Angin Ngelinus, Atap Panggung Pakepungan Hancur
NEGARA, NusaBali
Atap bangunan panggung pakepungan di areal Sirkuit Makepung Sang Hyang Cerik di Banjar Taman, Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Jembrana, hancur.
Kerusakan atap panggung ini diketahui terjadi karena diterjang angin ngalinus (angin puting beliung) sekitar akhir tahun lalu.
Salah satu anggota Sekaa Makepung I Putu Nestra, Jumat (9/10), mengatakan atap bangunan panggung itu, sudah hampir setahun rusak. Bangunan panggung itu, biasa dijadikan tempat penonton, khususnya untuk tamu saat ada event makepung. "Rusak karena angin ngelinus. Sementara belum ada perbaikan. Mungkin karena Corona" ujarnya.
Menurut Nestra, jika tidak ada event makepung, bangunan panggung itu juga biasa dimanfaatkan penonton ketika ada latihan bersama para Sekaa Makepung Ijo Gading Barat. Tetapi sejak pandemi Covid-19, event maupun latihan makepung bersama di sirkuit, ditiadakan. "Nanti mungkin kalau sudah normal, akan diperbaiki atapnya. Karena saat ini, latihan-latihan juga tidak diperbolehkan karena Corona," ucapnya.
Kadis Pariwisata dan Kebudayaan (Parbud) Jembrana, I Nengah Alit, dikonfirmasi Jumat (9/10), mengatakan sudah terima laporan atap bangunan panggung pakepungan yang rusak karena diterjang angin puting beliung. Atap bangunan itu, rencananya akan diperbaiki tahun ini. "Rencana kami perbaiki tahun ini. Yang rusak atapnya, karena angin kencang," ujarnya.
Di Jembrana terdapat 5 Sirkuit Makepung yakni 2 sirkuit di wilayah Sekaa Ijo Gading Barat, yakni di Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, dan yang di Desa Tuwed, Kecamatan Melaya tersebut. 3 sikuit lainnya di wilayah Sekaa Ijo Gading. Masing-masing di Desa Delod Berawah, Kecamatan Mendoyo, di Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana, dan di Kelurahan Sangkaragung, Kecamatan Jembrana. *ode
1
Komentar