Disdik Tunda Pembelajaran Tatap Muka di Nusa Penida
SEMARAPURA, NusaBali
Pemkab Klungkung melalui Dinas Pendidikan (Disdik) setempat sempat gencar menyiapkan pembelajaran tatap muka bagi siswa di Kecamatan Nusa Penida.
Namun kegencaran itu kembali direm karena belakangan ini kasus positif Covid-19 dari transmisi lokal terus meningkat. Setidaknya, hingga saat ini jumlah kasus positif di Nusa Penida mencapai 50 orang, dalam perawatan 17 orang, dan sembuh 33 orang.
Padahal, 68 sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK di Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, sebelumnya lolos simulasi internal sebagai syarat untuk mengikuti pembelajaran tatap muka. Simulasi internal yang sudah dilakukan sejak Agustus 2020 berupa simulasi pembelajaran dengan standar protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Di samping, mengatur jarak anak saat pembelajaran, memakai masker, tempat cuci tangan, dan lainnya.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Klungkung Dewa Gde Darmawan mengatakan, pembelajaran tatap muka di Nusa Penida belum bisa dilaksanakan alias ditunda. Karena terjadi peningkatan kasus Covid-19, terutama di Pulau Nusa Penida (Nusa Gede). Untuk dua pulau lainnya yakni Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan kasus Covid-19 masih terkendali. "Hal ini masih kami pelajari, mengingat wilayah kepulauan dan ada pulau yang tidak terpapar Covid-19, untuk menentukan langkah selanjutnya dalam proses pembelajaran," katanya.
Sehingga untuk saat ini pembelajaran di Nusa Penida masih menggunakan sistem dalam jaringan (daring). Diakui, kendala yang dihadapi yakni sejumlah lokasi signal masih lelet. Hal itu sudah bisa diatasi dengan memanfaatkan wifi yang terpasang di kantor desa setempat. "Yang penting pembelajaran bisa tetap berjalan," ujar Dewa Darmawan. Dia menyebut dari 68 sekolah di Nusa Penida yakni 53 SD, 10 SMP, 4 SMA dan 1 SMK.
Kepala Dinas Kesehatan Klungkung dr Ni Made Adi Swapatni mengakui terjadi peningkatan kasus transmisi lokal di Nusa Penida. Untuk itu, dia berharap agar masyarakat bisa menjadi garda terdepan agar disiplin dalam penerapan protokol kesehatan (prokes). "Jangan abaikan prokes, masyarakat agar menjaga dirinya sendiri agar terhindar dari Covid-19," katanya. *wan
Padahal, 68 sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK di Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, sebelumnya lolos simulasi internal sebagai syarat untuk mengikuti pembelajaran tatap muka. Simulasi internal yang sudah dilakukan sejak Agustus 2020 berupa simulasi pembelajaran dengan standar protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Di samping, mengatur jarak anak saat pembelajaran, memakai masker, tempat cuci tangan, dan lainnya.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Klungkung Dewa Gde Darmawan mengatakan, pembelajaran tatap muka di Nusa Penida belum bisa dilaksanakan alias ditunda. Karena terjadi peningkatan kasus Covid-19, terutama di Pulau Nusa Penida (Nusa Gede). Untuk dua pulau lainnya yakni Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan kasus Covid-19 masih terkendali. "Hal ini masih kami pelajari, mengingat wilayah kepulauan dan ada pulau yang tidak terpapar Covid-19, untuk menentukan langkah selanjutnya dalam proses pembelajaran," katanya.
Sehingga untuk saat ini pembelajaran di Nusa Penida masih menggunakan sistem dalam jaringan (daring). Diakui, kendala yang dihadapi yakni sejumlah lokasi signal masih lelet. Hal itu sudah bisa diatasi dengan memanfaatkan wifi yang terpasang di kantor desa setempat. "Yang penting pembelajaran bisa tetap berjalan," ujar Dewa Darmawan. Dia menyebut dari 68 sekolah di Nusa Penida yakni 53 SD, 10 SMP, 4 SMA dan 1 SMK.
Kepala Dinas Kesehatan Klungkung dr Ni Made Adi Swapatni mengakui terjadi peningkatan kasus transmisi lokal di Nusa Penida. Untuk itu, dia berharap agar masyarakat bisa menjadi garda terdepan agar disiplin dalam penerapan protokol kesehatan (prokes). "Jangan abaikan prokes, masyarakat agar menjaga dirinya sendiri agar terhindar dari Covid-19," katanya. *wan
1
Komentar