Jelang Aksi Damai, Aliansi Bali Tidak Diam Adakan Screening Film dan Diskusi Bersama
Kegiatan ini untuk menjawab narasi bahwa penolak Omnibus Law tidak melalui proses diskusi dan menelaah apa yang terjadi.
DENPASAR, NusaBali
Aliansi Bali Tidak Diam mengadakan Screening Film dan Diskusi Bersama, Rabu (21/10). Sekitar pukul 17.00 Wita sejumlahpersonel mulai mempersiapkan peralatan demi kelancaran kegiatan.
Kegiatan ini menjadi bagian dari serangkaian aksi yang sudah dilaksanakan oleh Aliansi Bali Tidak Diam menolak keras pengesahan UU Cipta Kerja oleh DPR RI. Aksi masih akan berlanjut pada Kamis (22/10). Massa akan turun ke jalan melakukan aksi damai.
Film yang diputar diambil dari Watchdoc Documentary dengan judul ‘Mosi Tidak Percaya Part 3’. Film ini juga dapat diakses melalui kanal youtube. Terlihat puluhan massa dari berbagai kalangan ikut hadir dalam acara ini.
Berdurasi sekitar dua puluh empat menit, pemutaran film dimulai tepat pukul 18.15 Wita. Setelah film selesai diputar, langsung dilanjutkan dengan diskusi yang dipimpin oleh Bakti Bagaskara dari Serikat Demokratik Mahasiswa Nasional dan Ni Kadek Vany Primaliraning selaku Ketua LBH Bali.
Aliansi Bali Tidak Diam mengadakan Screening Film dan Diskusi Bersama, Rabu (21/10). Sekitar pukul 17.00 Wita sejumlahpersonel mulai mempersiapkan peralatan demi kelancaran kegiatan.
Kegiatan ini menjadi bagian dari serangkaian aksi yang sudah dilaksanakan oleh Aliansi Bali Tidak Diam menolak keras pengesahan UU Cipta Kerja oleh DPR RI. Aksi masih akan berlanjut pada Kamis (22/10). Massa akan turun ke jalan melakukan aksi damai.
Film yang diputar diambil dari Watchdoc Documentary dengan judul ‘Mosi Tidak Percaya Part 3’. Film ini juga dapat diakses melalui kanal youtube. Terlihat puluhan massa dari berbagai kalangan ikut hadir dalam acara ini.
Berdurasi sekitar dua puluh empat menit, pemutaran film dimulai tepat pukul 18.15 Wita. Setelah film selesai diputar, langsung dilanjutkan dengan diskusi yang dipimpin oleh Bakti Bagaskara dari Serikat Demokratik Mahasiswa Nasional dan Ni Kadek Vany Primaliraning selaku Ketua LBH Bali.
Sebelum acara dimulai perwakilan Aliansi Bali Tidak Diam sempat memberikan pernyataan terkait pelaksanaan kegiatan tersebut. “Kegiatan ini untuk menjawab narasi kotor yang mengatakan kami tidak melalui proses diskusi dan menelaah apa yang terjadi. Kami juga coba diskusikan apa yang salah di Omnibus Law. Entah itu prosedurnya, entah itu substansi pasalnya,” jelas I Wayan Nata Manik Kusuma selaku Humas Bali Tidak Diam.
Kegiatan ini dianggap menjadi salah satu kegiatan pola pencerdasan. “Harapannya dari kegiatan ini adalah supaya masyarakat bisa melihat siapa yang sebenarnya salah. Kemudian agar tidak terjadi adu-domba yang tidak diperlukan,” pungkas Wayan.*cla
Kegiatan ini dianggap menjadi salah satu kegiatan pola pencerdasan. “Harapannya dari kegiatan ini adalah supaya masyarakat bisa melihat siapa yang sebenarnya salah. Kemudian agar tidak terjadi adu-domba yang tidak diperlukan,” pungkas Wayan.*cla
1
Komentar