Disiplin Prokes = Kunci Selamat dari Corona
DENPASAR, NusaBali
Komisi IX DPR RI (yang antara lain membidangi kesehatan), gencar melakukan sosialiasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di Indonesia.
Salah satunya, sosialisi Gemas di Wantilan Banjar Pande, Kelurahan Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan, Minggu (25/10), yang dilaku-kan anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali, I Ketut Kariyasa Adnyana. Terungkap, disiplin protokol kesehatan jadi kunci selamat dari Covid-19, selama belum ada vaksin.
Kegiatan sosialisasi Gemas di Kelurahan Pedungan, Minggu kemarin, dihadiri pula Ketua Komisi IV DPRD Bali (yang antara loain membidangi masalah kesehatan, I Gusti Putu Budiarta, yang kebetulan juga menjabat Bendesa Adat Pedungan. Selain itu, Kadis Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya juga hadir bersama Dirut Poltekkes Denpasar, AA Ngurah Kusuma Jaya.
Ketua Komisi IV DPRD Bali, IGP Budiarta alias Gung De, yang bertindak selaku tuan rumah. mengatakan sosialiasi Germas ini cukup membantu masyarakat jadi paham akan ancaman penularan Covid-19. Gung De pun meminta sosialiasi Gemas ini lebih diintensifkan lagi. "Karena banyak masyarakat yang belum paham pencegahan Covid-19. Di samping itu, diperlukan pembinaan supaya budaya hidup sehat dan bersih menjadi kunci dalam menghadapi Covid-19," tandas Gung De.
Sedangkan Dirut Politekkes Denpasar, AA Kusuma Jaya, mengatakan protokol kesehatan cegah penularan Covid-19 juga harus dibarengi dengan mencegah penyakit penyerta. Makanya, harus ada asupan gizi makanan.
"Selain pola hidup sehat, juga perlu makanan bergizi untuk meningkatkan imunitas tubuh. Kami dan stakeholder siap sosialiasi Gemas bersama masyarakat. Sosialiasi pencegahan ini bisa diketoktularkan ke keluarga di rumah usai pulang dari sosialiasi ini," terang Kusuma Jaya.
Sebaliknya, Kadis Kesehatan Provinsi Bali, Ketut Suarjaya, beharap protokol kesehatan harus dijalankan dengan disiplin, sebagai upoaya cegah Covid-19. Protokol kesehatan dimaksud, mulai dari menggunakan masker, cuci tangan di air mengalir/penggunaan hand sanitizer, hingga jaga jarak fisik. "Maka, perlu sosialiasi Prokes secara intensif. Ini menjadi amat penting dan harus disiplin melaksanakan Prokes," tandas Suarjaya.
Menurut Suarjaya, Covid-19 atau vrus Corona mampu bertahan di benda dan pakaian saat seseorang beraktivitas di luar rumah. "Orang sering abai saat tiba di rumah. Makanya, kalau pulang dari aktivitas di luar rumah, harus ikuti Prokes. Mandi bersih, pakaian dicuci, baru gabung dengan keluarga. Ini penting. Kami Dinas Kesehatan berharap dukungan dan disiplin masyarakat untuk laksanakan Prokes dengan disiplin," ujar birokrat asal Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Buleleng ini.
Sementara itu, anggota Komisi IX DPR RI, Ketut Kariyasa Adnyana, mengatakan pada awal-awal pandemi, pencegahan Covid-19 sangat berat. Masalahnya, hampir semua negara di dunia tidak paham menghadapi wabah ini. Sekarang sudah ada teori dan kesiapan hadapi Covid-19.
"Salah satunya, dengan Prokes. Ini obat utama melawan Covid-19, sebelum adanya vaksin. Jadi, sangat penting kalau Prokes ditambahi dengan gerakan masyarakat hidup sehat," jelas politisi PDIP asal Desa/Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini. Dalam acara sosialisasi Gemas kemarin, Kariyasa juga menyerahkan paket makanan bergizi untuk masyarakat.
Sementara, dalam dialog di tengahg acar sosialisasi Germas kemarin, terungkap sebuah survei yang hasilnya 99,96 persen responden mengatakan mengetahui anjuran pemerintah tentang jaga jarak (physical distancing), 93,40 persen mengatakan menggunakan masker, 17,20 persen mengatakan pakai sarung tangan, 55,96 persen menggunakan baju lengan panjang, dan 1,20 persen menggunakan alat pelindung diri. Survei kepatuhan masyarakat ini dilakukan oleh Puslitbang Kementerian Kesehatan melalui media sosial Facebook, Twitter, Instagram, dan WhatsApp. Responden yang dilibatkan sebanyak 19.694 orang. *nat
Komentar