Wisatawan Lokal Gairahkan Pariwisata Buleleng
Selain wisatawan lokal Bali, beberapa event pemerintah pusat juga cukup membantu operasional hotel.
SINGARAJA, NusaBali
Dua bulan pemberlakuan tatanan kehidupan era baru di Bali, sektor pariwisata mulai menggeliat. Meski belum pulih sepenuhnya, aktivitas berwisata di Buleleng baik kunjungan daya tarik wisata (DTW) maupun hunian hotel sudah menunjukkan tren meningkat.
Kepala Dinas Pariwisata Buleleng Made Sudama Diana, Senin (19/10), menjelaskan pariwisata di Buleleng sempat terhenti total selama tiga bulan penuh di tahun ini. Pandemi Covid-19 yang mulai terdeteksi masuk Bali pada bulan Maret lalu membuat pariwisata lumpuh total dari bulan April hingga Juni. “Tiga bulan memang benar-benar kosong karena pariwisata tutup, tetapi sejak diberlakukannya new normal sudah mulai ada pergerakan,” ucap Sudama Diana.
Menurut data Dinas Pariwisata Buleleng di akhir September lalu jumlah kunjungan wisatawan baru mencapai 81 ribu wisatawan yang terhitung di 86 DTW. Data tersebut terakumulasi dari bulan Januari, Februari, Maret, Juli, Agustus dan September. Mantan Camat Busungbiu ini mengatakan di awal tahun sebelum pandemi melanda, jumlah kunjungan wisatawan ke Buleleng cukup tinggi. Bahkan sempat naik di bulan Maret sebanyak 14.500 pengunjung melebihi jumlah kunjungan di Januari sebanyak 13 ribu jiwa dan Februari 10 ribu wisatawan.
Aktivitas kegiatan wisata baru muncul kembali pada Juli sebanyak 7 ribu kunjungan. Jumlah kunjungan wisatawan melonjak tinggi pada bulan Agustus dengan total 25 ribu dan kembali menurun di bulan September sebanyak 10 ribu jiwa. “Dari data yang kami pegang sudah mulai ramai terutama di kawasan Lovina dan Pemuteran oleh wisatawan lokal Bali. Warga di Denpasar yang jenuh biasanya berakhir pekan di Buleleng,” ucap dia.
Tingkat okupansi hotel yang sudah mulai beroperasi di Buleleng pun merangkak naik bergerak di angka 10 persen. Sejumlah hotel di Buleleng juga disebut Kadis Sudama memberikan promo dengan harga miring untuk memulai pergerakan pariwisata di Buleleng. Selain banyak dicari wisatawan lokal Bali, beberapa event pemerintah pusat juga cukup membantu operasional hotel yang memulai kembali usaha pariwisatanya. Seperti program trip We Love Bali dari pemerintah pusat dengan total wisatawan yang sudah dibookingkan hotel sebanyak 40 orang 10 kali trip. “Beberapa hotel juga dipakai pemeirntah sebagai tempat pelatihan, sehingga sudah mulai ada pergerakan, kalau untung sih belum, tetapi cukup untuk biaya operasional,” jelas dia.*k23
Kepala Dinas Pariwisata Buleleng Made Sudama Diana, Senin (19/10), menjelaskan pariwisata di Buleleng sempat terhenti total selama tiga bulan penuh di tahun ini. Pandemi Covid-19 yang mulai terdeteksi masuk Bali pada bulan Maret lalu membuat pariwisata lumpuh total dari bulan April hingga Juni. “Tiga bulan memang benar-benar kosong karena pariwisata tutup, tetapi sejak diberlakukannya new normal sudah mulai ada pergerakan,” ucap Sudama Diana.
Menurut data Dinas Pariwisata Buleleng di akhir September lalu jumlah kunjungan wisatawan baru mencapai 81 ribu wisatawan yang terhitung di 86 DTW. Data tersebut terakumulasi dari bulan Januari, Februari, Maret, Juli, Agustus dan September. Mantan Camat Busungbiu ini mengatakan di awal tahun sebelum pandemi melanda, jumlah kunjungan wisatawan ke Buleleng cukup tinggi. Bahkan sempat naik di bulan Maret sebanyak 14.500 pengunjung melebihi jumlah kunjungan di Januari sebanyak 13 ribu jiwa dan Februari 10 ribu wisatawan.
Aktivitas kegiatan wisata baru muncul kembali pada Juli sebanyak 7 ribu kunjungan. Jumlah kunjungan wisatawan melonjak tinggi pada bulan Agustus dengan total 25 ribu dan kembali menurun di bulan September sebanyak 10 ribu jiwa. “Dari data yang kami pegang sudah mulai ramai terutama di kawasan Lovina dan Pemuteran oleh wisatawan lokal Bali. Warga di Denpasar yang jenuh biasanya berakhir pekan di Buleleng,” ucap dia.
Tingkat okupansi hotel yang sudah mulai beroperasi di Buleleng pun merangkak naik bergerak di angka 10 persen. Sejumlah hotel di Buleleng juga disebut Kadis Sudama memberikan promo dengan harga miring untuk memulai pergerakan pariwisata di Buleleng. Selain banyak dicari wisatawan lokal Bali, beberapa event pemerintah pusat juga cukup membantu operasional hotel yang memulai kembali usaha pariwisatanya. Seperti program trip We Love Bali dari pemerintah pusat dengan total wisatawan yang sudah dibookingkan hotel sebanyak 40 orang 10 kali trip. “Beberapa hotel juga dipakai pemeirntah sebagai tempat pelatihan, sehingga sudah mulai ada pergerakan, kalau untung sih belum, tetapi cukup untuk biaya operasional,” jelas dia.*k23
Komentar