Realisasi Triwulan III Baru 69,15 Persen
TAPD Optimis Kejar Angka 90 Persen di Akhir Tahun
SINGARAJA, NusaBali
Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Pemkab Buleleng memasuki triwulan IV tahun anggaran 2020 terus mengejar realisasi pendapatan.
Evaluasi terakhir pergerakan realisasi pendapatan triwulan III mencapai angka 69,15 persen. Meski masih di bawah target 75 persen di triwulan III, TAPD Buleleng optimis dapat mengejar sisa target di akhir tahun ini minimal 90 persen.
Hal tersebut terungkap saat rapat evaluasi TAPD Buleleng di wantilan Praja Winangun Kantor Bupati Buleleng Rabu (21/10) pagi.
Data Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Buleleng dari target Pendapatan Daerah yang dirancang dalam Perubahan APBD Buleleng tahun anggaran 2020 sebesar Rp 335.072.650.875, baru terealisasi sebesar Rp231.711.008.423,85 atau 69,15persen. Sisa waktu tiga bulan ini pun dimaksimalkan untuk mengejar sisa target yang belum tercapai.
Ketua TAP Buleleng Gede Suyasa yang memimpin langsung rapat evaluasi mencermati satu demi satu sektor pendapatan dari seluruh Oraganisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada. Seluruh OPD juag diwajibkan memaparkan realisasi sumber pendapatan mereka. “Selain evaluasi dan pemaparan tri wulan ketiga kami juga meminta pemaparan bulan Oktober ini dan dari data yang disampaikan mengalami peningkatan yang signifikan. Kalau dihitung hingga Desember nanti nampaknya di atas 90 persen bisa tercapai,” jelas Suyasa yang juga Sekda Buleleng ini.
Dari pemetaan realisasi di Bulan Oktober, Suyasa pun melakukan evaluasi per item sumber pendapatan yang masuk akal dan memungkinkan masuk pada masa pandemi ini. Item-item sumber pendapatan yang dirasa masih memungkinkan digenjot realisasinya hingga Desember mendatang. Seperti retribusi perizina, retribusi menara telekomunikasi dan pendapatan RSUD Buleleng.
“Saat ini, tingkat operasional RSUD sudah semakin baik. Apalagi dalam waktu dekat ini, RSUD akan segera mengoperasikan alat uji swab PCR,” imbuh dia. Sementara itu selain memetakan sumber pendapatan yang masih bisa dimaksimalkan Suyasa juga tak memaksakan realisasi sumber pendapatan pada beberapa item di sejumlah OPD karena terdampak pandemi. Salah satunya restribusi sewa stadion yang selama ini ada di bawah kendali Disdikpora Buleleng. Termasuk juga sumber pendapatan andalan Buleleng dari retribusi tempat wisata dibawah akomodir Dinas Pariwisata. “Yang target capaiannya rendah itu faktornya eksternal tidak menjadi kelemahan di dalam. Tetapi yang masih ada kelemahan di dalam kita dorong agar OPD nya bergerak memaksimalkan target hingga akhir tahun ini,” tegas dia.*k23
Hal tersebut terungkap saat rapat evaluasi TAPD Buleleng di wantilan Praja Winangun Kantor Bupati Buleleng Rabu (21/10) pagi.
Data Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Buleleng dari target Pendapatan Daerah yang dirancang dalam Perubahan APBD Buleleng tahun anggaran 2020 sebesar Rp 335.072.650.875, baru terealisasi sebesar Rp231.711.008.423,85 atau 69,15persen. Sisa waktu tiga bulan ini pun dimaksimalkan untuk mengejar sisa target yang belum tercapai.
Ketua TAP Buleleng Gede Suyasa yang memimpin langsung rapat evaluasi mencermati satu demi satu sektor pendapatan dari seluruh Oraganisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada. Seluruh OPD juag diwajibkan memaparkan realisasi sumber pendapatan mereka. “Selain evaluasi dan pemaparan tri wulan ketiga kami juga meminta pemaparan bulan Oktober ini dan dari data yang disampaikan mengalami peningkatan yang signifikan. Kalau dihitung hingga Desember nanti nampaknya di atas 90 persen bisa tercapai,” jelas Suyasa yang juga Sekda Buleleng ini.
Dari pemetaan realisasi di Bulan Oktober, Suyasa pun melakukan evaluasi per item sumber pendapatan yang masuk akal dan memungkinkan masuk pada masa pandemi ini. Item-item sumber pendapatan yang dirasa masih memungkinkan digenjot realisasinya hingga Desember mendatang. Seperti retribusi perizina, retribusi menara telekomunikasi dan pendapatan RSUD Buleleng.
“Saat ini, tingkat operasional RSUD sudah semakin baik. Apalagi dalam waktu dekat ini, RSUD akan segera mengoperasikan alat uji swab PCR,” imbuh dia. Sementara itu selain memetakan sumber pendapatan yang masih bisa dimaksimalkan Suyasa juga tak memaksakan realisasi sumber pendapatan pada beberapa item di sejumlah OPD karena terdampak pandemi. Salah satunya restribusi sewa stadion yang selama ini ada di bawah kendali Disdikpora Buleleng. Termasuk juga sumber pendapatan andalan Buleleng dari retribusi tempat wisata dibawah akomodir Dinas Pariwisata. “Yang target capaiannya rendah itu faktornya eksternal tidak menjadi kelemahan di dalam. Tetapi yang masih ada kelemahan di dalam kita dorong agar OPD nya bergerak memaksimalkan target hingga akhir tahun ini,” tegas dia.*k23
Komentar