Tercatat 11.541 Orang Tinggalkan Pulau Dewata
Pergerakan Penumpang di Bandara Saat Puncak Libur Panjang
MANGUPURA, NusaBali
Angkasa Pura (AP) I selaku pengelola Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Tuban, Kecamatan Kuta, Badung mencatat lonjakan pergerakan pengguna jasa pada puncak libur panjang, Minggu (1/11).
Tercatat ada 11.541 orang yang meninggalkan Bali. Selain itu, peningkatan juga terjadi di sektor pesawat terbang yang mencapai 92 pergerakan. Communication and Legal Manager Angkasa Pura I Andanina Dyah Permatasari Megasari, menerangkan, terdapat lonjakan pergerakan pengguna jasa khusus yang berangkat dari Pulau Dewata melalui Bandara Ngurah Rai. Dalam catatan, sebanyak 11.541 orang meninggalkan Bali sejak Minggu (1/11) pagi hingga malam. Pergerakan yang mencapai 11 ribu lebih penumpang itu terbanyak dalam sepekan terakhir.
“Kalau statistik, memang kemarin (Minggu) yang terbanyak. Bahkan, pergerakan penumpang itu melebihi data kedatangan ataupun keberangkatan dalam sepekan lalu. Hal ini disebabkan puncak libur panjang dan semua yang datang berlibur kembali ke daerah asalnya,” kata Andanina, Senin (2/11) siang.
Andanina menambahkan, dalam sepekan terakhir ini (terhitung 25 Oktober hingga 1 November 2020) terdapat lonjakan pengguna jasa yang tiba maupun berangkat dari Bandara Ngurah Rai. Menurut dia, pengguna jasa yang tiba di bandara mencapai 48.120 orang. Kemudian, pengguna jasa yang berangkat sebanyak 43.591 orang. Meski catatan kedatangan lebih banyak dari keberangkatan, tapi untuk pencatatan harian yang paling banyak pada 1 November sebanyak 11.541 orang. “Puncak kedatangan/tiba terbanyak itu pada 28 Oktober, yakni 9.539 orang. Sementara, untuk puncak keberangkatan terbanyak itu pada Minggu, 1 November kemarin yang mencapai 11 ribu lebih,” tutur Andanina.
Selain penumpang, pergerakan pesawat juga mengalami peningkatan. Khusus pada puncak libur panjang, Minggu (1/11), tercatat ada 92 pergerakan pesawat yang berangkat dari Bandara Ngurah Rai. Catatan ini juga melebihi catatan harian dalam satu pekan terakhir. “Kalau pesawat yang tiba dalam sepekan terakhir ada 493 pergerakan pesawat. Tertinggi pada 28 Oktober yang mencapai 85 pergerakan. Sementara, total keseluruhan keberangkatan mencapai 491 pergerakan dan yang terbanyak pada Minggu, 1 November kemarin mencapai 92 pergerakan,” kata Andanina.
Untuk rute dominan yang berangkat atau pun tiba di Bandara Ngurah Rai, masih tiga daerah yakni Bandara Internasional Soekarno Hatta, Jakarta, Bandara Internasional Hasanuddin, Makassar, dan Bandara Internasional Juanda, Surabaya.
Andanina menyatakan, pergerakan penumpang dalam beberapa hari ke depan diperkirakan masih terjadi, dikarenakan masih ada selisih antara yang tiba di bandara maupun yang berangkat. “Kalau pergerakan diperkirakan masih terjadi, tapi kemungkinan tidak sebanyak saat puncak libur panjang, Minggu kemarin,” ucap Andanina.
Ditanya terkait pelayanan di Bandara Ngurah Rai saat melonjaknya kunjungan di tengah pandemi Covid-19, AP I selaku pengelola bandara telah menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang tinggi. AP I menempatkan sejumlah petugas untuk melakukan pengawasan dan memberikan arahan serta imbauan kepada para pengguna jasa saat berada di bandara.
“Kami sudah menerapkan prokes di bandara, mulai dari jaga jarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan. Jadi, pengguna jasa wajib mematuhi hal itu. Kalau ada yang berkerumun langsung diberi imbauan oleh petugas,” tandas Andanina. *dar
“Kalau statistik, memang kemarin (Minggu) yang terbanyak. Bahkan, pergerakan penumpang itu melebihi data kedatangan ataupun keberangkatan dalam sepekan lalu. Hal ini disebabkan puncak libur panjang dan semua yang datang berlibur kembali ke daerah asalnya,” kata Andanina, Senin (2/11) siang.
Andanina menambahkan, dalam sepekan terakhir ini (terhitung 25 Oktober hingga 1 November 2020) terdapat lonjakan pengguna jasa yang tiba maupun berangkat dari Bandara Ngurah Rai. Menurut dia, pengguna jasa yang tiba di bandara mencapai 48.120 orang. Kemudian, pengguna jasa yang berangkat sebanyak 43.591 orang. Meski catatan kedatangan lebih banyak dari keberangkatan, tapi untuk pencatatan harian yang paling banyak pada 1 November sebanyak 11.541 orang. “Puncak kedatangan/tiba terbanyak itu pada 28 Oktober, yakni 9.539 orang. Sementara, untuk puncak keberangkatan terbanyak itu pada Minggu, 1 November kemarin yang mencapai 11 ribu lebih,” tutur Andanina.
Selain penumpang, pergerakan pesawat juga mengalami peningkatan. Khusus pada puncak libur panjang, Minggu (1/11), tercatat ada 92 pergerakan pesawat yang berangkat dari Bandara Ngurah Rai. Catatan ini juga melebihi catatan harian dalam satu pekan terakhir. “Kalau pesawat yang tiba dalam sepekan terakhir ada 493 pergerakan pesawat. Tertinggi pada 28 Oktober yang mencapai 85 pergerakan. Sementara, total keseluruhan keberangkatan mencapai 491 pergerakan dan yang terbanyak pada Minggu, 1 November kemarin mencapai 92 pergerakan,” kata Andanina.
Untuk rute dominan yang berangkat atau pun tiba di Bandara Ngurah Rai, masih tiga daerah yakni Bandara Internasional Soekarno Hatta, Jakarta, Bandara Internasional Hasanuddin, Makassar, dan Bandara Internasional Juanda, Surabaya.
Andanina menyatakan, pergerakan penumpang dalam beberapa hari ke depan diperkirakan masih terjadi, dikarenakan masih ada selisih antara yang tiba di bandara maupun yang berangkat. “Kalau pergerakan diperkirakan masih terjadi, tapi kemungkinan tidak sebanyak saat puncak libur panjang, Minggu kemarin,” ucap Andanina.
Ditanya terkait pelayanan di Bandara Ngurah Rai saat melonjaknya kunjungan di tengah pandemi Covid-19, AP I selaku pengelola bandara telah menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang tinggi. AP I menempatkan sejumlah petugas untuk melakukan pengawasan dan memberikan arahan serta imbauan kepada para pengguna jasa saat berada di bandara.
“Kami sudah menerapkan prokes di bandara, mulai dari jaga jarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan. Jadi, pengguna jasa wajib mematuhi hal itu. Kalau ada yang berkerumun langsung diberi imbauan oleh petugas,” tandas Andanina. *dar
Komentar