Kunjungan Wisatawan di Tabanan Meningkat
TABANAN, NusaBali
Kunjungan wisatawan hari pertama libur panjang di sejumlah Daya Tarik Wisatawan (DTW) di Tabanan mulai naik.
Di DTW Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, pada hari pertama libur panjang, Rabu (28/10), mencapai 1.248 orang. Sebelumnya, rata-rata kunjungan di objek ini hanya 300 per hari karena pendemi Covid-19.
Kondisi serupa juga terjadi di DTW Ulun Danu Beratan, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan. Biasanya kunjungan per hari hanya 100 - 150 orang per hari. Pada Rabu kemarin, meningkat pada awal libur panjang mencapai 300 orang par hari.
Manager Operasional DTW Tanah Lot I Ketut Toya Adnyana mengakui pada awal libur panjang, kunjungan di DTW Tanah Lot meningkat. Biasanya kunjungan pada hari biasa hanya 300 per hari, sejak Rabu (28/10), sudah mencapai angka ribuan. “Memang ada kenaikan kunjungan, mungkin efek libur panjang ini,” ujarnya, Kamis (29/10).
Dia memprediksi kunjungan meningkat mencapai ribuan ini hanya berlangsung selama libur panjang. Terkait itu, tidak ada persiapan khusus yang dilakukan manajemen.
Namun manajemen berusaha memberikan pelayanan yang terbaik serta mengutamakan protokol kesehatan Covid-19 agar orang yang berkunjung ke Tanah Lot dalam kondisi sehat. “Tidak ada persiapan khusus. Kami berjalan seperti biasa,” imbuhnya.
Data kunjungan di DTW Tanah Lot awal libur panjang, Minggu (25/10) mencapai 1.098, Senin (26/10) mencapai 521 orang, Selasa (27/10) menapai 732 orang, dan Rabu (28/10) meningkat tajam hingga 1.248 orang.
Toya Adnyana menambahkan, wisatawan yang berkunjung ke Tanah Lot sebagian besar wisatawan lokal dan nusantara. Sementara untuk wisatawan asing baru 10 orang per hari yang berkunjung. Karena mereka memang sudah tinggal di Bali. “Mudah-mudahan kondisi ini cepat berlalu, sehingga wisatawan mulai berani berwisata,” tegasnya.
Pantauan di lapangan, kenaikan kunjungan pada hari libur panjang menjadikan sejumlah pedagang snack, minuman, rujak di wantilan objek, mulai berjualan. Meskipun jumlah pedagang tak sebanyak sebelum pandemi Covid-19. Misalnya, pedagang rujak di Tanah Lot, biasanya sampai 5 orang. Kini hanya seorang.
Sementara itu, di DTW Ulun Danu Beratan, kunjungan wisatawan pada awal mulai libur panjang juga ada peningkatan. Dari yang sehari hanya 100 -150 kunjungan, kini naik menjadi 300 orang par hari. “Naiknya kunjungan mulai kemarin (Rabu),” jelas Manajer Operasional DTW Ulun Danu Beratan I Wayan Mustika.
Kata Mustika, pelbagai upaya juga sudah dilakukan untuk menarik wisatawan ke Ulun Danu Beratan. Kini telah disediakan coffe shop lengkap dengan kuliner Jaja Bali.
Coffe shop akan dibuka mulai 31 Oktober 2020, bertepatan rahina Purnama. “Kami harapkan dengan adanya menu baru ini, pengunjung semakin tertarik untuk berwisata dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19,” tandas Mustika. *des
Kondisi serupa juga terjadi di DTW Ulun Danu Beratan, Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan. Biasanya kunjungan per hari hanya 100 - 150 orang per hari. Pada Rabu kemarin, meningkat pada awal libur panjang mencapai 300 orang par hari.
Manager Operasional DTW Tanah Lot I Ketut Toya Adnyana mengakui pada awal libur panjang, kunjungan di DTW Tanah Lot meningkat. Biasanya kunjungan pada hari biasa hanya 300 per hari, sejak Rabu (28/10), sudah mencapai angka ribuan. “Memang ada kenaikan kunjungan, mungkin efek libur panjang ini,” ujarnya, Kamis (29/10).
Dia memprediksi kunjungan meningkat mencapai ribuan ini hanya berlangsung selama libur panjang. Terkait itu, tidak ada persiapan khusus yang dilakukan manajemen.
Namun manajemen berusaha memberikan pelayanan yang terbaik serta mengutamakan protokol kesehatan Covid-19 agar orang yang berkunjung ke Tanah Lot dalam kondisi sehat. “Tidak ada persiapan khusus. Kami berjalan seperti biasa,” imbuhnya.
Data kunjungan di DTW Tanah Lot awal libur panjang, Minggu (25/10) mencapai 1.098, Senin (26/10) mencapai 521 orang, Selasa (27/10) menapai 732 orang, dan Rabu (28/10) meningkat tajam hingga 1.248 orang.
Toya Adnyana menambahkan, wisatawan yang berkunjung ke Tanah Lot sebagian besar wisatawan lokal dan nusantara. Sementara untuk wisatawan asing baru 10 orang per hari yang berkunjung. Karena mereka memang sudah tinggal di Bali. “Mudah-mudahan kondisi ini cepat berlalu, sehingga wisatawan mulai berani berwisata,” tegasnya.
Pantauan di lapangan, kenaikan kunjungan pada hari libur panjang menjadikan sejumlah pedagang snack, minuman, rujak di wantilan objek, mulai berjualan. Meskipun jumlah pedagang tak sebanyak sebelum pandemi Covid-19. Misalnya, pedagang rujak di Tanah Lot, biasanya sampai 5 orang. Kini hanya seorang.
Sementara itu, di DTW Ulun Danu Beratan, kunjungan wisatawan pada awal mulai libur panjang juga ada peningkatan. Dari yang sehari hanya 100 -150 kunjungan, kini naik menjadi 300 orang par hari. “Naiknya kunjungan mulai kemarin (Rabu),” jelas Manajer Operasional DTW Ulun Danu Beratan I Wayan Mustika.
Kata Mustika, pelbagai upaya juga sudah dilakukan untuk menarik wisatawan ke Ulun Danu Beratan. Kini telah disediakan coffe shop lengkap dengan kuliner Jaja Bali.
Coffe shop akan dibuka mulai 31 Oktober 2020, bertepatan rahina Purnama. “Kami harapkan dengan adanya menu baru ini, pengunjung semakin tertarik untuk berwisata dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19,” tandas Mustika. *des
1
Komentar