Koperasi Diajak Terapkan Digitalisasi
Fintech atau financial technology tidak hanya untuk lembaga keuangan bank, namun koperasi didorong juga menerapkannya.
SINGARAJA, NusaBali
Pusat Koperasi Cipta Dana Sejahtera bekerjasama dengan Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kabupaten Buleleng menyelenggarakan seminar dengan tema ‘Peran Koperasi Digital dalam Menghadapi Fintech di Bali’ di Gedung Dekopinda Buleleng, 16-17 Oktober 2020.
Acara ini dibuka oleh Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kabupaten Buleleng, Dewa Made Sudiarta dan diikuti oleh lima puluh koperasi. Salah satu pembicara yaitu Ade Willy Sanjaya yang merupakan General Manager sekaligus Direktur Utama PT Solusi Anak Sakti memaparkan materi dengan judul ‘Peran Koperasi Digital dalam Menghadapi Persaingan Fintech di Bali’.
Ade memaparkan bahwa PT Solusi Anak Sakti merupakan wadah anak muda di Bali untuk yang mau belajar di bidang teknologi digital. Beranjak dari pandemi Covid-19, perlahan membuat semua lini beralih dari konvensional ke digital. Salah satunya dari mulai industri pariwisata, ritel, bahkan lembaga keuangan. “Dalam hal ini lembaga keuangan itu sendiri yaitu Koperasi,” tambah Ade.
Ade dalam materinya memaparkan syarat untuk menjadikan koperasi itu beralih menjadi digital. “Syarat untuk beralih ke digital adalah adanya dukungan infrastruktur dan dukungan sumber daya manusia. Beralih ke digital itu sendiri bagi koperasi mendatangkan manfaat di antaranya efisiensi proses transaksi, pelibatan langsung antara anggota koperasi, akses revenue tambahan dan memikat pasar tambahan terutama memancing minat untuk bertransaksi melalui koperasi,” jelas Ade lagi.
Ade juga menekankan bank dan Penyedia Sistem Aplikasi adalah unsur untuk mendigitalkan koperasi. Saat ini koperasi-koperasi khususnya di Buleleng memang rata-rata sudah menggunakan teknologi. Namun menggunakan sistem yang sudah tertinggal yang manfaatnya hanya masih didapat oleh internal koperasi itu sendiri.
“Perlunya Aplikasi Mobile Banking untuk mengintregrasikan data dari sistem koperasi yang sudah tertinggal ke mobile system. Artinya semua kegiatan transaksinya dapat dipantau dimana saja dan manfaatnya pun dapat dirasakan oleh para nasabah koperasi itu sendiri,” tutup Ade.*cla
Pusat Koperasi Cipta Dana Sejahtera bekerjasama dengan Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kabupaten Buleleng menyelenggarakan seminar dengan tema ‘Peran Koperasi Digital dalam Menghadapi Fintech di Bali’ di Gedung Dekopinda Buleleng, 16-17 Oktober 2020.
Acara ini dibuka oleh Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kabupaten Buleleng, Dewa Made Sudiarta dan diikuti oleh lima puluh koperasi. Salah satu pembicara yaitu Ade Willy Sanjaya yang merupakan General Manager sekaligus Direktur Utama PT Solusi Anak Sakti memaparkan materi dengan judul ‘Peran Koperasi Digital dalam Menghadapi Persaingan Fintech di Bali’.
Ade memaparkan bahwa PT Solusi Anak Sakti merupakan wadah anak muda di Bali untuk yang mau belajar di bidang teknologi digital. Beranjak dari pandemi Covid-19, perlahan membuat semua lini beralih dari konvensional ke digital. Salah satunya dari mulai industri pariwisata, ritel, bahkan lembaga keuangan. “Dalam hal ini lembaga keuangan itu sendiri yaitu Koperasi,” tambah Ade.
Ade dalam materinya memaparkan syarat untuk menjadikan koperasi itu beralih menjadi digital. “Syarat untuk beralih ke digital adalah adanya dukungan infrastruktur dan dukungan sumber daya manusia. Beralih ke digital itu sendiri bagi koperasi mendatangkan manfaat di antaranya efisiensi proses transaksi, pelibatan langsung antara anggota koperasi, akses revenue tambahan dan memikat pasar tambahan terutama memancing minat untuk bertransaksi melalui koperasi,” jelas Ade lagi.
Ade juga menekankan bank dan Penyedia Sistem Aplikasi adalah unsur untuk mendigitalkan koperasi. Saat ini koperasi-koperasi khususnya di Buleleng memang rata-rata sudah menggunakan teknologi. Namun menggunakan sistem yang sudah tertinggal yang manfaatnya hanya masih didapat oleh internal koperasi itu sendiri.
“Perlunya Aplikasi Mobile Banking untuk mengintregrasikan data dari sistem koperasi yang sudah tertinggal ke mobile system. Artinya semua kegiatan transaksinya dapat dipantau dimana saja dan manfaatnya pun dapat dirasakan oleh para nasabah koperasi itu sendiri,” tutup Ade.*cla
Komentar