BPBD Waspadai Bahaya Pohon
Potensi pohon tumbang yang membahayakan warga ada di seluruh wilayah Buleleng.
SINGARAJA, NusaBali
Memasuki musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, terus mengintensifkan kesiagaan terhadap kemungkinan terjadi bencana alam. Salah satunya dengan pemangkasan pohon yang rentan tumbang karena hujan.
Pemangkasan dan perapian pohon-pohon tersebut dilakukan setiap minggunya secara rutin guna mengurangi kemungkinan jatuhnya korban jiwa karena tertimpa pohon. Kepala BPBD Buleleng Made Subur, dikonfirmasi Senin (24/10), mengatakan penataan dan perapian pohon perindang jalan yang berisiko tersebut dilakukan untuk mengantisipasi segala potensi bencana yang dapat diakibatkan oleh pohon tumbang. Sejauh ini pihaknya sudah memangkas dan merapikan puluhan pohon perindang pada sejumlah titik rawan pohon tumbang di Buleleng. “Sebelumnya kami sudah lakukan pemetaan mana-mana saja pohon berisiko tumbang. Yang sudah mati dan mengering langsung kami pangkas. Apalagi belakangan ini hujan deras terus mengucur,” katanya.
Kata dia, sasaran pemangkasan pohon terutama di jalur padat kendaraan, seperti jalan raya Singaraja -Gilimanuk, Singaraja - Denpasar via Bedugul dan Munduk. Jalan ini sangat berpotensi terjadinya pohon tumbang. Hal ini juga didukung dengan kondisi geografis Buleleng yang berbukit. Pohon tumbang juga sering kali terjadi akibat longsornya tanah-tanah di dataran tinggi.
Subur menekankan, potensi pohon tumbang yang membahayakan warga ada di seluruh wilayah Buleleng. Terkait luas wilayah Buleleng terbesar di Bali, pihaknya telah menjadwalkan pemangkasan pohon-pohon tersebut.
Khusus untuk perapian dahan dan ranting pohon serta penebangan pohon yang sudah tua, pihaknya akan menurunkan tim setiap hari Jumat. Seluruh pohon yang sudah diidentifikasi yang berpotensi mengakibatkan bencana akan dieksekusi secara bertahap.
Pohon yang menjadi target perapian oleh BPBD tidak hanya di pinggir jalan, namun juga pohon besar rimbun di dalam pekarangan warga. Karena pohon milik warga juga dapat mengancam keselamatan orang banyak. Masyarakat dapat mohon bantuan perabasan dan penebangan pohon ke BPBD melalui perbekel masing-masing, dan diteruskan ke BPDB Buleleng untuk ditindak lanjuti. k23
Pemangkasan dan perapian pohon-pohon tersebut dilakukan setiap minggunya secara rutin guna mengurangi kemungkinan jatuhnya korban jiwa karena tertimpa pohon. Kepala BPBD Buleleng Made Subur, dikonfirmasi Senin (24/10), mengatakan penataan dan perapian pohon perindang jalan yang berisiko tersebut dilakukan untuk mengantisipasi segala potensi bencana yang dapat diakibatkan oleh pohon tumbang. Sejauh ini pihaknya sudah memangkas dan merapikan puluhan pohon perindang pada sejumlah titik rawan pohon tumbang di Buleleng. “Sebelumnya kami sudah lakukan pemetaan mana-mana saja pohon berisiko tumbang. Yang sudah mati dan mengering langsung kami pangkas. Apalagi belakangan ini hujan deras terus mengucur,” katanya.
Kata dia, sasaran pemangkasan pohon terutama di jalur padat kendaraan, seperti jalan raya Singaraja -Gilimanuk, Singaraja - Denpasar via Bedugul dan Munduk. Jalan ini sangat berpotensi terjadinya pohon tumbang. Hal ini juga didukung dengan kondisi geografis Buleleng yang berbukit. Pohon tumbang juga sering kali terjadi akibat longsornya tanah-tanah di dataran tinggi.
Subur menekankan, potensi pohon tumbang yang membahayakan warga ada di seluruh wilayah Buleleng. Terkait luas wilayah Buleleng terbesar di Bali, pihaknya telah menjadwalkan pemangkasan pohon-pohon tersebut.
Khusus untuk perapian dahan dan ranting pohon serta penebangan pohon yang sudah tua, pihaknya akan menurunkan tim setiap hari Jumat. Seluruh pohon yang sudah diidentifikasi yang berpotensi mengakibatkan bencana akan dieksekusi secara bertahap.
Pohon yang menjadi target perapian oleh BPBD tidak hanya di pinggir jalan, namun juga pohon besar rimbun di dalam pekarangan warga. Karena pohon milik warga juga dapat mengancam keselamatan orang banyak. Masyarakat dapat mohon bantuan perabasan dan penebangan pohon ke BPBD melalui perbekel masing-masing, dan diteruskan ke BPDB Buleleng untuk ditindak lanjuti. k23
1
Komentar