Prioritas Pengajuan PEN Masih Dikaji
Program PEN yang dieksekusi dengan dana pinjaman pusat diharapkan mempercepat pemulihan perekonomian akibat pandemi Covid-19.
SINGARAJA, NusaBali
Pemerintah Kabupaten Buleleng sampai saat ini masih mengkaji sejumlah program yang akan diajukan untuk mendapatkan pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Pengajuan pinjaman PEN pun belum dapat dikalkulasikan besarannya dalam bentuk angka karena masih menunggu pertimbangan dan keputusan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana.
Namun program yang bertalian dengan upaya percepatan pertumbuhan ekonomi dipastikan menjadi prioritas. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Buleleng Gede Suyasa, Jumat (9/10) mengatakan sejauh ini Pemkab Buleleng melalui timnya sudah menyusun rancangan program yang akan diajukan mendapatkan pinjaman PEN. Sejumlah program seperti pembangunan infrastruktur, pembangunan jalan hingga pembangunan gedung pelayanan publik hingga penataan kawasan pariwisata menjadi pilihan.
“Saat ini menunggu keputusan bapak Bupati yang mana nanti akan ditetapkan. Pada intinya dalam pengajuan pinjaman PEN ini yang ditekankan adalah permodalan yang mampu mendorong pemulihan ekonomi lebih cepat,” kata Suyasa.
Mantan Asisten Umum Setda Buleleng ini pun mengatakan pengajuan pinjamna itu akan disesuaikan dengan kebutuhan daerah. Hanya saja sejauh ini belum bisa berbicara angka. Menurutnya untuk mendapatkan pinjaman PEN dari pemerintah pusat sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) minimal posisi keuangan pemerintah daerah defisit. Minimal defisit keuangan daerah menunjukkan angka 5,6 persen dari kebutuhan anggaran.
Pemda sebelum mengajukan permohonan pinjaman akan meminta persetujuan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang menyatakan eligible atau tidak sebagai penerima bantuan pinjaman. Pinjaman melalui PEN yang akan dikelola pemerintah daerah pun akan masuk Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) yang nanti akan masuk ke APBD sebagai beban pembiayaan. “Setelah masuk ke APBD dari pinjaman akan defisit karena bukan PAD tetapi beban pembiayaan,” jelas Sekda Suyasa.
Pengajuan pinjaman PEN selambat-lambatnya akan dimohonkan Pemkab Buleleng di akhir tahun ini. Sehingga sejumlah program prioritas yang telah dirancang segera dapat direalisasikan untuk mempercepat pemulihan ekonomi di Buleleng. *k23
Namun program yang bertalian dengan upaya percepatan pertumbuhan ekonomi dipastikan menjadi prioritas. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Buleleng Gede Suyasa, Jumat (9/10) mengatakan sejauh ini Pemkab Buleleng melalui timnya sudah menyusun rancangan program yang akan diajukan mendapatkan pinjaman PEN. Sejumlah program seperti pembangunan infrastruktur, pembangunan jalan hingga pembangunan gedung pelayanan publik hingga penataan kawasan pariwisata menjadi pilihan.
“Saat ini menunggu keputusan bapak Bupati yang mana nanti akan ditetapkan. Pada intinya dalam pengajuan pinjaman PEN ini yang ditekankan adalah permodalan yang mampu mendorong pemulihan ekonomi lebih cepat,” kata Suyasa.
Mantan Asisten Umum Setda Buleleng ini pun mengatakan pengajuan pinjamna itu akan disesuaikan dengan kebutuhan daerah. Hanya saja sejauh ini belum bisa berbicara angka. Menurutnya untuk mendapatkan pinjaman PEN dari pemerintah pusat sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) minimal posisi keuangan pemerintah daerah defisit. Minimal defisit keuangan daerah menunjukkan angka 5,6 persen dari kebutuhan anggaran.
Pemda sebelum mengajukan permohonan pinjaman akan meminta persetujuan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang menyatakan eligible atau tidak sebagai penerima bantuan pinjaman. Pinjaman melalui PEN yang akan dikelola pemerintah daerah pun akan masuk Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) yang nanti akan masuk ke APBD sebagai beban pembiayaan. “Setelah masuk ke APBD dari pinjaman akan defisit karena bukan PAD tetapi beban pembiayaan,” jelas Sekda Suyasa.
Pengajuan pinjaman PEN selambat-lambatnya akan dimohonkan Pemkab Buleleng di akhir tahun ini. Sehingga sejumlah program prioritas yang telah dirancang segera dapat direalisasikan untuk mempercepat pemulihan ekonomi di Buleleng. *k23
1
Komentar