Menata Rumah
Menata rumah supaya menjadi indah memang memerlukan ide khusus. Apalagi bila pemiliknya menginginkan sentuhan lain agar dapat memberikan aksen tersendiri.
Dinding Batu Alam
Terkadang beberapa tokoh dari kalangan selebritis yang tinggal di ibukota, misalnya, karena ingin memberikan sentuhan alami pada sisi rumahnya, tidak keberatan ketika harus mengusung batu-batuan, bahkan dari Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagai aksen untuk keindahan rumahnya.
Batu-batuan memang merupakan salah satu unsur yang dapat dipergunakan sebagai bahan interior rumah. Tidak hanya sebagai pelengkap, namun juga dapat digunakan untuk memberikan aksen khusus pada dinding ruangan. Karena itu, dinding yang merupakan pembatas antar-ruang, dapat dimanfaatkan untuk mengeksplorasi kreativitas pemiliknya.
Susunan batu-batu alami yang tertata dengan teksturnya yang khas, akan memberikan sentuhan etnik untuk sebuah ruangan. Misalnya adalah penempatan batu dinding pada salah satu sisi dinding ruang tamu atau ruang keluarga. Bahkan untuk menonjolkan guratan keindahannya, pada permukaan sisi dinding itu, sering kali dilengkapi dengan cahaya lampu sorot khusus, sehingga pantulan cahaya dinding tersebut seolah-olah seperti membentuk sebuah lukisan abstrak dengan motif tertentu yang terlihat unik.
Memberikan Kesan Alami
Batu-batuan memang dapat dipergunakan sebagai pelengkap interior maupun eksterior. Secara visual, tatanan batu-batuan tersebut berfungsi sebagai penyeimbang pada luasan dinding tertentu, serta untuk menghadirkan unsur alami pada sebuah ruangan.
Saat ini banyak batu-batuan yang bisa diolah, baik bentuk, efek maupun permukaannya. Sehingga, batu-batuan tersebut dapat menampilkan karakter khusus. ‘Batu Paras’ misalnya, merupakan salah satu unsur yang dapat diolah sedemikian rupa sehingga menjadi ‘art stone’ dalam bentuk-bentuk tertentu sesuai dengan ‘unsur’ dalam teori ilmu Feng Shui.
Menurut kaidah seni, batu-batuan dapat mengadopsi bentuk-bentuk bangunan tradisional, atau bangunan dengan nuansa sejarah, seperti sebuah candi atau arca, misalnya. Tetapi, batu-batuan yang memiliki begitu banyak macam dan warna tersebut, masing-masing memiliki karakteristik yang khas sendiri-sendiri. Sehingga, untuk penempatan batu-batuan dalam sebuah rumah atau bangunan harus disesuaikan dengan konsep dan tujuan yang akan diinginkan untuk dicapai, sesuai suatu bentuk arsitektur atau interior tertentu.
Menambah Energi Bumi
Menempatkan batu-batuan pada dinding sebuah ruangan dalam rumah atau bangunan, akan dapat menambahkan ‘energi bumi’. Batu-batuan yang berasal dari dalam tanah, dari dalam gunung, atau dari sungai, sebenarnya menyimpan ‘energi’. Di mana gelombang energi yang dipancarkan oleh batu-batuan dapat mempengaruhi energi yang berada di sekelilingnya. Semakin tua usia sebuah batu-batuan, maka akan semakin bagus getaran energinya. Sehingga secara ilmu kesenian maupun ilmu Feng Shui akan juga menjadi semakin lebih bagus.
Begitu juga dengan batu-batuan yang sudah diolah. Sebenarnya tergantung pada keperluannya. Karena, meski berasal dari Bumi, batu-batuan tidak hanya memiliki unsur tanah, tapi juga dipengaruhi oleh warna asli permukaannya. Batu yang licin bersih mengkilap dengan warna hitam, lebih mengarah kepada unsur logam. Batu dengan warna dasar hijau mewakili unsur kayu. Sedangkan yang berwarna dasar coklat memiliki unsur tanah. ‘Batu Breksi’ dengan warna dasar putih abu-abu mewakili unsur air.
Tatanan batu-batuan yang menjadi permukaan sisi dinding dengan tekstur yang tidak beraturan, justru lebih baik. Karena energi (Chi) yang memantul pada permukaan dinding yang tidak rata akan menjadi semakin lebih bagus. Apalagi bila ditambahi dengan pengaturan cahaya yang sesuai. Dibuat sedemikian rupa sehingga tampak ada pendaran cahaya pada batu-batuan yang berada di permukaan sisi dinding.
Lokasi yang sesuai untuk penempatan dinding batu-batuan adalah diletakkan pada ‘area baik’, seperti pada area ‘Shen Chi (Hawa Hidup)’ atau ‘Tien Yi (Pengobatan dari Langit)’, agar supaya mendapatkan manfaat yang bagus bagi seluruh penghuni rumah atau bangunan. *
Terkadang beberapa tokoh dari kalangan selebritis yang tinggal di ibukota, misalnya, karena ingin memberikan sentuhan alami pada sisi rumahnya, tidak keberatan ketika harus mengusung batu-batuan, bahkan dari Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagai aksen untuk keindahan rumahnya.
Batu-batuan memang merupakan salah satu unsur yang dapat dipergunakan sebagai bahan interior rumah. Tidak hanya sebagai pelengkap, namun juga dapat digunakan untuk memberikan aksen khusus pada dinding ruangan. Karena itu, dinding yang merupakan pembatas antar-ruang, dapat dimanfaatkan untuk mengeksplorasi kreativitas pemiliknya.
Susunan batu-batu alami yang tertata dengan teksturnya yang khas, akan memberikan sentuhan etnik untuk sebuah ruangan. Misalnya adalah penempatan batu dinding pada salah satu sisi dinding ruang tamu atau ruang keluarga. Bahkan untuk menonjolkan guratan keindahannya, pada permukaan sisi dinding itu, sering kali dilengkapi dengan cahaya lampu sorot khusus, sehingga pantulan cahaya dinding tersebut seolah-olah seperti membentuk sebuah lukisan abstrak dengan motif tertentu yang terlihat unik.
Memberikan Kesan Alami
Batu-batuan memang dapat dipergunakan sebagai pelengkap interior maupun eksterior. Secara visual, tatanan batu-batuan tersebut berfungsi sebagai penyeimbang pada luasan dinding tertentu, serta untuk menghadirkan unsur alami pada sebuah ruangan.
Saat ini banyak batu-batuan yang bisa diolah, baik bentuk, efek maupun permukaannya. Sehingga, batu-batuan tersebut dapat menampilkan karakter khusus. ‘Batu Paras’ misalnya, merupakan salah satu unsur yang dapat diolah sedemikian rupa sehingga menjadi ‘art stone’ dalam bentuk-bentuk tertentu sesuai dengan ‘unsur’ dalam teori ilmu Feng Shui.
Menurut kaidah seni, batu-batuan dapat mengadopsi bentuk-bentuk bangunan tradisional, atau bangunan dengan nuansa sejarah, seperti sebuah candi atau arca, misalnya. Tetapi, batu-batuan yang memiliki begitu banyak macam dan warna tersebut, masing-masing memiliki karakteristik yang khas sendiri-sendiri. Sehingga, untuk penempatan batu-batuan dalam sebuah rumah atau bangunan harus disesuaikan dengan konsep dan tujuan yang akan diinginkan untuk dicapai, sesuai suatu bentuk arsitektur atau interior tertentu.
Menambah Energi Bumi
Menempatkan batu-batuan pada dinding sebuah ruangan dalam rumah atau bangunan, akan dapat menambahkan ‘energi bumi’. Batu-batuan yang berasal dari dalam tanah, dari dalam gunung, atau dari sungai, sebenarnya menyimpan ‘energi’. Di mana gelombang energi yang dipancarkan oleh batu-batuan dapat mempengaruhi energi yang berada di sekelilingnya. Semakin tua usia sebuah batu-batuan, maka akan semakin bagus getaran energinya. Sehingga secara ilmu kesenian maupun ilmu Feng Shui akan juga menjadi semakin lebih bagus.
Begitu juga dengan batu-batuan yang sudah diolah. Sebenarnya tergantung pada keperluannya. Karena, meski berasal dari Bumi, batu-batuan tidak hanya memiliki unsur tanah, tapi juga dipengaruhi oleh warna asli permukaannya. Batu yang licin bersih mengkilap dengan warna hitam, lebih mengarah kepada unsur logam. Batu dengan warna dasar hijau mewakili unsur kayu. Sedangkan yang berwarna dasar coklat memiliki unsur tanah. ‘Batu Breksi’ dengan warna dasar putih abu-abu mewakili unsur air.
Tatanan batu-batuan yang menjadi permukaan sisi dinding dengan tekstur yang tidak beraturan, justru lebih baik. Karena energi (Chi) yang memantul pada permukaan dinding yang tidak rata akan menjadi semakin lebih bagus. Apalagi bila ditambahi dengan pengaturan cahaya yang sesuai. Dibuat sedemikian rupa sehingga tampak ada pendaran cahaya pada batu-batuan yang berada di permukaan sisi dinding.
Lokasi yang sesuai untuk penempatan dinding batu-batuan adalah diletakkan pada ‘area baik’, seperti pada area ‘Shen Chi (Hawa Hidup)’ atau ‘Tien Yi (Pengobatan dari Langit)’, agar supaya mendapatkan manfaat yang bagus bagi seluruh penghuni rumah atau bangunan. *
Komentar