KONI Bali Didaulat Lobi Menpora
PON Remaja 2017 punya peluang tidak jadi dibatalkan. Tugas melobi Kemenpora pun dipercayakan kepada KONI Bali.
JAKARTA, NusaBali
Demi tetap berlangsungnya PON Remaja II yang diagendakan Juni 2017, KONI Pusat memberi amanah kepada KONI Bali bersama KONI Riau, dan KONI Sulawesi Selatan melakukan lobi kepada Kempora. Tugas mulia ini diberikan menyusul hasil rapat 34 KONI se-Indonesia di Jakarta, Kamis (20/10). "Peluang PON Remaja digelar masih tetap terbuka. Apalagi KONI Bali termasuk bagian dari tiga KONI Provinsi yang dipilih mewakili 34 provinsi untuk mengkomunikasikan dengan menpora tetap berharap PON Remaja bisa terlaksana," ucap Ketua Umum KONI Bali, Ketut Suwandi.
Kata Mantan Ketum KONI Badung itu, rapat seluruh KONI se-Indonesia memang sudah selesai. Dalam rapat Koordinasi KONI Pusat dengan KONI Provinsi Seluruh Indonesia di Senayan, Jakarta, itu diperoleh pihak Kemenpora diwakili Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Gatot Dewo Broto.
Pada intinya Gatot menyebut Kemenpora tidak ada maksud membatalkan PON Remaja, tetapi mengingat anggaran Kemenpora yang terbatas, maka PON Remaja tidak dianggarkan. "Membatalkan tidak ada, hanya soal anggaran saja," tegas Suwandi.
Langkah selanjutnya pihak KONI akan menghadap langsung dengan Menpora Imam Nahrawi. Sebab, dalam rapat kemarin komunikasi sangat cair dan sejuk karena antara KONI dan Kemenpora sepakat satu tujuan meningkatkan prestasi olahraga nasional. "Komunikasi inten akan terus kami laksanakan. KONI Provinsi seluruh Indonesia sepakat PON Remaja tetap jalan tanpa membenturkan dengan pelaksanaan Popnas," papar Suwandi.
Sementara itu Ketua Umum KONI Tono Suratman juga menegaskan PON Remaja II harus tetap digulirkan sesuai jadwal. "Sesuai kesepakatan, PON Remaja tetap berjalan. Kalau memang ada kendala masalah anggaran kita harus sesuaikan. Gak perlu gunakan hotel mewah. Bisa saja gunakan asrama-asrama," kata Tono Suratman setelah rapat koordinasi yang juga dihadiri Kadinpora Jawa Tengah, Budi Santoso.
Kelangsungan PON Remaja pada Juni 2017 saat ini memang terganjal dengan keluarnya surat Kemenpora per 14 Oktober yang tidak memberikan rekomendasi pelaksanaan kejuaraan dua tahunan khusus untuk atlet usia dibawah 17 tahun itu. Salah satu alasannya adalah efisiensi anggaran.
Selain itu, PON Remaja keberadaannya hampir sama dengan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2017 yang pelaksanaannya juga akan dilakukan di Jawa Tengah pada September. Apalagi atlet yang bakal turun 90 persennya adalah atlet PON Remaja.
Dengan tidak ada rekomendasi dari Kemenpora bisa dipastikan PON Remaja tidak akan mendapatkan kucuran dana dari pemerintah pusat. Saat ini dana tinggal mengandalkan pada pemerintah provinsi Jawa Tengah. Hanya saja, dana yang sebelumnya dianggarkan dilimpahkan ke pos lain.
Sementara itu Kadinpora Jawa Tengah Budi Santoso membenarkan jika anggaran PON Remaja telah dilimpahkan ke pos lain setelah tidak mendapatkan rekomendasi dari Kemenpora. Hanya saja, pelimpahan pos tersebut belum ditetapkan oleh DPRD Jawa Tengah. "Baru akan ditetapkan pada rapat 1 November nanti. Jadi masih ada waktu untuk diusahakan," katanya saat dikonfirmasi.
Meski sebelumnya sudah mengganggarkan, pada rapat koordinasi KONI ini belum terungkap berapa besar dana yang dibutuhkan untuk PON Remaja. Jika berkaca pada PON Remaja sebelumnya di Surabaya, anggaran yang dibutuhkan lebih dari Rp50 miliar. Adapun cabang olahraga yang dipertandingkan ada 16 cabang.dek, ant
Demi tetap berlangsungnya PON Remaja II yang diagendakan Juni 2017, KONI Pusat memberi amanah kepada KONI Bali bersama KONI Riau, dan KONI Sulawesi Selatan melakukan lobi kepada Kempora. Tugas mulia ini diberikan menyusul hasil rapat 34 KONI se-Indonesia di Jakarta, Kamis (20/10). "Peluang PON Remaja digelar masih tetap terbuka. Apalagi KONI Bali termasuk bagian dari tiga KONI Provinsi yang dipilih mewakili 34 provinsi untuk mengkomunikasikan dengan menpora tetap berharap PON Remaja bisa terlaksana," ucap Ketua Umum KONI Bali, Ketut Suwandi.
Kata Mantan Ketum KONI Badung itu, rapat seluruh KONI se-Indonesia memang sudah selesai. Dalam rapat Koordinasi KONI Pusat dengan KONI Provinsi Seluruh Indonesia di Senayan, Jakarta, itu diperoleh pihak Kemenpora diwakili Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Gatot Dewo Broto.
Pada intinya Gatot menyebut Kemenpora tidak ada maksud membatalkan PON Remaja, tetapi mengingat anggaran Kemenpora yang terbatas, maka PON Remaja tidak dianggarkan. "Membatalkan tidak ada, hanya soal anggaran saja," tegas Suwandi.
Langkah selanjutnya pihak KONI akan menghadap langsung dengan Menpora Imam Nahrawi. Sebab, dalam rapat kemarin komunikasi sangat cair dan sejuk karena antara KONI dan Kemenpora sepakat satu tujuan meningkatkan prestasi olahraga nasional. "Komunikasi inten akan terus kami laksanakan. KONI Provinsi seluruh Indonesia sepakat PON Remaja tetap jalan tanpa membenturkan dengan pelaksanaan Popnas," papar Suwandi.
Sementara itu Ketua Umum KONI Tono Suratman juga menegaskan PON Remaja II harus tetap digulirkan sesuai jadwal. "Sesuai kesepakatan, PON Remaja tetap berjalan. Kalau memang ada kendala masalah anggaran kita harus sesuaikan. Gak perlu gunakan hotel mewah. Bisa saja gunakan asrama-asrama," kata Tono Suratman setelah rapat koordinasi yang juga dihadiri Kadinpora Jawa Tengah, Budi Santoso.
Kelangsungan PON Remaja pada Juni 2017 saat ini memang terganjal dengan keluarnya surat Kemenpora per 14 Oktober yang tidak memberikan rekomendasi pelaksanaan kejuaraan dua tahunan khusus untuk atlet usia dibawah 17 tahun itu. Salah satu alasannya adalah efisiensi anggaran.
Selain itu, PON Remaja keberadaannya hampir sama dengan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2017 yang pelaksanaannya juga akan dilakukan di Jawa Tengah pada September. Apalagi atlet yang bakal turun 90 persennya adalah atlet PON Remaja.
Dengan tidak ada rekomendasi dari Kemenpora bisa dipastikan PON Remaja tidak akan mendapatkan kucuran dana dari pemerintah pusat. Saat ini dana tinggal mengandalkan pada pemerintah provinsi Jawa Tengah. Hanya saja, dana yang sebelumnya dianggarkan dilimpahkan ke pos lain.
Sementara itu Kadinpora Jawa Tengah Budi Santoso membenarkan jika anggaran PON Remaja telah dilimpahkan ke pos lain setelah tidak mendapatkan rekomendasi dari Kemenpora. Hanya saja, pelimpahan pos tersebut belum ditetapkan oleh DPRD Jawa Tengah. "Baru akan ditetapkan pada rapat 1 November nanti. Jadi masih ada waktu untuk diusahakan," katanya saat dikonfirmasi.
Meski sebelumnya sudah mengganggarkan, pada rapat koordinasi KONI ini belum terungkap berapa besar dana yang dibutuhkan untuk PON Remaja. Jika berkaca pada PON Remaja sebelumnya di Surabaya, anggaran yang dibutuhkan lebih dari Rp50 miliar. Adapun cabang olahraga yang dipertandingkan ada 16 cabang.dek, ant
Komentar