Konsolidasi, Pelaku Pariwisata Bali Ikuti Simakrama
DENPASAR, NusaBali
Pandemi Covid-19 mengakibatkan lumpuhnya pariwisata Bali yang berdampak pada lumpuhnya ekonomi Bali secara umum, di mana di Triwulan II, pertumbuhan ekonomi Bali mencapai minus 10,98%.
Padahal jika kondisi normal, kontribusi pariwisata terhadap perekonomian Bali mencapai 53%, terutama yang berkaitan dengan UMKM dan Koperasi.
Sektor pariwisata Bali dapat menampung tenaga kerja sekitar 1,1 juta orang. Akibat pandemi ini, terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) sebanyak 2.667 orang, sedangkan yang dirumahkan sebanyak 73.631 orang.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, I Putu Astawa pada acara Simakrama Kepariwisataan Ke 3, di Desa Penglipuran, Kabupaten Bangli, Selasa (20/10) siang.
Menurut Astawa sejak adanya pandemi Covid-19 ada keraguan dari pelaku pariwisata terhadap segala kebijakan penanganan Covid-19 dan pemulihan pariwisata yang telah diambil oleh pemerintah. Maka dari itu perlu dilakukan konsolidasi dan penyamaan pandangan.
"Para pelaku pariwisata harus memahami langkah-langkah yang sudah dilaksanakan dan rencana aksi yang akan dilakukan untuk membangkitkan pariwisata Bali," ujar birokrat asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini.
Dengan simakrama ini kata Astawa, pemerintah juga mencari masukan dari pelaku pariwisata terkait hal-hal teknis yang bisa dilakukan dalam rangka percepatan pemulihan pariwisata Bali. "Kita terus mencari solusi untuk pemulihan pariwisata Bali," tegas mantan Kepala Bappeda Provinsi Bali ini.
Sementara menurut anggota kelompok ahli pembangunan Provinsi Bali bidang Pariwisata, Ketut Jaman, selama masa pemulihan pariwisata ini akan dilaksanakan simakrama sebanyak 6 kali, pertama dilaksanakan di Taman Sukasada Karangasem, kedua di Klungkung, ketiga di Bangli, kemudian akan dilanjutkan ke Tabanan dan terakhir di Buleleng.
Pada simakrama kali ini mengundang peserta sebanyak 100 orang yang merupakan pelaku pariwisata yang ada di Kabupaten Bangli. Serta menghadirkan narasumber, yakni R Kurteni Ukar selaku Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Kemeparekraf RI, Simakrama ini juga dijadikan ajang untuk simulasi implementasi protokol CHSE dalam suatu kegiatan pariwisata khususnya kegiatan MICE. Materi yang disampaikan pada simakrama, yakni program-program dan kebijakan terhadap pemulihan pariwisata yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat (Kemenparekraf) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali serta Tim Pemulihan Pariwisata Bali. *nat
Sektor pariwisata Bali dapat menampung tenaga kerja sekitar 1,1 juta orang. Akibat pandemi ini, terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) sebanyak 2.667 orang, sedangkan yang dirumahkan sebanyak 73.631 orang.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, I Putu Astawa pada acara Simakrama Kepariwisataan Ke 3, di Desa Penglipuran, Kabupaten Bangli, Selasa (20/10) siang.
Menurut Astawa sejak adanya pandemi Covid-19 ada keraguan dari pelaku pariwisata terhadap segala kebijakan penanganan Covid-19 dan pemulihan pariwisata yang telah diambil oleh pemerintah. Maka dari itu perlu dilakukan konsolidasi dan penyamaan pandangan.
"Para pelaku pariwisata harus memahami langkah-langkah yang sudah dilaksanakan dan rencana aksi yang akan dilakukan untuk membangkitkan pariwisata Bali," ujar birokrat asal Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar ini.
Dengan simakrama ini kata Astawa, pemerintah juga mencari masukan dari pelaku pariwisata terkait hal-hal teknis yang bisa dilakukan dalam rangka percepatan pemulihan pariwisata Bali. "Kita terus mencari solusi untuk pemulihan pariwisata Bali," tegas mantan Kepala Bappeda Provinsi Bali ini.
Sementara menurut anggota kelompok ahli pembangunan Provinsi Bali bidang Pariwisata, Ketut Jaman, selama masa pemulihan pariwisata ini akan dilaksanakan simakrama sebanyak 6 kali, pertama dilaksanakan di Taman Sukasada Karangasem, kedua di Klungkung, ketiga di Bangli, kemudian akan dilanjutkan ke Tabanan dan terakhir di Buleleng.
Pada simakrama kali ini mengundang peserta sebanyak 100 orang yang merupakan pelaku pariwisata yang ada di Kabupaten Bangli. Serta menghadirkan narasumber, yakni R Kurteni Ukar selaku Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kementerian Pariwisata dan Kemeparekraf RI, Simakrama ini juga dijadikan ajang untuk simulasi implementasi protokol CHSE dalam suatu kegiatan pariwisata khususnya kegiatan MICE. Materi yang disampaikan pada simakrama, yakni program-program dan kebijakan terhadap pemulihan pariwisata yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat (Kemenparekraf) bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Bali serta Tim Pemulihan Pariwisata Bali. *nat
Komentar