Hunt Production, Berani Angkat Tema Ilmu Hitam di Bali
Masuk ke dalam 15 besar dan menjadi salah satu nominasi Sutradara Terbaik pada ajang NusaBali Horror Film Festival (NHFF) 2020, menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi tim Hunt Production yang membuat film pendek horor ‘Pepasangan’.
DENPASAR, NusaBali
Bertugas untuk mengarahkan film agar sesuai dengan skrip yang sudah disetujui, sutradara juga berperan penting dalam aspek kreatif sebuah film. Visioner mungkin menjadi kata terbaik untuk merepresentasikan seorang sutradara.
“Senang, bangga, sangat bersyukur. Gak nyangka bisa masuk nominasi,” ungkap I Komang Hari Sulaksana, sang sutradara.
Komang mengakui dirinya sempat merasa insecure dengan sutradara-sutradara lainnya yang ikut dalam ajang NHFF ini. Ia kemudian juga menceritakan persiapan produksi film Pepasangan yang ternyata banyak mengalami kesulitan. “Banyak dan sulit (persiapannya) karena belum ada pengalaman di genre film horor sebelumnya,” kenang Komang.
Hunt Production merasa perlu memperhatikan backsound agar mendukung suasana dalam adegan. Selain itu tim Hunt Production juga kesulitan mencari pemain. “Makanya kebanyakan diperankan orang tua kan kalau dilihat di filmnya,” ujar Komang lagi.
Tidak hanya itu, kendala biaya produksi juga dirasakan oleh Komang dkk, karena saat mengikuti ajang NHFF ini mereka tidak terikat dengan instansi manapun. “Kurang lebih Rp 1,5 juta kami keluarkan secara mandiri,” ungkap Komang.
Dalam waktu sebulan, film Pepasangan ini dibuat. “Pra-produksi dua minggu, shooting tiga hari, kemudian pasca-produksi sekitar tiga minggu,” ceritanya lagi.
Pada awalnya, Hunt Production sempat merasa ragu untuk mengikuti ajang NHFF yang menjadi event menyambut HUT Harian NusaBali ke-26 pada 3 Oktober 2020. Namun setelah keyakinan dan kerjasama tim, tidak sia-sia mereka berhasil masuk 15 Besar dan bahkan menjadi salah satu nominasi Sutradara Terbaik.
Pepasangan sendiri adalah sejenis ilmu hitam di Bali yang bertujuan menyakiti. Mirip dengan cetik hanya yang berbeda adalah pada perantaranya. Ide cerita ini pun dikumpulkan dan dipilih langsung oleh tim internal Hunt Production untuk film ini. Tentunya, hal ini telah dikoordinasikan dengan narasumber yang lebih paham tentang ilmu hitam di Bali.
Komang dkk pun berharap agar timnya di Hunt Production bisa terus menghasilkan karya-karya yang lebih baik dari sebelumnya dan tetap menjaga solidaritas serta tetap semangat berkarya. “Semoga ada ajang-ajang keren seperti ini lagi ke depannya, terutama festival film seperti ini,” tutup Komang, mengakhiri pembicaraan.*cla
Bertugas untuk mengarahkan film agar sesuai dengan skrip yang sudah disetujui, sutradara juga berperan penting dalam aspek kreatif sebuah film. Visioner mungkin menjadi kata terbaik untuk merepresentasikan seorang sutradara.
“Senang, bangga, sangat bersyukur. Gak nyangka bisa masuk nominasi,” ungkap I Komang Hari Sulaksana, sang sutradara.
Komang mengakui dirinya sempat merasa insecure dengan sutradara-sutradara lainnya yang ikut dalam ajang NHFF ini. Ia kemudian juga menceritakan persiapan produksi film Pepasangan yang ternyata banyak mengalami kesulitan. “Banyak dan sulit (persiapannya) karena belum ada pengalaman di genre film horor sebelumnya,” kenang Komang.
Hunt Production merasa perlu memperhatikan backsound agar mendukung suasana dalam adegan. Selain itu tim Hunt Production juga kesulitan mencari pemain. “Makanya kebanyakan diperankan orang tua kan kalau dilihat di filmnya,” ujar Komang lagi.
Tidak hanya itu, kendala biaya produksi juga dirasakan oleh Komang dkk, karena saat mengikuti ajang NHFF ini mereka tidak terikat dengan instansi manapun. “Kurang lebih Rp 1,5 juta kami keluarkan secara mandiri,” ungkap Komang.
Dalam waktu sebulan, film Pepasangan ini dibuat. “Pra-produksi dua minggu, shooting tiga hari, kemudian pasca-produksi sekitar tiga minggu,” ceritanya lagi.
Pada awalnya, Hunt Production sempat merasa ragu untuk mengikuti ajang NHFF yang menjadi event menyambut HUT Harian NusaBali ke-26 pada 3 Oktober 2020. Namun setelah keyakinan dan kerjasama tim, tidak sia-sia mereka berhasil masuk 15 Besar dan bahkan menjadi salah satu nominasi Sutradara Terbaik.
Pepasangan sendiri adalah sejenis ilmu hitam di Bali yang bertujuan menyakiti. Mirip dengan cetik hanya yang berbeda adalah pada perantaranya. Ide cerita ini pun dikumpulkan dan dipilih langsung oleh tim internal Hunt Production untuk film ini. Tentunya, hal ini telah dikoordinasikan dengan narasumber yang lebih paham tentang ilmu hitam di Bali.
Komang dkk pun berharap agar timnya di Hunt Production bisa terus menghasilkan karya-karya yang lebih baik dari sebelumnya dan tetap menjaga solidaritas serta tetap semangat berkarya. “Semoga ada ajang-ajang keren seperti ini lagi ke depannya, terutama festival film seperti ini,” tutup Komang, mengakhiri pembicaraan.*cla
TONTON JUGA:
NusaBali Horror Film Festival (NHFF) 2020: PEPASANGAN
1
Komentar