Siswi SMP PDN Raih 10 Besar di Ajang Ki Hajar STEM 2020
DENPASAR, NusaBali
Siswa kelas VII SMP Pelangi Dharma Nusantara (PDN) Denpasar, Ida Ayu Putu Ika,13, berhasil masuk 10 besar dalam ajang Ki Hajar Sains Teknologi Engineering dan Mathematics (STEM) 2020.
Ika meraih 10 besar mengalahkan 28.000 siswa lainnya di seluruh Indonesia pada lomba yang digelar dalam jaringan (daring) tersebut.
Ika saat dihubungi, Senin (19/10) mengatakan lomba yang diikutinya merupakan lomba mengerjakan soal yang diberikan oleh panitia dari Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI secara daring. Selain itu, juga pembuatan video kreatifitas yang juga dikirim via virtual.
Menurut Ika, tahapan lomba yang dilaluinya cukup panjang, pertama level basic yang dilaksanakan 9 Agustus 2020. Jika lolos level basic baru ke tahap selanjutnya, yaitu level intermediate pada 23 Agustus 2020. Setelah lolos tahap intermediate melaju ke tahap Advance yang dilaksanakan pada 6 September 2020.
"Jadi dibagi menjadi 3 tahapan (level) prosesnya melalui daring. Setelah 3 level tersebut ada tahapannya lagi untuk final, yaitu membuat sebuah video Sains Teknologi Engineering dan Mathematics (STEM) dan kuis melalui quizizz. Selain itu terdapat pula pemberian soal yang bersifat dadakan yang dilaksanakan secara virtual (zoom)," jelas putri tunggal dari pasangan
Ida Bagus Putu Hita Wesana dan Ni Made Sri Arsani ini.
Ika mengatakan, video STEM-nya itu dilakukan dari tanggal 11-25 September 2020, sementara quiziz (final) dilakukan pada 4 Oktober 2020. Sementara soal dadakan yang diberikan dilaksanakan dengan cara virtual via zoom pada tanggal 12 Oktober 2020 yang dilaksanakan sore sebelum pengumuman pemenang.
"Kalau soal STEM itu lebih kepada logika, 50:50 sih ada yang sulit ada juga yang mudah. Soalnyanya berbahasa Indonesia, namun lebih kepada soal STEM (sains teknologi engineering dan matematic). Kalau saya dapat peringkat 4 dari 10 besar karena juaranya diadakan sampai 10 besar terbaik. Untuk selanjutnya apakah akan ke ajang internasional belum ada info lebih lanjut mengingat masih pandemi," imbuh alumni SDN 7 Sesetan, Denpasar Selatan ini.
Dikatakan Ika, saat menjalani lomba masalah jaringan internet yang paling berpengaruh saat pelaksanaan. Namun, semua bisa terselesaikan dengan baik. Untuk soal dan pembuatan video STEM kata dia, semua disiapkan sudah dengan matang walau pada akhirnya kurang maksimal. "Kurang maksimal, soalnya mengangkat pembuatan tempat sampah otomatis dengan kardus," ujar siswi kelahiran Denpasar pada 8 September 2020 ini.
Raihan juara ini menurut Ida Ayu Ika tidak mudah jika dikerjakan sendiri. Namun, dengan bantuan Ketua Yayasan Pelangi Dharma Negara, I Wayan Suaba, Kepala Sekolah SMP, Pande Putu Agung Wirya Santana, dan pembina, Ketut Nugraha Swadharma semua bisa dijalankan dengan baik saat lomba berlangsung.
Sementara, Kepala Sekolah (Kasek) SMP PDN Denpasar, Pande Putu Agung Wirya Santana, mengatakan lomba ini sangat bagus, menantang, dan membuat siswa berpikir kritis, kreatif, dan inovatif karena yang diuji tidak hanya teori, namun juga berupa proyek pemecahan masalah lingkungan di masa pandemi. Dengan dukungan penuh dari Ketua Yayasan Pelangi Dharma Negara melalui Kepala sekolah dan Pembina, kami berhasil melalui berbagai tahapan ujian sebelum masuk 10 besar dan meloloskan Ida Ayu Putu Ika sebagai pemenang.
“Kami mengapresiasi siswa kami sehingga dengan kegigihan mereka siswa SMP PDN dapat meraih juara nasional. Ini sudah disiapkan dengan matang. Syukurnya satu siswa kami lolos menjadi 10 besar dari 28.000 peserta se Indonesia," ungkap Pande Santana. *mis
Ika saat dihubungi, Senin (19/10) mengatakan lomba yang diikutinya merupakan lomba mengerjakan soal yang diberikan oleh panitia dari Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI secara daring. Selain itu, juga pembuatan video kreatifitas yang juga dikirim via virtual.
Menurut Ika, tahapan lomba yang dilaluinya cukup panjang, pertama level basic yang dilaksanakan 9 Agustus 2020. Jika lolos level basic baru ke tahap selanjutnya, yaitu level intermediate pada 23 Agustus 2020. Setelah lolos tahap intermediate melaju ke tahap Advance yang dilaksanakan pada 6 September 2020.
"Jadi dibagi menjadi 3 tahapan (level) prosesnya melalui daring. Setelah 3 level tersebut ada tahapannya lagi untuk final, yaitu membuat sebuah video Sains Teknologi Engineering dan Mathematics (STEM) dan kuis melalui quizizz. Selain itu terdapat pula pemberian soal yang bersifat dadakan yang dilaksanakan secara virtual (zoom)," jelas putri tunggal dari pasangan
Ida Bagus Putu Hita Wesana dan Ni Made Sri Arsani ini.
Ika mengatakan, video STEM-nya itu dilakukan dari tanggal 11-25 September 2020, sementara quiziz (final) dilakukan pada 4 Oktober 2020. Sementara soal dadakan yang diberikan dilaksanakan dengan cara virtual via zoom pada tanggal 12 Oktober 2020 yang dilaksanakan sore sebelum pengumuman pemenang.
"Kalau soal STEM itu lebih kepada logika, 50:50 sih ada yang sulit ada juga yang mudah. Soalnyanya berbahasa Indonesia, namun lebih kepada soal STEM (sains teknologi engineering dan matematic). Kalau saya dapat peringkat 4 dari 10 besar karena juaranya diadakan sampai 10 besar terbaik. Untuk selanjutnya apakah akan ke ajang internasional belum ada info lebih lanjut mengingat masih pandemi," imbuh alumni SDN 7 Sesetan, Denpasar Selatan ini.
Dikatakan Ika, saat menjalani lomba masalah jaringan internet yang paling berpengaruh saat pelaksanaan. Namun, semua bisa terselesaikan dengan baik. Untuk soal dan pembuatan video STEM kata dia, semua disiapkan sudah dengan matang walau pada akhirnya kurang maksimal. "Kurang maksimal, soalnya mengangkat pembuatan tempat sampah otomatis dengan kardus," ujar siswi kelahiran Denpasar pada 8 September 2020 ini.
Raihan juara ini menurut Ida Ayu Ika tidak mudah jika dikerjakan sendiri. Namun, dengan bantuan Ketua Yayasan Pelangi Dharma Negara, I Wayan Suaba, Kepala Sekolah SMP, Pande Putu Agung Wirya Santana, dan pembina, Ketut Nugraha Swadharma semua bisa dijalankan dengan baik saat lomba berlangsung.
Sementara, Kepala Sekolah (Kasek) SMP PDN Denpasar, Pande Putu Agung Wirya Santana, mengatakan lomba ini sangat bagus, menantang, dan membuat siswa berpikir kritis, kreatif, dan inovatif karena yang diuji tidak hanya teori, namun juga berupa proyek pemecahan masalah lingkungan di masa pandemi. Dengan dukungan penuh dari Ketua Yayasan Pelangi Dharma Negara melalui Kepala sekolah dan Pembina, kami berhasil melalui berbagai tahapan ujian sebelum masuk 10 besar dan meloloskan Ida Ayu Putu Ika sebagai pemenang.
“Kami mengapresiasi siswa kami sehingga dengan kegigihan mereka siswa SMP PDN dapat meraih juara nasional. Ini sudah disiapkan dengan matang. Syukurnya satu siswa kami lolos menjadi 10 besar dari 28.000 peserta se Indonesia," ungkap Pande Santana. *mis
Komentar