Panorama Tukad Tista Dilirik Pelancong

Agar bisa ke titik objek, pengunjung harus berjalan kaki melewati jalan setapak sejauh 1,5 km dengan jarak tempuh sekitar 30 menit dari jalan raya.

Objek ini berada di areal perbukitan, dan jalannya pun menanjak. Perjuangan hingga berkeingat dalam perjalanan akan terbayarkan oleh suguhan panorama alam berpaduan air terjun dan perbukitan. Perbekel Desa Besan I Ketut Yasa mengatakan ke depan, potensi wisata Tukad Tista ini akan dijadikan objek wisata yang akan dikelola oleh desa. Hanya saja karena beberapa titik lokasi agak licin, juga sudah dipasangi tali kabel untuk mengindari hal-hal yang tidak diinginkan. "Kami akan tata objek ini," ujar Ketut Yasa, usai mengecek objek tersebut, Kamis (22/10).

Kata dia, Tukad Tista meskipun berada di dataran tinggi, namun  airnya selalu mengalir. Sejak diunggah ke media sosial oleh warga sekitar tiga bulan lalu, objek ini makin dikenal hingga ramai dikunjungi warga, bahkan dari luar Klungkung. "Dalam sehari kunjungan bisa mencapai 25 orang lebih," katanya.

Potensi wisata itu menjadi perhatian Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta. Bupati bersama Ketua TP-PKK Klungkung Ny Ayu Suwirta mengunjungi lokasi bumi perkemahan di Bukit Abah, Desa Besan, Minggu (6/9) pagi. Kunjungan untuk mengetahui potensi wisata Bukit Abah dan menggali data tentang kebutuhan pengembangan bumi perkemahan ini. "Sehingga pada 2021 nanti Bumi Perkemahan Bukit Abah bisa benar benar terwujud dan ramai dikunjungi. Bumi perkemahan ini berpemandangan bukit hijau dan laut biru ke arah selatan," ujarnya.

Bupati Suwirta memberikan masukan kepada para prajuru di Desa Besan. Di antaranya, agar dibuatkan balkon kayu beserta pagar pembatas di pinggir jurang, penyediaan MCK, pos petugas pemantau dan informasi, memperbanyak penanaman pohon buah dan peneduh, dan pembuatan saluran irigasi. *wan