Tingkatkan Koordinasi, Basarnas Kunjungi Stasiun Bakamla
MANGUPURA, NusaBali
Basarnas Denpasar mengunjungi stasiun pemantau keamanan dan keselamatan laut (SPKKL) Karangasem pada Selasa (3/11) siang.
Dalam kunjungan itu, sejumlah alat utama (alut) milik Badan Keamanan Laut (Bakamla) Republik Indonesia siap dikerahkan saat adanya operasi search and rescue (SAR).
Kepala Basarnas Denpasar I Gede Darmada menerangkan kunjungan kali ini untuk meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan Bakamla RI. Dalam kunjungan itu, Basarnas dan Bakamla membahas tentang kesiapsiagaan alat utama (alut) dan personel dalam antisipasi keadaan darurat di perairan. Menurut Darmada, di Karangasem terdapat Pelabuhan Padangbai yang fungsinya cukup krusial untuk transportasi antardaerah ataupun pulau. Dengan adanya aktivitas tersebut, tidak menutup kemungkinan berbagai peristiwa yang tidak diinginkan terjadi. “Dengan koordinasi ini, diharapkan bisa meningkatkan sinergi antara Basarnas dan Bakamla saat terjadi hal yang tidak diinginkan. Sehingga, proses pencarian dan pertolongan cepat dilakukan,” kata Darmada melalui siaran pers yang diterima, Selasa (3/11) sore.
Menurut Darmada, sinergitas antara Basarnas dan Bakamla dapat memaksimalkan kinerja di lapangan ketika pelaksanaan operasi SAR ataupun kegiatan lainnya. Alut yang siap dikerahkan Bakamla dalam menunjang keamanan di perairan yakni RIB Bakamla 604. Sementara, Basarnas menempatkan alut laut berupa RIB (Rigid Inflatable Boat) 5,4 meter di Pos SAR Karangasem dan ditempatkan 12 orang personel.
Diakuinya, tugas kedua instansi saling berkaitan, dimana Basarnas menjadi terdepan dalam pencarian dan pertolongan, sementara Bakamla menjamin keamanan dan keselamatan di wilayah perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia, termasuk dalam menjalankan fungsinya memberikan bantuan pencarian dan pertolongan di wilayah perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia. Dengan adanya sinergitas, berbagai upaya pencarian dapat dilakukan dengan cepat. *dar
Kepala Basarnas Denpasar I Gede Darmada menerangkan kunjungan kali ini untuk meningkatkan koordinasi dan sinergi dengan Bakamla RI. Dalam kunjungan itu, Basarnas dan Bakamla membahas tentang kesiapsiagaan alat utama (alut) dan personel dalam antisipasi keadaan darurat di perairan. Menurut Darmada, di Karangasem terdapat Pelabuhan Padangbai yang fungsinya cukup krusial untuk transportasi antardaerah ataupun pulau. Dengan adanya aktivitas tersebut, tidak menutup kemungkinan berbagai peristiwa yang tidak diinginkan terjadi. “Dengan koordinasi ini, diharapkan bisa meningkatkan sinergi antara Basarnas dan Bakamla saat terjadi hal yang tidak diinginkan. Sehingga, proses pencarian dan pertolongan cepat dilakukan,” kata Darmada melalui siaran pers yang diterima, Selasa (3/11) sore.
Menurut Darmada, sinergitas antara Basarnas dan Bakamla dapat memaksimalkan kinerja di lapangan ketika pelaksanaan operasi SAR ataupun kegiatan lainnya. Alut yang siap dikerahkan Bakamla dalam menunjang keamanan di perairan yakni RIB Bakamla 604. Sementara, Basarnas menempatkan alut laut berupa RIB (Rigid Inflatable Boat) 5,4 meter di Pos SAR Karangasem dan ditempatkan 12 orang personel.
Diakuinya, tugas kedua instansi saling berkaitan, dimana Basarnas menjadi terdepan dalam pencarian dan pertolongan, sementara Bakamla menjamin keamanan dan keselamatan di wilayah perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia, termasuk dalam menjalankan fungsinya memberikan bantuan pencarian dan pertolongan di wilayah perairan Indonesia dan wilayah yurisdiksi Indonesia. Dengan adanya sinergitas, berbagai upaya pencarian dapat dilakukan dengan cepat. *dar
Komentar