Bus Pariwisata Terperosok ke Jurang, 11 Penumpang Selamat
Bus Pariwisata Sari Gede dengan nomor polisi AA 1572 BW yang mengangkut 11 pe-numpang termasuk sopir dan 2 unit sepeda motor, terperosok ke jurang di jalan tanjakan Desa Kedisan, Kecamatan Tegallalang, Gianyar, Jumat (21/10) dinihari.
GIANYAR, NusaBali
Beruntung, seluruh penumpang dan sopir selamat dari maut, karena Bus tak sampai jatuh ke dasar jurang, lantaran tersangga pohon kelapa.
Saat kecelakaan terjadi, Jumat dinihari sekitar pukul 02.30 Wita, Bus yang dikemudikan I Komang Setiawan, 44, krama Bali yang transmigrasi ke Lampung Tengah, dalam perjalanan dari Desa Taro, Kecamatan Tegallalang menuju kawasan wisata Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar.
Terungkap, Bus Pariwisata Sari Gede nopol AA 1572 BW yang dikemudikan Komang Setiawan ini awalnya berangkat dari daerah transmigran Lampung Tengah dan baru tiba di Bali, Kamis (20/10) malam pukul 20.00 Wita. Bus naas ini semula mengangkut puluhan krama Bali perantauan yang transmigrasi ke Lampung Tengah. Mereka pulang bersama-sama naik Bus untuk menjenguk keluarganya di Bali.
Informasi yang dihimpun NusaBali, rombongan krama transmigran Lampung Tengah ini berasal dari berbagai kawasan di Bali, seperti Desa Taro (Kecamatan Tegallalang, Gianyar), Desa Susut (Kecamatan Susut, Bangli), hingga Desa Muncan (Kenamatan Selat, Karangasem).
Bus Sari Gede sudah sempat menurunkan penumpang di beberapa lokasi,k termasuk di Desa Taro. Nah, dari Desa Taro, Bus naas ini melanjutkan perjananan untuk mengantar penumpang menuju Banjar Malet Tengah, Desa/Kecamatan Susut, via kawasan wisata Tampaksiring.
Begitu memasuki jalan tanjakan di Desa Kedisan, Kecamatan Tegallalang, Bus Sari Gede yang dikemudikan Komang Setiawan tidak kuat nanjak. Ini tiada lain karena sopir tidak tahu medan, hingga melajukan kendaraan cukup pelan di jalan tanjakan. Tiba-tiba, Busa ngatret (bergerak mudur), hingga terperosok ke bibir jurang.
SELANJUTNYA . . .
Saat kecelakaan terjadi, Jumat dinihari sekitar pukul 02.30 Wita, Bus yang dikemudikan I Komang Setiawan, 44, krama Bali yang transmigrasi ke Lampung Tengah, dalam perjalanan dari Desa Taro, Kecamatan Tegallalang menuju kawasan wisata Desa Tampaksiring, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar.
Terungkap, Bus Pariwisata Sari Gede nopol AA 1572 BW yang dikemudikan Komang Setiawan ini awalnya berangkat dari daerah transmigran Lampung Tengah dan baru tiba di Bali, Kamis (20/10) malam pukul 20.00 Wita. Bus naas ini semula mengangkut puluhan krama Bali perantauan yang transmigrasi ke Lampung Tengah. Mereka pulang bersama-sama naik Bus untuk menjenguk keluarganya di Bali.
Informasi yang dihimpun NusaBali, rombongan krama transmigran Lampung Tengah ini berasal dari berbagai kawasan di Bali, seperti Desa Taro (Kecamatan Tegallalang, Gianyar), Desa Susut (Kecamatan Susut, Bangli), hingga Desa Muncan (Kenamatan Selat, Karangasem).
Bus Sari Gede sudah sempat menurunkan penumpang di beberapa lokasi,k termasuk di Desa Taro. Nah, dari Desa Taro, Bus naas ini melanjutkan perjananan untuk mengantar penumpang menuju Banjar Malet Tengah, Desa/Kecamatan Susut, via kawasan wisata Tampaksiring.
Begitu memasuki jalan tanjakan di Desa Kedisan, Kecamatan Tegallalang, Bus Sari Gede yang dikemudikan Komang Setiawan tidak kuat nanjak. Ini tiada lain karena sopir tidak tahu medan, hingga melajukan kendaraan cukup pelan di jalan tanjakan. Tiba-tiba, Busa ngatret (bergerak mudur), hingga terperosok ke bibir jurang.
SELANJUTNYA . . .
1
2
Komentar