Pasar Burung Dadakan di Karanganyar
Jika pasar burung dadakan ini berkembang, para penghobi akan cari tempat yang lebih strategis.
AMLAPURA, NusaBali
Pasar burung dadakan muncul di emperan Pasar Rakyat Karanganyar, Banjar Karanganyar, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Karangasem, Jumat (9/10). Pasar burung dadakan ini khusus menjual burung merpati. Pasar burung dadakan ini sudah buka sebanyak 15 kali setiap Selasa dan Jumat mulai pukul 13.00 Wita-16.00 Wita.
Kelian Banjar Adat Karanganyar, I Made Sujana, mengatakan pasar burung dadakan ada berawal dari komunikasi antar penggemar burung merpati melalui WA grup. Para penggemar akhirnya sepakat membuka Pasar Burung Merpati. “Saya telah berkoordinasi dengan Kepala Pasar Rakyat Karanganyar dan Kelian Banjar Dinas Karanganyar serta Perbekel Desa Sibetan. Kami telah dapat izin menggelar pasar burung,” ungkap I Made Sujana sekaligus coordinator Pasar Burung Merpati, Jumat (9/10).
Sebanyak 50 pedagang burung merpati berkumpul di emperan Pasar Rakyat Karanganyar. Harga jual Rp 50.000 hingga Rp 100.000 per ekor. Bahkan ada harga satu pasang burung Rp 1 juta. Harga tergantung jenis bulu dan kualitas burung merpati itu. Menurut Made Sujana, jika Pasar Burung Merpati berkembang, akan cari tempat yang strategis, teduh, dan lebih mudah melakukan transaksi. Apalagi yang datang komunitas burung merpati lintas kecamatan.
Pedagang burung merpati, I Ketut Pasek, dari Banjar Karanganyar, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, mengaku baru dua kali ke pasar itu. “Saya datang untuk jual burung merpati sekaligus melihat perkembangan burung merpati. Saya ini penggemar burung merpati,” jelas Ketut Pasek. Menurutnya harga burung merpati relatif. Pedagang lainnya, I Kadek Suardana dari Banjar Pendem, Desa Muncan, Kecamatan Selat mengaku baru dua kali ke Pasar Burung Merpati. Saat dijumpai dia membawa tiga ekor burung merpati yang semuanya berbulu putih. “Saya tawarkan per ekor Rp 60.000,” kata Kadek Suardana.
Munculnya Pasar Burung Merpati dadakan tidak mengganggu aktivitas Pasar Rakyat Karanganyar. Sebab Pasar Rakyat Karanganyar aktivitas pukul 01.00 Wita hingga 09.00 Wita. Lagi pula akan menumbuhkan ekonomi kerakyatan di internal desa. *k16
Kelian Banjar Adat Karanganyar, I Made Sujana, mengatakan pasar burung dadakan ada berawal dari komunikasi antar penggemar burung merpati melalui WA grup. Para penggemar akhirnya sepakat membuka Pasar Burung Merpati. “Saya telah berkoordinasi dengan Kepala Pasar Rakyat Karanganyar dan Kelian Banjar Dinas Karanganyar serta Perbekel Desa Sibetan. Kami telah dapat izin menggelar pasar burung,” ungkap I Made Sujana sekaligus coordinator Pasar Burung Merpati, Jumat (9/10).
Sebanyak 50 pedagang burung merpati berkumpul di emperan Pasar Rakyat Karanganyar. Harga jual Rp 50.000 hingga Rp 100.000 per ekor. Bahkan ada harga satu pasang burung Rp 1 juta. Harga tergantung jenis bulu dan kualitas burung merpati itu. Menurut Made Sujana, jika Pasar Burung Merpati berkembang, akan cari tempat yang strategis, teduh, dan lebih mudah melakukan transaksi. Apalagi yang datang komunitas burung merpati lintas kecamatan.
Pedagang burung merpati, I Ketut Pasek, dari Banjar Karanganyar, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, mengaku baru dua kali ke pasar itu. “Saya datang untuk jual burung merpati sekaligus melihat perkembangan burung merpati. Saya ini penggemar burung merpati,” jelas Ketut Pasek. Menurutnya harga burung merpati relatif. Pedagang lainnya, I Kadek Suardana dari Banjar Pendem, Desa Muncan, Kecamatan Selat mengaku baru dua kali ke Pasar Burung Merpati. Saat dijumpai dia membawa tiga ekor burung merpati yang semuanya berbulu putih. “Saya tawarkan per ekor Rp 60.000,” kata Kadek Suardana.
Munculnya Pasar Burung Merpati dadakan tidak mengganggu aktivitas Pasar Rakyat Karanganyar. Sebab Pasar Rakyat Karanganyar aktivitas pukul 01.00 Wita hingga 09.00 Wita. Lagi pula akan menumbuhkan ekonomi kerakyatan di internal desa. *k16
1
Komentar