Epilepsi, Tukang Sapu Tewas Tenggelam
Jasad Ahmad Jamani ditemukan mengambang dalam posisi telungkup di kolam sedalam sekitar 30 cm.
AMLAPURA, NusaBali
Penyakit epilepsi diduga kumat, tukang sapu di Lapangan Bulutangkis PB Prima Amlapura, Ahmad Jamani, 29, dari Banjar Lebah Sari, Desa Bungaya Kangin, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, tewas telungkup di kolam sedalam sekitar 30 cm yang berada di areal parkir lapangan bulutangkis dan futsal. Padahal saat kejadian, Sabtu (22/10) sekitar pukul 18.30 Wita, banyak orang duduk-duduk di dekatnya, menonton futsal.
Mulanya Ahmad Jamani bersih-bersih di Lapangan Bulutangkis PB Prima, dan di sekitar areal parkir. Selanjutnya minta izin kepada Kamaludin, petugas bersih-bersih di Lapangan Futsal Prima, hendak membeli rokok. Untuk diketahui, lapangan bulutangkis dan futsal jadi satu areal.
Ternyata korban Ahmad Jamani bukannya membeli rokok, tetapi kembali mengambil sapu dan serok dan menuju kolam yang berada di sudut utara parkir atau belakang lapangan futsal.
Karena lama tak kembali, Kamaludin kemudian mencari tahu keberadaan korban Ahmad Jamani, yang sebelumnya pamit membeli rokok, tetapi sepeda motor Yamaha Xeon DK 7950AY miliknya masih terparkir. Maka Kamaludin mulai curiga, menyuruh penjaga lapangan I Komang Gede mencari keberadaan korban. Kamaludin saat itu hendak shalat Maghrib ke masjid di Lingkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem. Maka I Komang Gede mencari korban Ahmad Jamani ke lapangan bulutangkis dan lapangan futsal, tetapi tidak ditemukan. Akhirnya I Komang Gede kaget melihat korban Ahmad Jamani mengambang dalam posisi telungkup di kolam.
I Komang Gede langsung mengevakuasi korban Ahmad Jamani dibantu warga setempat, selanjutnya menghubungi Kamaludin, agar segera ke lapangan. Kalamudin lah yang mengantar ke RSUD Karangasem. Menyusul datang petugas dari Polsek Karangasem dipimpin Kapolsek Kompol Anwar Sasmito, melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) selanjutnya memasang garis polisi.
Petugas polisi menawarkan agar jasadnya diotopsi, untuk memperjelas penyebab kematian korban. Tetapi ayah korban, Abdul Rahman, menolak jasad anaknya diotopsi. “Saya relakan anak saya meninggal, usia anak saya sampai di sini. Anak saya memang menderita sakit epilepsi sejak kecil,” jelas Abdul Rahman.
Jasad korban Ahmad Jamani dikubur Minggu (23/10) sekitar pukul 12.00 Wita di Kuburan Banjar Kecicang Islam, Desa Bungaya Kangin. Walau korban meninggal karena penyakit epilepsinya kumat, petugas Polsek Karangasem tetap memeriksa Kamaludin dan I Komang Gede sebagai saksi hingga pukul 01.30 Wita. “Saya memberikan keterangan sebatas yang saya tahu. Saat kejadian saya tidak tahu, masih di rumah,” kata Kamaludin. Hanya saja, kata Kamaludin, sempat mengantar korban Ahmad Jamani ke RSUD Karangasem. k16
Penyakit epilepsi diduga kumat, tukang sapu di Lapangan Bulutangkis PB Prima Amlapura, Ahmad Jamani, 29, dari Banjar Lebah Sari, Desa Bungaya Kangin, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, tewas telungkup di kolam sedalam sekitar 30 cm yang berada di areal parkir lapangan bulutangkis dan futsal. Padahal saat kejadian, Sabtu (22/10) sekitar pukul 18.30 Wita, banyak orang duduk-duduk di dekatnya, menonton futsal.
Mulanya Ahmad Jamani bersih-bersih di Lapangan Bulutangkis PB Prima, dan di sekitar areal parkir. Selanjutnya minta izin kepada Kamaludin, petugas bersih-bersih di Lapangan Futsal Prima, hendak membeli rokok. Untuk diketahui, lapangan bulutangkis dan futsal jadi satu areal.
Ternyata korban Ahmad Jamani bukannya membeli rokok, tetapi kembali mengambil sapu dan serok dan menuju kolam yang berada di sudut utara parkir atau belakang lapangan futsal.
Karena lama tak kembali, Kamaludin kemudian mencari tahu keberadaan korban Ahmad Jamani, yang sebelumnya pamit membeli rokok, tetapi sepeda motor Yamaha Xeon DK 7950AY miliknya masih terparkir. Maka Kamaludin mulai curiga, menyuruh penjaga lapangan I Komang Gede mencari keberadaan korban. Kamaludin saat itu hendak shalat Maghrib ke masjid di Lingkungan Karangsokong, Kelurahan Subagan, Kecamatan Karangasem. Maka I Komang Gede mencari korban Ahmad Jamani ke lapangan bulutangkis dan lapangan futsal, tetapi tidak ditemukan. Akhirnya I Komang Gede kaget melihat korban Ahmad Jamani mengambang dalam posisi telungkup di kolam.
I Komang Gede langsung mengevakuasi korban Ahmad Jamani dibantu warga setempat, selanjutnya menghubungi Kamaludin, agar segera ke lapangan. Kalamudin lah yang mengantar ke RSUD Karangasem. Menyusul datang petugas dari Polsek Karangasem dipimpin Kapolsek Kompol Anwar Sasmito, melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara) selanjutnya memasang garis polisi.
Petugas polisi menawarkan agar jasadnya diotopsi, untuk memperjelas penyebab kematian korban. Tetapi ayah korban, Abdul Rahman, menolak jasad anaknya diotopsi. “Saya relakan anak saya meninggal, usia anak saya sampai di sini. Anak saya memang menderita sakit epilepsi sejak kecil,” jelas Abdul Rahman.
Jasad korban Ahmad Jamani dikubur Minggu (23/10) sekitar pukul 12.00 Wita di Kuburan Banjar Kecicang Islam, Desa Bungaya Kangin. Walau korban meninggal karena penyakit epilepsinya kumat, petugas Polsek Karangasem tetap memeriksa Kamaludin dan I Komang Gede sebagai saksi hingga pukul 01.30 Wita. “Saya memberikan keterangan sebatas yang saya tahu. Saat kejadian saya tidak tahu, masih di rumah,” kata Kamaludin. Hanya saja, kata Kamaludin, sempat mengantar korban Ahmad Jamani ke RSUD Karangasem. k16
Komentar