Pesanan Nihil, Aktivitas Tenun ATBM Menurun
AMLAPURA, NusaBali
Pengaruh pandemi Covid-19 menyebabkan pesanan tenun ATBM (alat tenun bukan mesin) menurun drastis. Jumlah perajin tenun dan pembeli lokal juga menurun.
Pemilik Tenun Ikat Bali Arta Nadi, I Wayan Suartana, mengakui sebelum pandemic mengoperasikan 40 mesin ATBM. Pandemi Covid-19 hanya mengoperasikan 10 mesin. Sebanyak 10 mesin ATBM hanya berproduksi untuk stok barang.
Suartana mengatakan, rata-rata aktivitas tenun ATBM di Kecamatan Sidemen nihil pesanan. Sebagai pusat kerajinan tenun, di Kecamatan Sidemen ada 1.580 unit usaha tenun ATBM. Sementara di Kabupaten Karangasem tercatat ada 1.589 unit usaha tenun ATBM. Total investasi di Kecamatan Sidemen Rp 1,4 miliar dengan mempekerjakan 1.625 tenaga kerja.
Aktivitas tenun ATBM di Kecamatan Sidemen tersebar di beberapa desa, di antaranya Desa Sidemen sebanyak 975 unit usaha, Desa Sinduwati 85 unit usaha, Desa Telaga Tawang 50 unit usaha, Desa Talibeng 40 unit usaha, Desa Tangkup 75 unit usaha, Desa Sangkan Gunung 125 unit usaha, Desa Wisma Kerta 30 unit usaha, dan lainnya.
Kadis Perindustrian dan Perdagangan Karangasem, I Wayan Sutrisna, membenarkan pesanan produksi tenun ikat menurun drastis. Industri tekstil tenun di Karangasem dibagi dua, kelompok formal hanya 21 unit usaha dengan mempekerjakan 384 orang dan non formal sebanyak 1.589 unit usaha. Disperindag Karangasem berupaya mengajak pelaku industri tekstil ikut di setiap pameran untuk promosi dan menjajakan hasil produksinya. *k16
Suartana mengatakan, rata-rata aktivitas tenun ATBM di Kecamatan Sidemen nihil pesanan. Sebagai pusat kerajinan tenun, di Kecamatan Sidemen ada 1.580 unit usaha tenun ATBM. Sementara di Kabupaten Karangasem tercatat ada 1.589 unit usaha tenun ATBM. Total investasi di Kecamatan Sidemen Rp 1,4 miliar dengan mempekerjakan 1.625 tenaga kerja.
Aktivitas tenun ATBM di Kecamatan Sidemen tersebar di beberapa desa, di antaranya Desa Sidemen sebanyak 975 unit usaha, Desa Sinduwati 85 unit usaha, Desa Telaga Tawang 50 unit usaha, Desa Talibeng 40 unit usaha, Desa Tangkup 75 unit usaha, Desa Sangkan Gunung 125 unit usaha, Desa Wisma Kerta 30 unit usaha, dan lainnya.
Kadis Perindustrian dan Perdagangan Karangasem, I Wayan Sutrisna, membenarkan pesanan produksi tenun ikat menurun drastis. Industri tekstil tenun di Karangasem dibagi dua, kelompok formal hanya 21 unit usaha dengan mempekerjakan 384 orang dan non formal sebanyak 1.589 unit usaha. Disperindag Karangasem berupaya mengajak pelaku industri tekstil ikut di setiap pameran untuk promosi dan menjajakan hasil produksinya. *k16
1
Komentar