Ananda Ugracena Sabet Medali Perak, Dewa Aditya Raih Perunggu
Dua Siswa SMAN 1 Denpasar Berjaya di Ajang Kompetisi Sains Nasional Bidang Matematika
Dua bulan sebelum sabet medali perak Kompetisi Sains Nasional Bidang Matematika Tahun 2020, Ananda Ugracena Dharmayoga juga sukses menjuarai Olimpiade Matematika Insight, akhir Agustus 2020 lalu
DENPASAR, NusaBali
Dua siswa SMAN 1 Denpasar berhasil menorehkan prestasi tingkat nasional dalam Kompetisi Sains Nasional Bidang Matematika Tahun 2020, yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. Mereka masing-masing Ananda Ugracena Dharmayoga, 16, dan I Dewa Nyoman Aditya Maha Diputra, 17, yang masing-masing sukses mempersembahkan medali perak dan medali pe-runggu.
Ananda Ugracena Dharmayoga saat ini tercatat sebagai siswa Kelas XI MIPA 2 SMAN 1 Denpasar. Siswa kelahiran 26 April 2004 asal Jalan Noja Saraswati, Denpasar Timur ini memang dikenal sebagai jago Matematika. Dua bulan sebelumnya, akhir Agustus 2020 lalu, Ananda Ugracena juga tampil sebagai juara Olimpiade Matematika Insight, sebuah kompetisi matematika tingkat internasional yang digelar secara virtual, dengan menyisihkan hampir 1.000 peserta.
Sedangkan Dewa Nyoman Aditya Maha Diputra saat ini tercatat sebagai siswa Kelas XII MIPA 5 SMAN 1 Denpasar. Siswa kelahiran 19 April 2003 asal Banjar Sekar, Desa/Kecamatan Banjar, Buleleng ini sebelumnya juga sempat meraih sederet prestasi membanggakan di tahun 2019. Di antaranya, juara 1 Olimpiade Matematika Vektor Tingkat Nasional 2019 dan juara 2 Olimpiade Matematika KMS Unud 2019.
Kompetisi Sains Nasional Bidang Matematika Tahun 2020 yang mengantarkan Ananda Ugracena dan Dewa Aditya Maha sabet medali perak dan perunggu kali ini digelar Kemnendikbud secara virtual, 12-16 Oktober 2020 lalu, karena situasi pandemi Covid-19. Kedua siswa SMAN 1 Denpasar ini berhak mewakili Bali, setelah masing-masing tampil sebagai juara 1 dan juara 2 Kompetisi Sains Bidang Matematika Tingkat Provinsi Bali.
“Setelah seleksi di tingkat provinsi, kemudian diranking secara nasional (passing grade). Dari passing grade, ada 100 orang terbaik dari berbagai provinsi se-Indonesia yang lolos ikut kompetisi tingkat nasional. Kalau misalnya ada provinsi yang tidak masuk passing grade nasional, ada perwakilan provinsi satu orang,” ungkap Dewa Aditya Maha saat ditemui NusaBali di SMAN 1 Denpasar, Senin (26/10) lalu.
Menurut Dewa Aditya, sangat terasa perbedaan antara berkompetisi matematika secara online dan offline (langsung). Karena situasi pandemi, Kompetisi Sains Nasional Bidang Matematika 2020 ini digelar secara virtual. Ini memaksa Dewa Aditya dan Ananda Ugracena harus mempersiapkan beberapa peralatan penunjang, seperti gadget dan laptop, serta jaringan internet yang mumpuni.
“Karena daring, kami harus siapkan gadget, harus masuk aplikasi zoom. Kemudian, kita jawab soalnya di web. Kalau dulu tes diawasi di ruangan, tapi sekarang diawasi lewat aplikasi zoom. Sedikit saja gerakan menoleh, kami diawasi. Jadi, kami harus memakai dua gadget. Karena satunya lagi dipakai untuk memantau kondisi saat mengikuti kompetisi,” beber anak kedua dari tiga bersaudara pasangan I Dewa Made Surya Dharma Sadputra dan Ni Putu Eka Jayanti ini.
Sementara itu, Ananda Ugracena mengatakan secara substansi materi, sebenarnya mereka tidak ada masalah. Baik Ananda Ugracena maupun Dewa Aditya sudah siap, karena selama ini telah mengikuti pembinaan-pembinaan matematika. Menurut Ananda, dalam Kompetisi Sains Nasional Bidang Matematika kali ini, kesulitannya terletak pada sistem pengerjaan soal. Mereka harus cepat menjawab dan selalu standby HP untuk men-scan jawaban.
“Kalau terlambat menjawab sedikit saja, kita tidak bisa mengirim jawaban. Kadang-kadang, jaringan internet juga menjadi kendala. Nah, kalau misalkan ada kendala jaringan internet, diberi waktu 5 menit untuk memperbaiki. Jika lewat dari 5 menit, bisa didiskualifikasi. Untungnya, kami tidak mengalami kendala ini,” terang Ananda.
Terkait materi kompetisi, baik Ananda maupun Dewa Aditya mengaku mempersiapkan diri selama 2 bulan. Mereka mengakui bahwa saingan berat berasal dari Jawa Tengah, DKI Jakarta, dan Jawa Timur. Mereka bertemu lafi dengan rival yang sama dari beberapa kali kompetisi tingkat nasional sebelumnya. “Kami ketemu orang-orang itu lagi. Persiapannya sih lebih banyak ke pembinaan,” papar jebolan SMP Negeri 10 Denpasar ini.
Bagi Ananda Ugracena sendiri, ini untuk kali kedua secara beruntun mengukir pretasi nasional di bidang matematika dalam kurun 2 bulan terakhir. Sebelumnya, Ananda juga sukses jadi juara 1 Olimpiade Matematika Insight, akhir Agustus 2020 lalu. Awalnya, Ananda sukses mengatasi 936 peserta se-Indonesia di babak penyisihan.
Memasuki babak semifinal, Ananda bertarung kembali dengan 9 orang lainnya, yang masing-masing berasal dari Serang (Banten), Surabaya (Jawa Timur), Pontianak (Kalimantan Barat), Semarang (Jawa Tengah), Malang (Jawa Timur), Bandar Lampung (Lampung), dan Jayapura (Papua). Dalam laga semifinal ini, Ananda kembali mendapatkan ranking 1.
Saat babak final, 23 Agustus 2020, hanya tersisa tiga orang yakni Ananda, serta wakil dari Surabaya (Jawa Timur, Dan Malang (Jawa Timur). Sistem yang dipakai pola cerdas cermat melalui aplikasi zoom. Hasilnya, Ananda dinobatkan sebagai juara 1. Sedangkan peringkat runner-up (juara II) Olimpiade Matematika Insight 2020 ini direbut siswa dari SMAN 5 Surabaya. Sementara peringkat III disabet siswa dari SMK Telkom Malang.
Jauh sebelumnya, alumnus SMP Adhi Mekar Indonesaia (AMI) Denpasar ini juga sudah mengukir sederet prestasi internasional. Di antaranya, sabet medali perak kompetisi International Mathematics Wi-zard Challenge tahun 2016 di Thailand.
Kemudian, Ananda sukses sabet medali emas dalam ajang Asian Science and Mathematics Olympiad 2017. Setahun berikutnya, Ananda tampil sebagai juara 1 OSN Tingkat Kota Denpasar 2018. Terakhir, Ananda sabet medali emas The 2019 World Mathematics Invitational Preliminary 2019-WMI Comitte. Tahun 2020 saja, Ananda mengikuti 14 perlombaan Matematika.
Sementara itu, Kepala Sekolah (Kasek) SMAN 1 Denpasar, M Rida, mengatakan selama pandemi Covid-19, para siswanya cukup aktif mengikuti berbagai lomba, baik akademik maupun non akademik. Termasuk Kompetisi Sains Nasional Bidang Matematika yang diselenggarakan Kemendikbud, hingga mengantarkan Ananda Ugracena sabet medali perak dan Dewa Aditrya Maha raih perunggu.
“Karena kebanyakan lombanya bersifat virtual, kami dari sekolah tetap memfasilitasi dan mengizinkan siswa untuk ikut lomba tersebut. Fasilitas meliputi sarana, prasarana, dan pelatihan-pelatihan melalui guru pembimbing yang mumpuni,” tandasnya. *ind
Dua siswa SMAN 1 Denpasar berhasil menorehkan prestasi tingkat nasional dalam Kompetisi Sains Nasional Bidang Matematika Tahun 2020, yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. Mereka masing-masing Ananda Ugracena Dharmayoga, 16, dan I Dewa Nyoman Aditya Maha Diputra, 17, yang masing-masing sukses mempersembahkan medali perak dan medali pe-runggu.
Ananda Ugracena Dharmayoga saat ini tercatat sebagai siswa Kelas XI MIPA 2 SMAN 1 Denpasar. Siswa kelahiran 26 April 2004 asal Jalan Noja Saraswati, Denpasar Timur ini memang dikenal sebagai jago Matematika. Dua bulan sebelumnya, akhir Agustus 2020 lalu, Ananda Ugracena juga tampil sebagai juara Olimpiade Matematika Insight, sebuah kompetisi matematika tingkat internasional yang digelar secara virtual, dengan menyisihkan hampir 1.000 peserta.
Sedangkan Dewa Nyoman Aditya Maha Diputra saat ini tercatat sebagai siswa Kelas XII MIPA 5 SMAN 1 Denpasar. Siswa kelahiran 19 April 2003 asal Banjar Sekar, Desa/Kecamatan Banjar, Buleleng ini sebelumnya juga sempat meraih sederet prestasi membanggakan di tahun 2019. Di antaranya, juara 1 Olimpiade Matematika Vektor Tingkat Nasional 2019 dan juara 2 Olimpiade Matematika KMS Unud 2019.
Kompetisi Sains Nasional Bidang Matematika Tahun 2020 yang mengantarkan Ananda Ugracena dan Dewa Aditya Maha sabet medali perak dan perunggu kali ini digelar Kemnendikbud secara virtual, 12-16 Oktober 2020 lalu, karena situasi pandemi Covid-19. Kedua siswa SMAN 1 Denpasar ini berhak mewakili Bali, setelah masing-masing tampil sebagai juara 1 dan juara 2 Kompetisi Sains Bidang Matematika Tingkat Provinsi Bali.
“Setelah seleksi di tingkat provinsi, kemudian diranking secara nasional (passing grade). Dari passing grade, ada 100 orang terbaik dari berbagai provinsi se-Indonesia yang lolos ikut kompetisi tingkat nasional. Kalau misalnya ada provinsi yang tidak masuk passing grade nasional, ada perwakilan provinsi satu orang,” ungkap Dewa Aditya Maha saat ditemui NusaBali di SMAN 1 Denpasar, Senin (26/10) lalu.
Menurut Dewa Aditya, sangat terasa perbedaan antara berkompetisi matematika secara online dan offline (langsung). Karena situasi pandemi, Kompetisi Sains Nasional Bidang Matematika 2020 ini digelar secara virtual. Ini memaksa Dewa Aditya dan Ananda Ugracena harus mempersiapkan beberapa peralatan penunjang, seperti gadget dan laptop, serta jaringan internet yang mumpuni.
“Karena daring, kami harus siapkan gadget, harus masuk aplikasi zoom. Kemudian, kita jawab soalnya di web. Kalau dulu tes diawasi di ruangan, tapi sekarang diawasi lewat aplikasi zoom. Sedikit saja gerakan menoleh, kami diawasi. Jadi, kami harus memakai dua gadget. Karena satunya lagi dipakai untuk memantau kondisi saat mengikuti kompetisi,” beber anak kedua dari tiga bersaudara pasangan I Dewa Made Surya Dharma Sadputra dan Ni Putu Eka Jayanti ini.
Sementara itu, Ananda Ugracena mengatakan secara substansi materi, sebenarnya mereka tidak ada masalah. Baik Ananda Ugracena maupun Dewa Aditya sudah siap, karena selama ini telah mengikuti pembinaan-pembinaan matematika. Menurut Ananda, dalam Kompetisi Sains Nasional Bidang Matematika kali ini, kesulitannya terletak pada sistem pengerjaan soal. Mereka harus cepat menjawab dan selalu standby HP untuk men-scan jawaban.
“Kalau terlambat menjawab sedikit saja, kita tidak bisa mengirim jawaban. Kadang-kadang, jaringan internet juga menjadi kendala. Nah, kalau misalkan ada kendala jaringan internet, diberi waktu 5 menit untuk memperbaiki. Jika lewat dari 5 menit, bisa didiskualifikasi. Untungnya, kami tidak mengalami kendala ini,” terang Ananda.
Terkait materi kompetisi, baik Ananda maupun Dewa Aditya mengaku mempersiapkan diri selama 2 bulan. Mereka mengakui bahwa saingan berat berasal dari Jawa Tengah, DKI Jakarta, dan Jawa Timur. Mereka bertemu lafi dengan rival yang sama dari beberapa kali kompetisi tingkat nasional sebelumnya. “Kami ketemu orang-orang itu lagi. Persiapannya sih lebih banyak ke pembinaan,” papar jebolan SMP Negeri 10 Denpasar ini.
Bagi Ananda Ugracena sendiri, ini untuk kali kedua secara beruntun mengukir pretasi nasional di bidang matematika dalam kurun 2 bulan terakhir. Sebelumnya, Ananda juga sukses jadi juara 1 Olimpiade Matematika Insight, akhir Agustus 2020 lalu. Awalnya, Ananda sukses mengatasi 936 peserta se-Indonesia di babak penyisihan.
Memasuki babak semifinal, Ananda bertarung kembali dengan 9 orang lainnya, yang masing-masing berasal dari Serang (Banten), Surabaya (Jawa Timur), Pontianak (Kalimantan Barat), Semarang (Jawa Tengah), Malang (Jawa Timur), Bandar Lampung (Lampung), dan Jayapura (Papua). Dalam laga semifinal ini, Ananda kembali mendapatkan ranking 1.
Saat babak final, 23 Agustus 2020, hanya tersisa tiga orang yakni Ananda, serta wakil dari Surabaya (Jawa Timur, Dan Malang (Jawa Timur). Sistem yang dipakai pola cerdas cermat melalui aplikasi zoom. Hasilnya, Ananda dinobatkan sebagai juara 1. Sedangkan peringkat runner-up (juara II) Olimpiade Matematika Insight 2020 ini direbut siswa dari SMAN 5 Surabaya. Sementara peringkat III disabet siswa dari SMK Telkom Malang.
Jauh sebelumnya, alumnus SMP Adhi Mekar Indonesaia (AMI) Denpasar ini juga sudah mengukir sederet prestasi internasional. Di antaranya, sabet medali perak kompetisi International Mathematics Wi-zard Challenge tahun 2016 di Thailand.
Kemudian, Ananda sukses sabet medali emas dalam ajang Asian Science and Mathematics Olympiad 2017. Setahun berikutnya, Ananda tampil sebagai juara 1 OSN Tingkat Kota Denpasar 2018. Terakhir, Ananda sabet medali emas The 2019 World Mathematics Invitational Preliminary 2019-WMI Comitte. Tahun 2020 saja, Ananda mengikuti 14 perlombaan Matematika.
Sementara itu, Kepala Sekolah (Kasek) SMAN 1 Denpasar, M Rida, mengatakan selama pandemi Covid-19, para siswanya cukup aktif mengikuti berbagai lomba, baik akademik maupun non akademik. Termasuk Kompetisi Sains Nasional Bidang Matematika yang diselenggarakan Kemendikbud, hingga mengantarkan Ananda Ugracena sabet medali perak dan Dewa Aditrya Maha raih perunggu.
“Karena kebanyakan lombanya bersifat virtual, kami dari sekolah tetap memfasilitasi dan mengizinkan siswa untuk ikut lomba tersebut. Fasilitas meliputi sarana, prasarana, dan pelatihan-pelatihan melalui guru pembimbing yang mumpuni,” tandasnya. *ind
Komentar