TBS Mutahirkan Data Warga
JAKARTA, NusaBali
Tempek Bogor Selatan (TBS) melakukan pemutahiran data warganya selama dua bulan. Hasilnya terdata 74 Kepala Keluarga (KK). Dari jumlah KK tersebut TBS akan dijadikan buku oleh pengurus TBS.
"Sebelum ada pemutahiran, dilaporkan jumlah anggota 65 KK. Seiring perjalanan waktu ada yang pindah, meninggal dan tidak aktif. Oleh karena itu, pemutahiran data warga perlu dilaksanakan agar jumlahnya update. Saat ini, terdata 74 KK," ujar Ketua TBS Ni Luh Puspasari kepada NusaBali, Senin (19/10).
Pemutahiran dilakukan selama kurun waktu Agustus hingga September 2020. Setiap warga tinggal mengisi form yang telah disediakan pengurus TBS dengan dilampirkan kartu keluarga.
"Jadi kami jemput bola. Kami ambil langsung ke rumah-rumah mereka. Data yang kami peroleh nantinya akan dibuatkan buku tempek yang merupakan salah satu program kerja kami di tahun depan," jelas Ni Luh Puspasari.
Buku tempek nantinya berisikan data warga, foto keluarga dan sejarah berdirinya TBS. Tujuan dibuatnya buku agar warga TBS saling mengenal satu sama lain. Melalui buku itu pula, warga dapat mengetahui sejarah terbentuknya TBS. Buku pun akan mereka jadikan dokumen tempek.
Sampai saat ini proses pembuatan sudah mencapai 20 persen, karena data warga sudah ada. Tinggal melengkapi dengan foto keluarga serta sejarah berdirinya TBS.
Selain membuat buku, agenda TBS ditahun depan adalah membuat video panduan kidung pengantar persembahyangan, panduan membuat banten atau pejati, dharma wacana dan dharmatula.
Tak ketinggan penggurus TBS tahun depan juga akan berkolaborasi dengan Muda-Mudi Tempek Bogor Selatan (MM TBS) yang baru terbentuk pada 9 Agustus 2020 kemarin untuk menggelar pelatihan leadership/kewirausahaan dan Dharma Yatra. Semua kegiatan masih menunggu kondisi membaik dari pandemi Covid-19, khususnya Dharma Yatra. *k22
Pemutahiran dilakukan selama kurun waktu Agustus hingga September 2020. Setiap warga tinggal mengisi form yang telah disediakan pengurus TBS dengan dilampirkan kartu keluarga.
"Jadi kami jemput bola. Kami ambil langsung ke rumah-rumah mereka. Data yang kami peroleh nantinya akan dibuatkan buku tempek yang merupakan salah satu program kerja kami di tahun depan," jelas Ni Luh Puspasari.
Buku tempek nantinya berisikan data warga, foto keluarga dan sejarah berdirinya TBS. Tujuan dibuatnya buku agar warga TBS saling mengenal satu sama lain. Melalui buku itu pula, warga dapat mengetahui sejarah terbentuknya TBS. Buku pun akan mereka jadikan dokumen tempek.
Sampai saat ini proses pembuatan sudah mencapai 20 persen, karena data warga sudah ada. Tinggal melengkapi dengan foto keluarga serta sejarah berdirinya TBS.
Selain membuat buku, agenda TBS ditahun depan adalah membuat video panduan kidung pengantar persembahyangan, panduan membuat banten atau pejati, dharma wacana dan dharmatula.
Tak ketinggan penggurus TBS tahun depan juga akan berkolaborasi dengan Muda-Mudi Tempek Bogor Selatan (MM TBS) yang baru terbentuk pada 9 Agustus 2020 kemarin untuk menggelar pelatihan leadership/kewirausahaan dan Dharma Yatra. Semua kegiatan masih menunggu kondisi membaik dari pandemi Covid-19, khususnya Dharma Yatra. *k22
Komentar