Aliansi Bali Tidak Diam Gelar Aksi Lagi Hari Ini
Penolakan Omnibus Law UU Cipta Kerja
DENPASAR, NusaBali
Aliansi Bali Tidak Diam kembali menggelar aksi demo, Kamis (22/10) sore ini.
Tuntutan aksi kali ini sama dengan aksi sebelumnya pada, Kamis (8/10) lalu, yakni menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja. Dalam aksi yang akan digelar di sepanjang Jalan PB Sudirman Denpasar ini akan dihadiri sekitar 1.000 orang.
Korlap aksi, Dewa Gede Satya Rana Sika Kusuma, Rabu (21/10) mengatakan demo yang mereka gelar hanya dilakukan di sepanjang Jalan PB Sudirman. Selain itu hanya satu tuntutan utama, yakni menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja. Dia mengatakan UU yang baru disahkan oleh DPR RI, Senin (5/10) lalu itu mendapat penolakan di sejumlah daerah di Indonesia.
"Pengesahan UU itu mendapat penolakan keras dari berbagai elemen masyarakat, termasuk buruh dan mahasiswa. Pembahasan UU itu terkesan buru-buru. Sejak awal digaungkan, produk hukum ini sudah banyak penolakan," tutur Ketua BEM PM Universitas Udayana (Unud) ini.
Dia mengungkapkan lebih dari 30 kota di Indonesia melakukan aksi penolakan terhadap UU tersebut. Yang terjadi, pemerintah bukan menjawab keresahan masyarakat, tetapi malah melakukan tindakan yang cenderung menyalahkan masyarakat.
"Banyak masyarakat yang disalahkan karena melakukan aksi penolakan Omnibus Law. Tapi tidak ada upaya dari pemerintah untuk menjaring pendapat yang menolak UU tersebut," tutur Gede Satya didampingi oleh beberapa rekannya saat gelar konferensi pers di Gedung Student Center, Unud, Jalan Dr Goris Nomor 10 Dangin Puri, Denpasar Timur, kemarin sore.
Dalam aksi yang digelar hari ini Aliansi Bali Tidak Diam menyampaikan beberapa tuntutan, yakni meminta pemerintah untuk membatalkan Omnibus Law UU Cipta Kerja, menyatakan mosi tidak percaya terhadap DPR, pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Mengecam keras tindakan represif aparat kepolisian terhadap massa demo, dan menuntut membebaskan para aktivis yang ditangkap dan ditahan polisi.
Terkait rencana aksi ini, Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Syamsi, dikonfirmasi kemarin sore menegaskan Polda Bali siap mengamankan jalannya aksi demo. Dia meminta kepada masyarakat yang ikut demo untuk menyampaikan aspirasinya dengan baik.
"Kepada masyarakat Bali yang dikenal sangat kental dengan sikap toleransinya, berbudaya, dan menjunjung etika dan tatakrama serta cinta damai agar jangan mudah terprovokasi. Mari kita menjaga Bali yang kita cintai ini agar tetap aman, damai, dan tenteram," harap Kombes Syamsi. *pol
Korlap aksi, Dewa Gede Satya Rana Sika Kusuma, Rabu (21/10) mengatakan demo yang mereka gelar hanya dilakukan di sepanjang Jalan PB Sudirman. Selain itu hanya satu tuntutan utama, yakni menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja. Dia mengatakan UU yang baru disahkan oleh DPR RI, Senin (5/10) lalu itu mendapat penolakan di sejumlah daerah di Indonesia.
"Pengesahan UU itu mendapat penolakan keras dari berbagai elemen masyarakat, termasuk buruh dan mahasiswa. Pembahasan UU itu terkesan buru-buru. Sejak awal digaungkan, produk hukum ini sudah banyak penolakan," tutur Ketua BEM PM Universitas Udayana (Unud) ini.
Dia mengungkapkan lebih dari 30 kota di Indonesia melakukan aksi penolakan terhadap UU tersebut. Yang terjadi, pemerintah bukan menjawab keresahan masyarakat, tetapi malah melakukan tindakan yang cenderung menyalahkan masyarakat.
"Banyak masyarakat yang disalahkan karena melakukan aksi penolakan Omnibus Law. Tapi tidak ada upaya dari pemerintah untuk menjaring pendapat yang menolak UU tersebut," tutur Gede Satya didampingi oleh beberapa rekannya saat gelar konferensi pers di Gedung Student Center, Unud, Jalan Dr Goris Nomor 10 Dangin Puri, Denpasar Timur, kemarin sore.
Dalam aksi yang digelar hari ini Aliansi Bali Tidak Diam menyampaikan beberapa tuntutan, yakni meminta pemerintah untuk membatalkan Omnibus Law UU Cipta Kerja, menyatakan mosi tidak percaya terhadap DPR, pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Mengecam keras tindakan represif aparat kepolisian terhadap massa demo, dan menuntut membebaskan para aktivis yang ditangkap dan ditahan polisi.
Terkait rencana aksi ini, Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Syamsi, dikonfirmasi kemarin sore menegaskan Polda Bali siap mengamankan jalannya aksi demo. Dia meminta kepada masyarakat yang ikut demo untuk menyampaikan aspirasinya dengan baik.
"Kepada masyarakat Bali yang dikenal sangat kental dengan sikap toleransinya, berbudaya, dan menjunjung etika dan tatakrama serta cinta damai agar jangan mudah terprovokasi. Mari kita menjaga Bali yang kita cintai ini agar tetap aman, damai, dan tenteram," harap Kombes Syamsi. *pol
Komentar