Banyak yang Ingin Mengadopsi, Bayi Dikembalikan ke Keluarga Ibunya
Pasangan Pelajar Buang Bayinya di Panti Asuhan
NEGARA, NusaBali
Bayi yang sempat dibuang orangtuanya, PR, 16, dan RP, 17, di Panti Asuhan Giri Asih, Banjar Melaya Pantai, Desa/Kecamatan Melaya, Jembrana, Rabu (28/10) lalu, akhirnya dikembalikan ke pihak keluarga ibu bayi.
Diserahkannya bayi ke pihak keluarga ibu bayi itu, karena kondisi bayi yang dibuang ketika baru lahir itu, dipastikan sehat dan perlu mendapat asuhan langsung dari ibunya, RP. Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Gede Adi Wibawa, Minggu (1/11), mengatakan, bayi perempuan yang sempat dirawat di Puskesmas I Melaya itu, sudah dikembalikan ke keluarga, Sabtu (31/10). Bayi tersebut diterima langsung orangtua RP bersama RP. “Dikembalikan ke keluarga ibunya. Kemarin sudah diterima langsung keluarga ibunya, dan disaksikan perwakilan dari kepolisian,” ujarnya.
Menurut AKBP Adi Wibawa, sebenarnya banyak yang ingin mengadopsi bayi perempuan itu. Tidak ada hanya dari pihak pengelola Panti Asuhan Giri Asih, tetapi juga ada perawat, termasuk warga umum. “Banyak yang ingin mengadopsi. Tetapi yang jelas, kita serahkan bayi itu ke keluarganya. Kalau ingin mengadopsi, itu juga kan tergantung dari pihak keluarga orangtua bayi. Kan ada proses-proses apabila orang akan mengadopsi anak,” ucapnya.
Sementara mengenai proses kedua orangtua bayi tersebut, PR dan RP, masih ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Jembrana. Lantaran kedua pelaku sama-sama di bawah umur, dipastikan ada upaya diversi dalam kasus pembuangan bayi tersebut.
“Proses tetap lanjut. Namun tetap kita utamakan UU Perlindungan Anak karena pelaku sama-sama di bawah umur. Nanti kita juga minta rekomendasi dari Bapas (Balai Pemasyarakatan), KPA (Komisi Perlindungan Anak), untuk proses lebih lanjut,” ujar Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yogie Pramagita.
Seperti diketahui, bayi perempuan dibuang orangtuanya, PR dan RP, di bangunan bale bengong pekarangan Panti Asuhan Giri Asih, Rabu (28/10) lalu. PR dan RP mengaku, terpaksa membuang bayinya, karena alasan ibu bayi, RP, takut telah diketahui hamil oleh orangtuanya. Mereka sengaja membuang bayinya yang ditempatkan di dalam tas itu di panti asuhan, dengan harapkan bayi mereka ada yang mengurus. *ode
Menurut AKBP Adi Wibawa, sebenarnya banyak yang ingin mengadopsi bayi perempuan itu. Tidak ada hanya dari pihak pengelola Panti Asuhan Giri Asih, tetapi juga ada perawat, termasuk warga umum. “Banyak yang ingin mengadopsi. Tetapi yang jelas, kita serahkan bayi itu ke keluarganya. Kalau ingin mengadopsi, itu juga kan tergantung dari pihak keluarga orangtua bayi. Kan ada proses-proses apabila orang akan mengadopsi anak,” ucapnya.
Sementara mengenai proses kedua orangtua bayi tersebut, PR dan RP, masih ditangani Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Jembrana. Lantaran kedua pelaku sama-sama di bawah umur, dipastikan ada upaya diversi dalam kasus pembuangan bayi tersebut.
“Proses tetap lanjut. Namun tetap kita utamakan UU Perlindungan Anak karena pelaku sama-sama di bawah umur. Nanti kita juga minta rekomendasi dari Bapas (Balai Pemasyarakatan), KPA (Komisi Perlindungan Anak), untuk proses lebih lanjut,” ujar Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yogie Pramagita.
Seperti diketahui, bayi perempuan dibuang orangtuanya, PR dan RP, di bangunan bale bengong pekarangan Panti Asuhan Giri Asih, Rabu (28/10) lalu. PR dan RP mengaku, terpaksa membuang bayinya, karena alasan ibu bayi, RP, takut telah diketahui hamil oleh orangtuanya. Mereka sengaja membuang bayinya yang ditempatkan di dalam tas itu di panti asuhan, dengan harapkan bayi mereka ada yang mengurus. *ode
1
Komentar