OJK Akan Siapkan Kredit Murah
Perangi Rentenir di Daerah
JAKARTA, NusaBali
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan memerangi rentenir di daerah. Upaya itu akan dilakukan dengan menyiapkan program andalan berbentuk pembiayaan/kredit murah dan cepat di daerah.
Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Tirta Segara menyebut kredit murah dan cepat diberikan guna melawan fasilitas kemudahan yang diberikan rentenir.
Ia mengatakan jasa rentenir laku di masyarakat karena kecepatan pemberian kredit atau pinjaman yang masih sulit disaingi oleh lembaga keuangan yang resmi.
Ia mengatakan desain program yang disiapkan OJK sekarang ini memiliki kecepatan yang mampu menyaingi rentenir dan bunga rendah.
"Kenapa sih rentenir itu laku, karena cepat pembiayaannya meski mahal. Makanya didorong sinergi antara Pemda, Bank Pembangunan Daerah (BPD), dengan lembaga lain," katanya pada Keterangan Pers Bulan Inklusi Keuangan 2020 secara daring, seperti dilansir cnnindonesia.com, Kamis (15/10).
Dia kredit akan diberikan dengan menggandeng daerah. Ia melanjutkan OJK menyiapkan 3 model generik yang dapat digunakan oleh Pemda di masing-masing daerah untuk memerangi rentenir. Model pertama, kredit yang bisa diproses dengan maksimal tenggat 3 hari kerja namun melebihi suku bunga KUR.
Model kedua, proses pencairan relatif lebih lama yaitu 3-12 hari kerja namun menawarkan suku bunganya sama atau di bawah KUR.
Sedangkan ketiga, untuk model terakhir yang dianggap ideal, kredit dengan kecepatan maksimal 3 hari kerja dengan suku bunga sama atau di bahwa KUR. Untuk ketiga model tersebut, plafon diberikan maksimal Rp50 juta dengan jangka cicilan maksimal 36 bulan.
Lebih lanjut, Tirta menyebut bahwa pihaknya juga meluncurkan buku seri literasi keuangan untuk anak usia dini (Paud) untuk meningkatkan inklusi keuangan masyarakat sejak dini.
Buku akan diluncurkan dalam bentuk seri bergambar untuk memperkenalkan konsep uang dan membantu anak Paud membedahan antara kebutuhan dan keinginan.
"Selain itu, juga untuk menumbuhkan kebiasaan gemar menabung dan keempat menanamkan sikap perilaku berbagi dan peduli terhadap orang lain," tutup Tirta.*
1
Komentar