sudah dalam kondisi tergantung di bawah lumbung tempat penyimpanan padi miliknya pada Kamis siang sekitar pukul 12.30 Wita. Panik, ia kemudian berteriak minta tolong kerabat dan tetangganya untuk mengevakuasi jenazah korban.
Kapolsek Seririt Kompol Gede Juli saat dikonfirmasi NusaBali membenarkan telah menerima laporan peristiwa gantung diri di Desa Patemon. "Kejadian ini pertama kali diketahui oleh adik kandung korban yang menemukan korban sudah tergantung di TKP. Kemudian kejadian ini dilaporkan oleh warga setempat ke Polsek Seririt," katanya.
Gede Juli menjelaskan, dari keterangan saksi dan hasil olah TKP, sebelum kejadian korban diduga naik ke atas lumbung padi menggunakan tangga bambu. Diduga, korban meninggal dunia akibat jeratan tali plastik/nilon berwarna biru dengan panjang sekitar 4 meter yang digunakan untuk gantung diri sebelum akhirnya ditemukan oleh saksi.
"Di TKP ada tangga kemungkinan digunakan korban untuk naik ke atas lumbung sebelum melakukan aksinya. Saat sudah atas lumbung korban mengikatkan tali di kayu dan lehernya sehingga terjadi peristiwa gantung diri," katanya.
Usai dievakuasi, jenazah korban langsung dilakukan pemeriksaan oleh petugas medis Puskemas Pembantu di Desa Patemon. Dari hasil pemeriksaan luar jenazah, tidak ditemukan bekas tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Hanya, pada leher ditemukan luka lebam dan bekas jeratan tali di leher korban. "Berdasarkan hasil pemeriksaan, korban diduga meninggal karena jeratan tali tersebut," imbuhnya.
Sementara itu, dari keterangan keluarga dan saksi di lokasi kejadian, korban diketahui menderita sakit asma. Kuat dugaan, korban putus asa karena penyakitnya tidak kunjung sembuh. "Menurut keterangan keluarga bahwa korban menderita sakit asma menahun yang tidak kunjung sembuh. Sehingga keluarga sudah mengikhlaskan kejadian ini sebagai musibah," tutupnya. *cr75
Komentar