Pujawali di Pura Silayukti, Pamedek Ngayeng dari Rumah

Pamedek dari luar Desa Padangbai cukup ngayeng (memuja) dari Pura Merajan atau Pura Paibon masing-masing. Pembatasan ini untuk mencegah terjadinya kerumunan warga dan mencegah penularan virus corona.

Bendesa Adat Padangbai, I Komang Nuriada, mengatakan saat pujawali pada Buda Kliwon Pahang nanti, Ida Bhatara hanya nyejer sehari. Upacara masineb digelar pada Wraspati Umanis Pahang, Kamis (22/10). Umat yang makemit di Pura Dang Kahyangan Silayukti hanya prajuru Desa Adat Padangbai, pamangku, dan pecalang. Pembatasan ini dijalankan sesuai Surat Edaran PHDI Bali dan MDA Provinsi Bali masing-masing bernomor 081/PHDI-BALI/IX/2020 dan Nomor 007/SE/MDA-Prov Bali/IX/2020.

Surat edaran itu juga ditindaklanjuti dalam rapat bersama Camat Manggis Ida Nyoman Astawa, Bendesa Adat Padangbai I Komang Nuriada, dan pangempon pura pada 22 September 2020. “Puncak pujawali hanya prajuru Desa Adat Padangbai dan pangempon yang menggelar prosesi upacara. Jumlah krama dibatasi,” kata I Komang Nuriada, Senin (12/10). Selama prosesi pujawali tetap menjalankan protokol kesehatan yakni wajib gunakan masker, jaga jarak, cuci tangan, dan ketentuan lainnya. Krama Desa Adat Padangbai yang berniat melakukan persembahyangan juga diatur, sekali melakukan persembahyangan sekitar 50 orang, nantinya ada petugas pecalang yang mengatur krama.

I Komang Nuriada mengapresiasi Surat Edaran dari PHDI dan MDA Provinsi Bali agar krama tertib melakukan persembahyangan. Di Desa Padangbai terjadi peningkatan kasus Covid-19, sehingga yang jadi prioritas adalah kesehatan krama. Pujawali itu digelar setiap enam bulan sekali (210 hari berdasarkan penanggalan Bali), selain di Pura Dang Kahyangan Silayukti linggih Ida Bhatara Mpu Kuturan juga pujawali di Pura Dang Kahyangan Tanjung Sari linggih Ida Bhatara Mpu Baradah yang lokasinya bersebelahan. *k16