Pandemi Covid-19, Kunker Parlemen Remaja Digelar Virtual
Peserta Asal Bali Ikut Kunker ke DKI Jakarta
JAKARTA, NusaBali
Peserta Parlemen Remaja 2020 dari Dapil Bali, Kadek Januarta, dan kawan-kawan melakukan simulasi kunjungan kerja (Kunker) ke DKI Jakarta secara virtual.
Menurut pelajar kelas 12 SMAN 4 Denpasar ini, anggota kunker ke DKI Jakarta berjumlah 44. Mereka bertemu dengan perwakilan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Basuki Rakhmat dan perwakilan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr Ngabila Salama.
"Agenda Parlemen Remaja hari ini (kemarin) kami melakukan simulasi kunker. Kunker terbagi tiga kelompok. Kelompok pertama ke DKI Jakarta, kelompok kedua ke Sumatera Barat dan kelompok ketiga ke Jawa Tengah. Saya masuk kelompok satu, sedangkan Ida Ayu Kadek Prabayanti kelompok kedua," ujar Januarta kepada NusaBali, Rabu (4/11).
Kunker, lanjut Januarta, seharusnya terjun langsung ke lapangan. Berhubung kondisi masih pandemi membuat semua kegiatan Parlemen Remaja dilakukan secara virtual. Tujuan kunker untuk mengetahui dan menganalisis serta mengevaluasi masing-masing kebijakan yang diterapkan daerah dalam menangani pandemi Covid-19.
Kunker kelompok satu dipimpin oleh Puan Da Shiffa dari Dapil DKI Jakarta 3 yang merupakan pelajar SMAN 78 Jakarta. Kunker didahului dengan sambutan pimpinan kelompok. Selanjutnya perwakilan BPBD DKI Jakarta Basuki Rakhmat dan perwakilan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr Ngabila Salama memberikan penjelasan.
"Dinkes Kesehatan DKI Jakarta lebih banyak menjelaskan tentang data penambahan pasien positif di DKI Jakarta. Lalu beliau juga mengatakan, sambil menunggu vaksin, masyarakat harus melakukan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan," papar Januarta.
Tak ketinggalan dilarang melakukan tindakan 2T yakni tidak takut mati dan tidak empati. "Maksudnya, masyarakat harus berempati atau berkolaborasi dalam penanganan pandemi Covid-19. Kemudian tetap waspada terhadap pandemi ini," jelas anak kedua dari dua bersaudara ini.
Sementara Basuki Rakhmat dari BPBD DKI Jakarta memaparkan tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). PSBB dilakukan DKI Jakarta guna menekan laju penyebaran Covid-19. Untuk menekan laju tersebut, mereka juga melakukan 3T yakni testing, tracing, dan treatment.
Melalui simulasi kunker, Januarta mengaku mendapat gambaran bagaimana menjadi anggota DPR RI. "Ternyata tidak gampang, karena sebelum mengambil kebijakan harus berdasarkan data dan pendapat dari para pakar seperti saat menangani pandemi Covid-19 ini," ucap Januarta.
Lewat simulasi kunker pula, Januarta mengetahui bagaimana penanganan pandemi Covid-19 di DKI Jakarta dan kenapa jumlah pasien positif di Jakarta meningkat. "Jumlah pasien positif meningkat di DKI Jakarta, karena DKI Jakarta merupakan ibukota yang mobilitasnya padat," tutur Januarta. *k22
"Agenda Parlemen Remaja hari ini (kemarin) kami melakukan simulasi kunker. Kunker terbagi tiga kelompok. Kelompok pertama ke DKI Jakarta, kelompok kedua ke Sumatera Barat dan kelompok ketiga ke Jawa Tengah. Saya masuk kelompok satu, sedangkan Ida Ayu Kadek Prabayanti kelompok kedua," ujar Januarta kepada NusaBali, Rabu (4/11).
Kunker, lanjut Januarta, seharusnya terjun langsung ke lapangan. Berhubung kondisi masih pandemi membuat semua kegiatan Parlemen Remaja dilakukan secara virtual. Tujuan kunker untuk mengetahui dan menganalisis serta mengevaluasi masing-masing kebijakan yang diterapkan daerah dalam menangani pandemi Covid-19.
Kunker kelompok satu dipimpin oleh Puan Da Shiffa dari Dapil DKI Jakarta 3 yang merupakan pelajar SMAN 78 Jakarta. Kunker didahului dengan sambutan pimpinan kelompok. Selanjutnya perwakilan BPBD DKI Jakarta Basuki Rakhmat dan perwakilan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr Ngabila Salama memberikan penjelasan.
"Dinkes Kesehatan DKI Jakarta lebih banyak menjelaskan tentang data penambahan pasien positif di DKI Jakarta. Lalu beliau juga mengatakan, sambil menunggu vaksin, masyarakat harus melakukan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan," papar Januarta.
Tak ketinggalan dilarang melakukan tindakan 2T yakni tidak takut mati dan tidak empati. "Maksudnya, masyarakat harus berempati atau berkolaborasi dalam penanganan pandemi Covid-19. Kemudian tetap waspada terhadap pandemi ini," jelas anak kedua dari dua bersaudara ini.
Sementara Basuki Rakhmat dari BPBD DKI Jakarta memaparkan tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). PSBB dilakukan DKI Jakarta guna menekan laju penyebaran Covid-19. Untuk menekan laju tersebut, mereka juga melakukan 3T yakni testing, tracing, dan treatment.
Melalui simulasi kunker, Januarta mengaku mendapat gambaran bagaimana menjadi anggota DPR RI. "Ternyata tidak gampang, karena sebelum mengambil kebijakan harus berdasarkan data dan pendapat dari para pakar seperti saat menangani pandemi Covid-19 ini," ucap Januarta.
Lewat simulasi kunker pula, Januarta mengetahui bagaimana penanganan pandemi Covid-19 di DKI Jakarta dan kenapa jumlah pasien positif di Jakarta meningkat. "Jumlah pasien positif meningkat di DKI Jakarta, karena DKI Jakarta merupakan ibukota yang mobilitasnya padat," tutur Januarta. *k22
Komentar