Pemuda Hindu Antusias Ikuti Lomba Film Pendek
JAKARTA, NusaBali
Antusias pemuda Hindu sangat tinggi mengikuti lomba film pendek yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Bimas Hindu Kementerian Agama RI bekerjasama dengan Peradah Indonesia dan KMHDI dalam rangka menyambut Hari Sumpah Pemuda.
Menurut Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Peradah Indonesia I Gede Ariawan (Ige), ada 193 film yang masuk ke panitia. Peserta terjauh dari Pulau Kalimantan dan Sulawesi.
"Ini menunjukan kalangan muda Hindu sangat antusias mengikuti lomba film pendek," ujar Ige kepada NusaBali, Sabtu (24/10).
Penjurian dilakukan dua tahap. Tahap pertama dilakukan Peradah, KMHDI dan perwakilan Ditjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI.
Mereka bertugas menyeleksi 193 film pendek menjadi 25 film. Terakhir mereka melakukan penilaian untuk memperoleh 25 film pada Jumat (23/10). Nantinya ke 25 film tersebut akan dinilai oleh selegram Bali, Puja Astawa beserta tim Hai Puja agar menghasilkan pemenang lima besar.
Penjurian tahap dua berlangsung Senin (26/10) besok. Sementara pemenang akan diumumkan bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober di medsos.
Ketika melakukan penilaian, Ige mengakui ada kesulitan. Sebab, konten-konten yang ditampilkan bagus sehingga membutuhkan kejelian.
"Nah dari yang bagus-bagus ini, kami memilih mana yang terbaik. Lantaran ada kualitas video bagus, tapi suara kurang bagus. Begitu juga sebaliknya," papar Ige.
Kalau pun suara dan video bagus, kata Ige, malah tidak sesuai dengan tema atau konten. Bahkan durasi melewati dari yang dibatasi.
Sekjen DPN Peradah Indonesia AA Ayu Ari Widhyasari (Ari) menambahkan, durasi film pendek dibatasi maximal tiga menit.
"Temanya pun ditentukan tentang Pemuda Hindu Bersatu, Bangkit dan Berkarya," imbuh Ari. Karya dikirimkan paling lambat 20 Oktober ke panitia.
Ige melanjutkan, saat melakukan penilaian, dia melihat film banyak mengisahkan pemuda berkarya dalam situasi pandemi Covid-19.
"Semacam membangun karakter anak muda, menghargai sesama dan semangat menyambut Sumpah Pemuda. Dengan adanya lomba ini, banyak pemuda Hindu ingin berkarya walau dengan keterbatasan alat, waktu mepet dan proses editing yang sulit," jelas Ige. *k22
"Ini menunjukan kalangan muda Hindu sangat antusias mengikuti lomba film pendek," ujar Ige kepada NusaBali, Sabtu (24/10).
Penjurian dilakukan dua tahap. Tahap pertama dilakukan Peradah, KMHDI dan perwakilan Ditjen Bimas Hindu Kementerian Agama RI.
Mereka bertugas menyeleksi 193 film pendek menjadi 25 film. Terakhir mereka melakukan penilaian untuk memperoleh 25 film pada Jumat (23/10). Nantinya ke 25 film tersebut akan dinilai oleh selegram Bali, Puja Astawa beserta tim Hai Puja agar menghasilkan pemenang lima besar.
Penjurian tahap dua berlangsung Senin (26/10) besok. Sementara pemenang akan diumumkan bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober di medsos.
Ketika melakukan penilaian, Ige mengakui ada kesulitan. Sebab, konten-konten yang ditampilkan bagus sehingga membutuhkan kejelian.
"Nah dari yang bagus-bagus ini, kami memilih mana yang terbaik. Lantaran ada kualitas video bagus, tapi suara kurang bagus. Begitu juga sebaliknya," papar Ige.
Kalau pun suara dan video bagus, kata Ige, malah tidak sesuai dengan tema atau konten. Bahkan durasi melewati dari yang dibatasi.
Sekjen DPN Peradah Indonesia AA Ayu Ari Widhyasari (Ari) menambahkan, durasi film pendek dibatasi maximal tiga menit.
"Temanya pun ditentukan tentang Pemuda Hindu Bersatu, Bangkit dan Berkarya," imbuh Ari. Karya dikirimkan paling lambat 20 Oktober ke panitia.
Ige melanjutkan, saat melakukan penilaian, dia melihat film banyak mengisahkan pemuda berkarya dalam situasi pandemi Covid-19.
"Semacam membangun karakter anak muda, menghargai sesama dan semangat menyambut Sumpah Pemuda. Dengan adanya lomba ini, banyak pemuda Hindu ingin berkarya walau dengan keterbatasan alat, waktu mepet dan proses editing yang sulit," jelas Ige. *k22
Komentar