Mendagri Ajak Mahasiswa Cegah Penyebaran Covid-19
JAKARTA, NusaBali
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengajak mahasiswa untuk terlibat langsung dalam program pencegahan penyebaran Covid-19 di tengah masyarakat.
“Terutama yang nanti turun ke desa-desa (kuliah kerja nyata) bisa membantu masyarakat, paling tidak sosialisasi bagaimana pencegahan Covid-19,” kata Mendagri Tito di Jakarta, Rabu (28/10).
Ajakan dari mahasiswa, menurut dia, relatif didengar oleh publik atau masyarakat, sehingga upaya pencegahan penyebaran Covid-19 menjadi lebih efisien.
“Pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, kenapa itu perlu karena suara adik-adik sebagai kelompok terpelajar relatif didengar oleh publik, oleh masyarakat,” katanya.
Mendagri juga mengajak mahasiswa pada saat kuliah kerja nyata untuk turun langsung ke bawah, melihat langsung apa yang terjadi saat ini dalam konteks multidimensi.
“Ini akan sangat bermanfaat karena mungkin pandemi seperti ini yang belum pernah kita alami sebelumnya mungkin 100 tahun ke depan, belum tentu terjadi mungkin dan mudah-mudahan tidak terjadi. Ini adalah pengalaman langka adik-adik turun langsung,” ujar Mendagri.
Dengan turun langsung, mahasiswa dapat melihat apa yang dihadapi oleh para pengambil kebijakan dan masyarakat saat ini.
“Dengan teori-teori yang sudah dipelajari selama kuliah, maka adik-adik melihat langsung dan berusaha untuk mempelajari apa yang terjadi dalam dimensi kesehatan, ekonomi, sosial, politik, keamanan, dan lain-lain,” kata Mendagri Tito.
Mendagri Tito juga mengharapkan mahasiswa bisa memberikan solusi atau saran dalam mencegah dan menangani pandemi Covid-19.
“Saran yang tidak hanya hitam putih dalam satu disiplin ilmu, bagaimana mencegah penularan dengan memikirkan bagaimana menyelamatkan ekonomi, menjaga stabilitas politik dan keamanan. Ini menjadi sangat penting,” tandasnya. *ant
Ajakan dari mahasiswa, menurut dia, relatif didengar oleh publik atau masyarakat, sehingga upaya pencegahan penyebaran Covid-19 menjadi lebih efisien.
“Pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, kenapa itu perlu karena suara adik-adik sebagai kelompok terpelajar relatif didengar oleh publik, oleh masyarakat,” katanya.
Mendagri juga mengajak mahasiswa pada saat kuliah kerja nyata untuk turun langsung ke bawah, melihat langsung apa yang terjadi saat ini dalam konteks multidimensi.
“Ini akan sangat bermanfaat karena mungkin pandemi seperti ini yang belum pernah kita alami sebelumnya mungkin 100 tahun ke depan, belum tentu terjadi mungkin dan mudah-mudahan tidak terjadi. Ini adalah pengalaman langka adik-adik turun langsung,” ujar Mendagri.
Dengan turun langsung, mahasiswa dapat melihat apa yang dihadapi oleh para pengambil kebijakan dan masyarakat saat ini.
“Dengan teori-teori yang sudah dipelajari selama kuliah, maka adik-adik melihat langsung dan berusaha untuk mempelajari apa yang terjadi dalam dimensi kesehatan, ekonomi, sosial, politik, keamanan, dan lain-lain,” kata Mendagri Tito.
Mendagri Tito juga mengharapkan mahasiswa bisa memberikan solusi atau saran dalam mencegah dan menangani pandemi Covid-19.
“Saran yang tidak hanya hitam putih dalam satu disiplin ilmu, bagaimana mencegah penularan dengan memikirkan bagaimana menyelamatkan ekonomi, menjaga stabilitas politik dan keamanan. Ini menjadi sangat penting,” tandasnya. *ant
1
Komentar