Distan Luncurkan Pemasaran Digital
Perluas Pasar Produk Pertanian
DENPASAR,NusaBali
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan melakukan inovasi pemasaran bertujuan memajukan petani Bali.
Salah satunya mendorong pemasaran digital. Tujuannya agar produk pertanian dikenal lebih luas dan memotong mata rantai pemasaran menjadi lebih pendek.
Dengan system pemasaran digital tersebut petani mendapatkan harga jual yang lebih tinggi, sebaliknya konsumen memperoleh harga yang wajar. Itu karena rantai pemasaran tidak lagi panjang. Pemasaran secara digital ini diharapkan mencegah monopoli, kartel maupun oknum pengepul yang nakal, karena produsen bisa menjual langsung kepada konsumen secara
online.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana mengatakan Jumat (23/10).Dikatakan karena sudah merupakan era digitalisasi, pemasaran secara digital memang harus dibangun.
“Bahkan sesungguhnya kita sudah terlambat ini,” lontar IB Wisnuardhana yang merupakan salah seorang pejabat senior di lingkup Pemprov Bali.
Selama ini petani atau kelompok tani memasarkan komoditasnya secara konvensional, baik lewat pedagang pengepul. Termasuk banyak yang menjual secara tebasan. Karena itulah harga yang diterima petani menjadi relatif lebih rendah.
Ada beberapa kelompok tani yang telah dibina membentuk wadah seperti koorporasi untuk pengolahan dan pemasaran. “Tetapi belum berjalan efektif,” ujarnya.
Yang sering terjadi, terbatasnya informasi pasar dalam memproleh produk yang diinginkan. Demikian juga petani sebagai produsen terbatas informasinya tentang pembeli.
Hal itulah mengapa Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menggandeng Gojek. Sebagai perusahan dengan jaringan yang luas dan memiliki aplikasi online serta jasa layanan diharapkan dapat membantu mempermudah distribusi dan pemasaran produk pertanian petani di Bali.
Penandatanganan MoU dilakukan IB Wisnuardhana dan Head Government Relations East Java Bali & Nusa Tenggara Charly Raya. Selain membantu mendistribusikan dan mempromosikan, Gojek juga memberi subsidi transport dalam jumlah tertentu. Di pihak lain, Pemprov dalam hal ini DinasPertanian dan Ketahanan Pangan mengalokasikan dana subsidi transport sehingga pembeli atau konsumen dapat harga lebih murah.
Rencananya kerjasama akan dilaksanakan Minggu IV Oktober ini. Head Government Relations East Java Bali & Nusa Tenggara Charly Raya mengatakan kerjasama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi merupakan salah satu bentuk moral responsibility pada masa pandemi Covid-19. “Ini merupakan suatu peluang pemasaran bagi petani,” ujarnya. *K17
Dengan system pemasaran digital tersebut petani mendapatkan harga jual yang lebih tinggi, sebaliknya konsumen memperoleh harga yang wajar. Itu karena rantai pemasaran tidak lagi panjang. Pemasaran secara digital ini diharapkan mencegah monopoli, kartel maupun oknum pengepul yang nakal, karena produsen bisa menjual langsung kepada konsumen secara
online.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali Ida Bagus Wisnuardhana mengatakan Jumat (23/10).Dikatakan karena sudah merupakan era digitalisasi, pemasaran secara digital memang harus dibangun.
“Bahkan sesungguhnya kita sudah terlambat ini,” lontar IB Wisnuardhana yang merupakan salah seorang pejabat senior di lingkup Pemprov Bali.
Selama ini petani atau kelompok tani memasarkan komoditasnya secara konvensional, baik lewat pedagang pengepul. Termasuk banyak yang menjual secara tebasan. Karena itulah harga yang diterima petani menjadi relatif lebih rendah.
Ada beberapa kelompok tani yang telah dibina membentuk wadah seperti koorporasi untuk pengolahan dan pemasaran. “Tetapi belum berjalan efektif,” ujarnya.
Yang sering terjadi, terbatasnya informasi pasar dalam memproleh produk yang diinginkan. Demikian juga petani sebagai produsen terbatas informasinya tentang pembeli.
Hal itulah mengapa Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menggandeng Gojek. Sebagai perusahan dengan jaringan yang luas dan memiliki aplikasi online serta jasa layanan diharapkan dapat membantu mempermudah distribusi dan pemasaran produk pertanian petani di Bali.
Penandatanganan MoU dilakukan IB Wisnuardhana dan Head Government Relations East Java Bali & Nusa Tenggara Charly Raya. Selain membantu mendistribusikan dan mempromosikan, Gojek juga memberi subsidi transport dalam jumlah tertentu. Di pihak lain, Pemprov dalam hal ini DinasPertanian dan Ketahanan Pangan mengalokasikan dana subsidi transport sehingga pembeli atau konsumen dapat harga lebih murah.
Rencananya kerjasama akan dilaksanakan Minggu IV Oktober ini. Head Government Relations East Java Bali & Nusa Tenggara Charly Raya mengatakan kerjasama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi merupakan salah satu bentuk moral responsibility pada masa pandemi Covid-19. “Ini merupakan suatu peluang pemasaran bagi petani,” ujarnya. *K17
Komentar