Sejuta Manfaat Tempe Terungkap dalam SOS World Food Day 2020
Proses pengolahannya yang melibatkan proses fermentasi menjadikannya kaya akan gizi sehingga tak salah, apabila tempe dinobatkan sebagai superfood
DENPASAR, NusaBali
Tempe memang dikenal sebagai makanan fermentasi asli Indonesia. Proses pengolahannya yang melibatkan proses fermentasi menjadikannya kaya akan gizi sehingga tak salah, apabila tempe dinobatkan sebagai superfood. Namun, di Indonesia sendiri, kebanyakan tempe dipandang sebelah mata. Tempe dianggap sebagai makanan murah terlepas dari kandungan gizinya yang tak banyak disadari.
Adalah Benny Santoso, founder dari iniTempe Bali, yang mencoba mengolah tempe dengan berbagai kreasinya sehingga meningkatkan nilai dari tempe itu sendiri. Beragam inovasi olahan tempe ini diperkenalkan Benny dalam momentum SOS World Food Day 2020 yang berlangsung di Rumah Sanur Creative Hub, Jumat (16/10).
Dalam kesempatan ini, Benny Santoso mengungkapkan, bahwa Indonesia sebagai negara asal tempe merupakan produsen tempe terbesar di dunia, yang setiap tahunnya memproduksi 2,4 juta ton tempe. Dengan jumlah tersebut, terdapat potensi pasar yang besar untuk produk tempe.
“Saya percaya di tangan yang tepat, tempe bisa menjadi sesuatu yang berguna sebagai cemilan yang sehat. Tidak hanya itu, tempe berasal dari tanaman sumber protein asli Indonesia. Jadi kita sebagai orang Indonesia harusnya bangga dengan produk kita,” ujarnya dalam presentasinya mengenai iniTempe Bali.
Tak hanya kaya akan gizi, namun proses pembuatan tempe pun dinilai memberi lebih banyak manfaat bagi dunia. Pembuatan tempe yang berasal dari tanaman (plant-based) membuatnya menghasilkan hanya sedikit gas emisi. Tempe juga merupakan sumber protein yang murah dan mudah didapatkan. Tempe juga mengandung serat, tanpa kolesterol dan tanpa lemak jenuh, menjadikannya pilihan yang lebih baik daripada daging.
Tempe juga memiliki sejumlah manfaat jika dikonsumsi bagi wanita. Disebutkan, wanita dengan permasalahan ketika memasuki masa menopause dapat terbantu dengan tempe. “Teman saya juga menggunakan tempe sebagai masker wajah. Karena tempe mengandung isoflavon, jadi bisa sebagai anti-aging untuk wajah,” lanjut Benny Santoso.
Cara menggunakan tempe sebagai masker wajah ini terbilang cukup mudah. Sejumput tempe dicampurkan dengan sesendok the air hangat dan dibuat bubur. Bubur masker tempe ini pun bisa ditambahkan bahan lain sesuai selera, seperti daun moringa hingga spirulina. Kopi pun menjadi salah satu bahan yang dapat ditambahkan untuk masker tempe.
Di luar dari kegunaannya yang beragam, Benny sendiri telah mengreasikan pembuatan tempe menggunakan berbagai macam bahan. Mulai dari penggunaan melinjo, chickpea, beras merah, hingga kacang hijau sebagai salah satu bahan tempe, hingga membuat berbagai variasi rasa dari tempe, seperti tempe keju.
Satu hal yang jarang diketahui masyarakat tentang tempe, yakni bahwa tempe memiliki masa penyimpanan yang baik selama tujuh hari. Kebanyakan, jika telah melewati masa ini maka tempe akan dibuang. “Tapi di Jawa Tengah, orang menggunakannya untuk mengganti terasi karena aromanya yang kuat. Jadi ini zero waste production, dari awal produksi hingga produk akhirnya. Ini tampak seperti basi, tapi bisa digunakan sebagai bumbu,” jelas founder iniTempe ini.*cr74
Komentar