Sabar, Belajar Tatap Muka Tunggu Zona Hijau
Agar situasi lebih stabil, pembelajaran tatap muka tak akan dilakukan pada masa zona kuning.
SINGARAJA, NusaBali
Kabupaten Buleleng yang saat ini berstatus zona kuning Covid-19 menjadi satu-satunya di Provinsi Bali sedang mengkaji pemberlakukan pembelajaran tatap muka di bidang pendidikan. Meski sudah berada di zona kuning dengan risiko rendah, Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Buleleng tak mau gegabah mengambil keputusan. Pelaksanaan pembelajaran tatap muka masih menunggu Buleleng berada pada zona hijau.
Hal tersebut ditegaskan Sekretaris GTPP Covid-19 Gede Suyasa saat dihubungi Minggu (1/11) kemarin. Pemberlakuan pembelajaran tatap muka dipastikan akan dilakukan saat Buleleng berada pada zona hijau Covid-19 untuk memastikan benar-benar aman. “Soal zona dan status ini setiap minggu dirilis BNPB ini sangat dinamis tergantung perkembangan kasus, karena dulu kita juga sempat di zona kuning, meningkat ke oranye kemudian sempat merah dan sebulan turun ke oranye lagi dan minggu ini syukur sudah kuning. Kalau bisa saat zona hijau saja sehingga lebih kuat dan aman,” ucap Suyasa yang juga Sekda Buleleng ini.
Namun Gugus Tugas Kabupaten tetap akan melakukan evaluasi sepekan ke depan. Jika Buleleng bisa bertahan di zona kuning tetap akan dilakukan evaluasi dan penyampaian kebijakan yang akan diambil Gugus Tugas Kabupaten kepada Gugus Tugas Provinsi. “Pembukaan relaksasi ini kan ada di Pergub juga, jadi kalau minggu depan masih zona kuning akan dievaluasi dan disampaikan kebijakan yang akan diambil,” imbuh alumnus SMAN 1 Singaraja ini
Keputusan pemberlakukan pembelajaran tatap muka disebutnya tak bisa tergesa-gesa dan memerlukan kajian mendalam. Perkembangan kasus Covid-19 yang masih berfluktuasi harus disikapi dengan bijak. “Jangan sampai tatap muak berjalan seminggu lagi zona oranye ditutup lagi. Sehingga ini yang harus dijaga bersama gugus tugas masyarakat bila memungkinkan agar segera ke zona hijau sehingga lebih aman dalam mengambil kebijakan,” kata birokrat asal Tejakula ini.
Sejauh ini Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng sudah menyiapkan berbagai ketentuan pemberlakukan pembelajaran tatap muka. Mulai dari penyiapan sarana penunjang protokol kesehatan di sekoalh, penyiapan pola pembelajaran tatap muka oleh masing-masing sekolah, termasuk penyebarkan google form kepada orangtua siswa terkait persetujuan pembelajaran tatap muka. “Disdikpora sudah menyiapkan sehingga begitu dinyatakan boleh dibuka seluruh administrasi kelengkapannya sudah siap dan bisa langsung diberlakukan, tidak meninggu lama,” tegas dia.
Sementara itu dalam kesempatan lain Kepala BPBD Provinsi Bali I Made Rentin yang hadir di Buleleng Jumat (29/10) malam dalam simakrama kepariwisataan menyatakan kabar menggembirakan Buleleng saat ini berada pada zona kuning satu-satunya di Bali. Namun capaian zona kuning yang relatif beresiko rendah dalam penularan Covid-19 tidak menjadikan gugus tugas dan masyarakat lengah.
Penerapan disiplin penerapan prokes tetap harus dilaksanakan sehingga secepat mungkin dapat bebas dari Covid-19. “Kabar berita baik tetapi tidak membuat kita lengah tetap tingkatkan ketaatan dan kewaspadaan penanganan Covid,” ucapnya. Sejumlah aktivitas pun disebutnya sudah bisa dilakukan namun tetap harus menerapkan disiplin prokes.
Provinsi Bali yang menjadi 10 provinsi prioritas nasional dalam penanganan Covid-19 saat ini disebut Rentin berada pada urutan ketiga sebagai provinsi degan tingkat kesembuhan tertinggi setelah Gorontalo dan Kalimantan Tengah. Tetapi menurutnya Bali tidak mengejar peringkat melainkan lebih pada upaya penanganan Covid-19 yang lebih baik. “Dalam rakor nasional virtual bersama 8 provinsi prioritas dan 5 provinsi lain terkait libur panjang, Pak Menkomaritim (Luhut Panjaitan, Red) mengapresiasi penegakan disiplin prokes di Bali yang dilaporkan real time di tengah 12 provinsi lainnya mulai mengalami kelesuan aparat keamanannya,” ucapnya saat memberikan pemaparan dalam simakrama kepariwisataan di wilayah Desa Temukus, Kecamatan Banjar Buleleng Jumat (29/10) malam lalu.
Sebagai 10 provinsi prioritas penanganan Covid-19, Gugus Tugas provinsi Bali terus didorong melakukan langkah strategis penanganan Covid-19 yang dibagi menjadi sasaran hulu dan hilir. Pada sasaran hulu ada upaya penekanan kasus konfirmasi positif harian dan menyiapkan hotel karnatina untuk Orang Tanpa Gejala dna Gejala Ringan (OTG-GR). Sejauh ini ada 15 hotel yang disiapkan Provinsi Bali untuk mengkarantina kasus konfirmasi OTG-GR termasuk nakes yang bertugas. Sedangkan pada sasaran hilir meningkatkan treatment dan perawatan yang berdampak pada tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Bali di atas 90 persen. *k23
Hal tersebut ditegaskan Sekretaris GTPP Covid-19 Gede Suyasa saat dihubungi Minggu (1/11) kemarin. Pemberlakuan pembelajaran tatap muka dipastikan akan dilakukan saat Buleleng berada pada zona hijau Covid-19 untuk memastikan benar-benar aman. “Soal zona dan status ini setiap minggu dirilis BNPB ini sangat dinamis tergantung perkembangan kasus, karena dulu kita juga sempat di zona kuning, meningkat ke oranye kemudian sempat merah dan sebulan turun ke oranye lagi dan minggu ini syukur sudah kuning. Kalau bisa saat zona hijau saja sehingga lebih kuat dan aman,” ucap Suyasa yang juga Sekda Buleleng ini.
Namun Gugus Tugas Kabupaten tetap akan melakukan evaluasi sepekan ke depan. Jika Buleleng bisa bertahan di zona kuning tetap akan dilakukan evaluasi dan penyampaian kebijakan yang akan diambil Gugus Tugas Kabupaten kepada Gugus Tugas Provinsi. “Pembukaan relaksasi ini kan ada di Pergub juga, jadi kalau minggu depan masih zona kuning akan dievaluasi dan disampaikan kebijakan yang akan diambil,” imbuh alumnus SMAN 1 Singaraja ini
Keputusan pemberlakukan pembelajaran tatap muka disebutnya tak bisa tergesa-gesa dan memerlukan kajian mendalam. Perkembangan kasus Covid-19 yang masih berfluktuasi harus disikapi dengan bijak. “Jangan sampai tatap muak berjalan seminggu lagi zona oranye ditutup lagi. Sehingga ini yang harus dijaga bersama gugus tugas masyarakat bila memungkinkan agar segera ke zona hijau sehingga lebih aman dalam mengambil kebijakan,” kata birokrat asal Tejakula ini.
Sejauh ini Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng sudah menyiapkan berbagai ketentuan pemberlakukan pembelajaran tatap muka. Mulai dari penyiapan sarana penunjang protokol kesehatan di sekoalh, penyiapan pola pembelajaran tatap muka oleh masing-masing sekolah, termasuk penyebarkan google form kepada orangtua siswa terkait persetujuan pembelajaran tatap muka. “Disdikpora sudah menyiapkan sehingga begitu dinyatakan boleh dibuka seluruh administrasi kelengkapannya sudah siap dan bisa langsung diberlakukan, tidak meninggu lama,” tegas dia.
Sementara itu dalam kesempatan lain Kepala BPBD Provinsi Bali I Made Rentin yang hadir di Buleleng Jumat (29/10) malam dalam simakrama kepariwisataan menyatakan kabar menggembirakan Buleleng saat ini berada pada zona kuning satu-satunya di Bali. Namun capaian zona kuning yang relatif beresiko rendah dalam penularan Covid-19 tidak menjadikan gugus tugas dan masyarakat lengah.
Penerapan disiplin penerapan prokes tetap harus dilaksanakan sehingga secepat mungkin dapat bebas dari Covid-19. “Kabar berita baik tetapi tidak membuat kita lengah tetap tingkatkan ketaatan dan kewaspadaan penanganan Covid,” ucapnya. Sejumlah aktivitas pun disebutnya sudah bisa dilakukan namun tetap harus menerapkan disiplin prokes.
Provinsi Bali yang menjadi 10 provinsi prioritas nasional dalam penanganan Covid-19 saat ini disebut Rentin berada pada urutan ketiga sebagai provinsi degan tingkat kesembuhan tertinggi setelah Gorontalo dan Kalimantan Tengah. Tetapi menurutnya Bali tidak mengejar peringkat melainkan lebih pada upaya penanganan Covid-19 yang lebih baik. “Dalam rakor nasional virtual bersama 8 provinsi prioritas dan 5 provinsi lain terkait libur panjang, Pak Menkomaritim (Luhut Panjaitan, Red) mengapresiasi penegakan disiplin prokes di Bali yang dilaporkan real time di tengah 12 provinsi lainnya mulai mengalami kelesuan aparat keamanannya,” ucapnya saat memberikan pemaparan dalam simakrama kepariwisataan di wilayah Desa Temukus, Kecamatan Banjar Buleleng Jumat (29/10) malam lalu.
Sebagai 10 provinsi prioritas penanganan Covid-19, Gugus Tugas provinsi Bali terus didorong melakukan langkah strategis penanganan Covid-19 yang dibagi menjadi sasaran hulu dan hilir. Pada sasaran hulu ada upaya penekanan kasus konfirmasi positif harian dan menyiapkan hotel karnatina untuk Orang Tanpa Gejala dna Gejala Ringan (OTG-GR). Sejauh ini ada 15 hotel yang disiapkan Provinsi Bali untuk mengkarantina kasus konfirmasi OTG-GR termasuk nakes yang bertugas. Sedangkan pada sasaran hilir meningkatkan treatment dan perawatan yang berdampak pada tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Bali di atas 90 persen. *k23
1
Komentar