AA Gde Agung Kampanyekan Urban Farming di Tengah Pandemi

Motivasi Gde Agung untuk menghadapi dampak Pandemi Covid-19 di sektor ekonomi ini terungkap saat menjadi Keynote Speech di Webinar Keluarga Alumni Gajah Mada (KAGAMA) Jogjakarta, Minggu (18/10).  

Gde Agung mengungkapkan Webinar dengan tema Pemberdayaan Masyarakat Bali dengan urban farming dan kebun berdaya di tengah Pandemi Covid-19 ini sesuai dengan bidang tugasnya di Komite III DPD RI, yakni bidang sosial kemasyarakatan.

Mantan Bupati Badung periode 2005-2010 dan 2010-2015 ini mengatakan dampak Pandemi Covid-19 yang fatal terhadap sektor ekonomi, menurunnya pertumbuhan ekonomi dunia dan jelas menurunkan pendapatan masyarakat, termasuk di Provinsi Bali yang sumber pendapatannya tergantung dari pariwisata.

"Untuk menghadapi situasi ini sektor agraris saya kira menjadi alternatif dan solusi dalam mengatasi dampak ekonomi di tengah Pandemi Covid-19 ini. Pertanian dapat menjadi peluang pekerjaan alternatif bagi masyarakat bukan hanya di pedesaan tapi di perkotaan," ujar Gde Agung.

Gde Agung yang saat memimpin Badung sangat memperhatikan sektor pertanian dengan mendirikan SMKN 1 Petang Badung yang tujuannya menciptakan petani petani muda di Badung, menegaskan lahan yang makin sempit bukan halangan untuk menjadi petani. "Karena ada program urban farming yang jadi solusi. Meskipun secara kuantitas lahan pertanian menyusut," ujar Panglingsir Puri Mengwi, Kecamatan Mengwi, Badung ini.

Gde Agung menambahkan urban farming memiliki manfaat sangat banyak. Selain mengatasi kebutuhan pangan dalam mencegah krisis pangan, juga menjadi alternatif dari aspek sosiologis melalui pemberdayaan masyarakat dan aspek kesehatan.  

"Karena urban farming ini pola bertani dengan tujuan menghasilkan produk alami. Makanan organik," ujar Gde Agung. "Dan urban farming ini bisa menjadi solusi mengatasi stres di tengah Pandemi Covid-19 ini, supaya imunitas tubuh meningkat sebagai salah satu cara melawan virus Corona," tegas alumni Harvard University, Amerika Serikat ini. *nat