Rayun Membelot, PDIP Jembrana Tetap Solid
Eks Anggota Fraksi PDIP DPRD Bali yang Dukung Tamba-Ipat
Rayun mengaku sebenarnya tidak ingin melupakan jasa PDIP, namun di Pilkada Jembrana 2020 ini dirinya sama sekali tidak diajak mendukung calon dari PDIP.
NEGARA, NusaBali
Kubu PDIP Jembrana tampaknya tak ambil pusing dengan membelotnya mantan anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Jembrana periode 2014-2019, I Wayan Rayun, yang mendukung paket I Nengah Tamba-Gede Ngurah Patriana Krisna (Tamba-Ipat) di Pilkada Jembrana 2020. PDIP Jembrana pun dipastikan tetap solid menangkan paket I Made Kembang Hartawan- I Ketut Sugiasa (Kembang-Sugiasa), dan tidak terpengaruh dengan arah dukungan Rayun.
Sekretaris DPC PDIP Jembrana, Ni Made Sri Sutharmi, saat ditemui di DPRD Jembrana, Senin (12/10) enggan berkomentar terkait pembelotan I Wayan Rayun. Saat ditanya apakah pembelotan Rayun akan mempengaruhi kekuatan PDIP untuk memenangkan Kembang-Sugiasa, Sri Sutharmi yang juga Ketua Tim Pemenangan Paket Kembang-Sugiasa (Bangsa) ini, hanya geleng-geleng kepala. “Tetap solid,” ujarnya.
Sri Sutharmi mengatakan, jika Rayun tidak masuk jajaran pengurus. Hanya saja, Rayun masih pegang kartu tanda anggota (KTA) PDIP, dan KTA yang bersangkutan dipastikan akan segera dicabut. “Nanti pasti akan dicabut. Karena sudah jelas kelihatan. Memang yang bersangkutan sudah tidak komitmen,” ujar Sri Sutharmi yang juga Ketua DPRD Jembrana ini sambil berlalu, dan mengarahkan agar langsung konfirmasi saja ke Ketua DPC PDIP Jembrana, I Made Kembang Hartawan.
Sementara Ketua DPC PDIP Jembrana, I Made Kembang Hartawan, belum dapat dikonfirmasi terkait pembelotan Rayun. Saat berusaha dihubungi, terdengar nada sambung, namun tidak diangkat. Namun dari informasi di internal PDIP, Rayun telah dicap sebagai orang yang tidak komitmen terhadap partai. Hal itu pun terlihat saat Pileg 2019 lalu. Di mana saat Rayun diberi kepercayaan menjadi calon anggota DPRD Jembrana Dapil Kecamatan Jembrana dari PDIP, istrinya malah ikut sebagai calon anggota DPRD Jembrana Dapil Kecamatan Jembrana dari partai lain.
“Ya, masak waktu pencalonannya itu, istrinya malah ikut jadi calon. Jelas itu mencederai kepercayaan orang partai. Memang Pak Rayun sudah tidak komitmen. Hasilnya, terbukti dia maupun istrinya sama-sama tidak lolos (saat Pileg 2019),” ucap salah satu sumber di internal PDIP yang enggan namanya dikorankan. Menurut sumber ini, jika dilihat ke belakang, Rayun yang sebelumnya merupakan mantan Ketua Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) Kabupaten Jembrana, termasuk orang yang diuntungkan saat menyatakan bergabung ke PDIP. Di mana, saat baru gabung dengan PDIP tahun 2014 lalu Rayun langsung diberi kepercayaan menjadi caleg DPRD Bali Dapil Jembrana dari PDIP saat Pileg 2014. Saat Pileg 2014 itu, Rayun berhasil lolos sebagai anggota DPRD Bali Dapil Jembrana, setelah mendapat limpahan suara dari almarhum Ida Bagus Birawa.
Sedangkan Rayun saat dikonfirmasi NusaBali, Senin kemarin, menyatakan dirinya sudah tidak ikut berpolitik. Secara pribadi, dirinya sudah tidak dipakai pengurus di jajaran PDIP Jembrana, baik DPC, PAC, maupun Ranting. “Sekarang saya menjadi orang bebas. Secara pribadi, sekarang saya tidak ada embel-embel partai. Boleh dong menentukan sikap pribadi,” ucapnya.
Rayun mengaku, sebenarnya tidak ingin melupakan jasa PDIP. Namun jelang Pilkada Jembrana 2020, dirinya sama sekali tidak ada diajak untuk mendukung calon dari PDIP. Oleh sebab itu, dirinya menganggap sudah tidak dianggap sebagai keluarga PDIP. Nah, kebetulan dalam Pilkada Jembrana 2020 ini, muncul nama Gede Ngurah Patriana Krisna alias Ipat yang maju sebagai Cabup. Di mana dirinya dengan Ipat, masih ada hubungan keluarga, sehingga memutuskan dukungan kepada Ipat.
“Saya mendukung Tamba-Ipat karena ada Ipat di sana. Apa salah kalau saya mendukung keluarga? Satu sisi, sekarang saya juga orang bebas,” ucap mantan anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Jembrana asal Kelurahan Sangkaragung, Kecamatan Jembrana ini .
Rayun menambahkan, kini tidak berniat memikirkan politik. Terlebih saat ini, dirinya sedang mempersiapkan diri sebagai Sri Empu (Sulinggih). Untuk dukungan kepada Tamba-Ipat itu, hanya sebatas mendukung keluarga. Tidak ikut sampai masuk ke salah satu partai politik pengusung Tamba-Ipat ataupun sebagai Tim Kampanye Tamba-Ipat.
“Murni aspirasi pribadi. Walaupun mungkin keluarga lain ada ke A atau ke B. Tetapi saya secara pribadi, mendukung Ipat. Karena jujur saja, yang dulu mengangkat istri saya menjadi PNS adalah Pak Winasa (ayah Ipat, red), dan anak-anak saya dibesarkan karena jasa Pak Winasa. Walaupun saya juga sempat dikasih makan PDIP. Saya tidak lupa dengan jasa PDIP itu. Tetapi karena memang sudah tidak dianggap di PDIP, saya kan bebas. Apa saya melanggar Undang-Undang kalau mendukung Ipat sebagai keluarga? Itu saja sih yang membuat saya ke Tamba-Ipat,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan pasangan I Nengah Tamba-Gede Patriana Krisna alias Ipat (Tamba-Ipat), Cabup-Cawabup Jembrana yang diusung Golkar-Gerindra-Demokrat-PKB-PPP, mendapat tambahan amunisi di Pilkada Jembrana 2020. Pasalnya, mantan anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Jembrana 2014-2019, I Wayan Rayun, terang-terangan memberikan dukunmgan untuk Tamba-Ipat.
Dukungan untuk Tamba-Ipat ini disampaikan Wayan Rayun saat acara konsolidasi di Kantor DPD II Golkar Jembrana kawasan Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, Minggu (11/10) siang. *ode
Kubu PDIP Jembrana tampaknya tak ambil pusing dengan membelotnya mantan anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Jembrana periode 2014-2019, I Wayan Rayun, yang mendukung paket I Nengah Tamba-Gede Ngurah Patriana Krisna (Tamba-Ipat) di Pilkada Jembrana 2020. PDIP Jembrana pun dipastikan tetap solid menangkan paket I Made Kembang Hartawan- I Ketut Sugiasa (Kembang-Sugiasa), dan tidak terpengaruh dengan arah dukungan Rayun.
Sekretaris DPC PDIP Jembrana, Ni Made Sri Sutharmi, saat ditemui di DPRD Jembrana, Senin (12/10) enggan berkomentar terkait pembelotan I Wayan Rayun. Saat ditanya apakah pembelotan Rayun akan mempengaruhi kekuatan PDIP untuk memenangkan Kembang-Sugiasa, Sri Sutharmi yang juga Ketua Tim Pemenangan Paket Kembang-Sugiasa (Bangsa) ini, hanya geleng-geleng kepala. “Tetap solid,” ujarnya.
Sri Sutharmi mengatakan, jika Rayun tidak masuk jajaran pengurus. Hanya saja, Rayun masih pegang kartu tanda anggota (KTA) PDIP, dan KTA yang bersangkutan dipastikan akan segera dicabut. “Nanti pasti akan dicabut. Karena sudah jelas kelihatan. Memang yang bersangkutan sudah tidak komitmen,” ujar Sri Sutharmi yang juga Ketua DPRD Jembrana ini sambil berlalu, dan mengarahkan agar langsung konfirmasi saja ke Ketua DPC PDIP Jembrana, I Made Kembang Hartawan.
Sementara Ketua DPC PDIP Jembrana, I Made Kembang Hartawan, belum dapat dikonfirmasi terkait pembelotan Rayun. Saat berusaha dihubungi, terdengar nada sambung, namun tidak diangkat. Namun dari informasi di internal PDIP, Rayun telah dicap sebagai orang yang tidak komitmen terhadap partai. Hal itu pun terlihat saat Pileg 2019 lalu. Di mana saat Rayun diberi kepercayaan menjadi calon anggota DPRD Jembrana Dapil Kecamatan Jembrana dari PDIP, istrinya malah ikut sebagai calon anggota DPRD Jembrana Dapil Kecamatan Jembrana dari partai lain.
“Ya, masak waktu pencalonannya itu, istrinya malah ikut jadi calon. Jelas itu mencederai kepercayaan orang partai. Memang Pak Rayun sudah tidak komitmen. Hasilnya, terbukti dia maupun istrinya sama-sama tidak lolos (saat Pileg 2019),” ucap salah satu sumber di internal PDIP yang enggan namanya dikorankan. Menurut sumber ini, jika dilihat ke belakang, Rayun yang sebelumnya merupakan mantan Ketua Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) Kabupaten Jembrana, termasuk orang yang diuntungkan saat menyatakan bergabung ke PDIP. Di mana, saat baru gabung dengan PDIP tahun 2014 lalu Rayun langsung diberi kepercayaan menjadi caleg DPRD Bali Dapil Jembrana dari PDIP saat Pileg 2014. Saat Pileg 2014 itu, Rayun berhasil lolos sebagai anggota DPRD Bali Dapil Jembrana, setelah mendapat limpahan suara dari almarhum Ida Bagus Birawa.
Sedangkan Rayun saat dikonfirmasi NusaBali, Senin kemarin, menyatakan dirinya sudah tidak ikut berpolitik. Secara pribadi, dirinya sudah tidak dipakai pengurus di jajaran PDIP Jembrana, baik DPC, PAC, maupun Ranting. “Sekarang saya menjadi orang bebas. Secara pribadi, sekarang saya tidak ada embel-embel partai. Boleh dong menentukan sikap pribadi,” ucapnya.
Rayun mengaku, sebenarnya tidak ingin melupakan jasa PDIP. Namun jelang Pilkada Jembrana 2020, dirinya sama sekali tidak ada diajak untuk mendukung calon dari PDIP. Oleh sebab itu, dirinya menganggap sudah tidak dianggap sebagai keluarga PDIP. Nah, kebetulan dalam Pilkada Jembrana 2020 ini, muncul nama Gede Ngurah Patriana Krisna alias Ipat yang maju sebagai Cabup. Di mana dirinya dengan Ipat, masih ada hubungan keluarga, sehingga memutuskan dukungan kepada Ipat.
“Saya mendukung Tamba-Ipat karena ada Ipat di sana. Apa salah kalau saya mendukung keluarga? Satu sisi, sekarang saya juga orang bebas,” ucap mantan anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Jembrana asal Kelurahan Sangkaragung, Kecamatan Jembrana ini .
Rayun menambahkan, kini tidak berniat memikirkan politik. Terlebih saat ini, dirinya sedang mempersiapkan diri sebagai Sri Empu (Sulinggih). Untuk dukungan kepada Tamba-Ipat itu, hanya sebatas mendukung keluarga. Tidak ikut sampai masuk ke salah satu partai politik pengusung Tamba-Ipat ataupun sebagai Tim Kampanye Tamba-Ipat.
“Murni aspirasi pribadi. Walaupun mungkin keluarga lain ada ke A atau ke B. Tetapi saya secara pribadi, mendukung Ipat. Karena jujur saja, yang dulu mengangkat istri saya menjadi PNS adalah Pak Winasa (ayah Ipat, red), dan anak-anak saya dibesarkan karena jasa Pak Winasa. Walaupun saya juga sempat dikasih makan PDIP. Saya tidak lupa dengan jasa PDIP itu. Tetapi karena memang sudah tidak dianggap di PDIP, saya kan bebas. Apa saya melanggar Undang-Undang kalau mendukung Ipat sebagai keluarga? Itu saja sih yang membuat saya ke Tamba-Ipat,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan pasangan I Nengah Tamba-Gede Patriana Krisna alias Ipat (Tamba-Ipat), Cabup-Cawabup Jembrana yang diusung Golkar-Gerindra-Demokrat-PKB-PPP, mendapat tambahan amunisi di Pilkada Jembrana 2020. Pasalnya, mantan anggota Fraksi PDIP DPRD Bali Dapil Jembrana 2014-2019, I Wayan Rayun, terang-terangan memberikan dukunmgan untuk Tamba-Ipat.
Dukungan untuk Tamba-Ipat ini disampaikan Wayan Rayun saat acara konsolidasi di Kantor DPD II Golkar Jembrana kawasan Kelurahan Lelateng, Kecamatan Negara, Minggu (11/10) siang. *ode
1
Komentar